Bi Catat Suku Bunga Kredit Bank Rata-rata 9,2%

Sedang Trending 1 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Bank Indonesia (BI) mencatat pada Februari 2025, suku kembang angsuran dan suku kembang simpanan relatif stabil.

Dalam laporan duit beredar BI disebutkan rata-rata tertimbang suku kembang angsuran pada Februari 2025 sebesar 9,20%.

"Sementara itu untuk suku kembang simpanan berjangka meningkat," tulis BI dalam laporannya, ditulis Minggu (23/3/2025). Untuk tenor 3 bulan tercatat 5,59% naik dibandingkan bulan Januari sebesar 5,57% dan tenor 6 bulan 6,06% naik dibandingkan periode bulan sebelumnya sebesar 6,01%.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian suku kembang simpanan tenor 1 bulan tercatat 4,8% turun dibandingkan bulan sebelumnya 4,82%. Lalu tenor 12 bulan tercatat 5,11% turun dibandingkan bulan sebelumnya 5,16%.

Selanjutnya kembang simpanan tenor 24 bulan tercatat 4,29% turun dibanding bulan sebelumnya 4,32%.

DPK dan Kredit

BI juga mencatat penghimpunan biaya pihak ketiga (DPK) pada Februari 2025 tercatat Rp 8.612,5 triliun alias tumbuh 5,1% year on year (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya 4,8% yoy.

"Berdasarkan golongan nasabah, DPK korporasi tumbuh sebesar 12,9% yoy, setelah pada bulan sebelumnya tumbuh 14,1% yoy," tulis BI.

Kemudian DPK perorangan terkontraksi 1,8% yoy, membaik dibandingkan kontraksi bulan sebelumnya sebesar 3,4% yoy.

Untuk tabungan dan simpanan berjangka per Februari, tumbuh 6,8% dan 3,5%. Setelah bulan sebelumnya tumbuh masing-masing sebesar 6,2% dan 2,6%. Di sisi lain giro tumbuh sebesar 5,3% setelah pada Januari 2025 tumbuh sebesar 6,2%.

Kemudian pertumbuhan angsuran nan disalurkan oleh perbankan pada Februari 2025 tetap kuat ialah sebesar Rp 7.684,1 triliun tumbuh 9%.

Penyaluran angsuran kepada debitur korporasi dan perorangan tumbuh masing-masing 14,7% dan 2,7%.

Berdasarkan jenis penggunaan, Kredit Modal Kerja (KMK) pada Februari 2025 tumbuh sebesar 6,2% yoy, setelah pada bulan sebelumnya tumbuh sebesar 6,8% yoy.

"Perkembangan KMK terutama berasal dari pertumbuhan sektor Keuangan, Real Estat dan jasa perusahaan serta sektor pertambangan dan penggalian," ujarnya.

(kil/kil)

Selengkapnya