ARTICLE AD BOX
Jakarta, CNBC Indonesia - Lempeng samudra di bawah Timur Tengah terbelah. Retakan terdeteksi mulai dari wilayah bagian tenggara Turki sampai ke wilayah timur laut Iran.
Pengaruh lempeng nan terbelah dua bakal berpengaruh ke pergerakan permukaan Bumi dan mengubah corak dataran di Timur Tengah.
Menurut IFL Science, lempeng benua Arab dan Eurasia telah bergerak berpisah selama jutaan tahun. Lempeng di bawahnya, nan dikenal sebagai lempeng samudra Neotethys, menjadi "tertekan" makin dalam ke Bumi. Ketika kedua lempeng akhirnya bertumbukan, ujungnya "lecek" dan terangkat sehingga membentuk Pegunungan Zagros.
Sekelompok peneliti mempelajari pembentukan Pegunungan Zagros di wilayah Irak nan telah terjadi selama 20 juta tahun. Berat dari Pegunungan Zagros disebut adalah penyebab permukaan Bumi "bengkok" membentuk beragam cekungan nan kemudian terisi oleh sedimen. Salah satunya adalah Mesopotamia. Namun, peneliti menemukan sebuah cekungan di wilayah tenggara lebih dalam dibanding cekungan lainnya.
Temuan ini disebut sebagai bukti bahwa lempeng samudra di bawah wilayah tersebut membikin permukaan Bumi tertekan makin dalam berbarengan dengan tekanan beban pegunungan.
"Dari topografi wilayah barat laut Zagros, sangat mengejutkan memandang sebegitu banyak sedimen menumpuk di area nan kami teliti. Artinya tekanan di area tersebut lebih besar dibanding tekanan Pegunungan Zagros," kata Renas Koshnaw dari Gottingen University seperti dikutip oleh IFL Science.
Dia menjelaskan bahwa lempeng samudra menarik permukaan makin dalam sehingga sedimen tertumpuk makin banyak.
"Menuju Turki, cekungan nan terisi oleh sedimen makin landai, menunjukkan bahwa lempeng terputus di wilayah tersebut," kata Koshnaw.
Peneliti memperkirakan pelat samudra Neotathys "terpendam" makin turun ke mantel Bumi, lapisan nan berada di antara kerak dan inti Bumi. Lewat pengamatan atas proses pembentukan wilayah Pegunungan Zagros, peneliti berambisi bisa memahami pembentukan rupa pengetahuan bumi di permukaan Bumi dipengaruhi oleh proses di dalamnya.
"Riset ini berkontribusi untuk memahami fungsi cangkang bagian luar Bumi," kata Koshnaw.
Tentu saja, perubahan corak permukaan Bumi butuh waktu nan sangat lama. Perubahan paling drastis nan terdeteksi adalah pembentukan East African Rift System (EARS), bagian nan panjangnya mencapai ribuan kilometer dan mencakup banyak negara di Afrika. "Robekan" tersebut diperkirakan membikin wilayah Afrika Timur terpisah dari benua AFrika dalam 5 hingga 10 juta tahun.
(dem/dem)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Terungkap Sebab Kecepatan Internet RI Kalah Lawan Malaysia Cs
Next Article Lempeng Bumi nan Dikira Musnah Ditemukan di Bawah Kalimantan