Belanja Negara Sudah Habis Rp 620,3 T, Apbn Tekor Rp 104,2 T

Sedang Trending 3 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan selama sebulan penuh pada Maret 2025 pendapatan negara sukses dikumpulkan sebesar Rp 200 triliun. Hal itu membikin pendapatan negara di tiga bulan pertama 2025 mencapai Rp 516,1 triliun alias 17,2% dari target.

"Posisi pendapatan negara di Februari Rp 316,9 triliun. Jadi dalam waktu 1 bulan, Maret saja, pendapatan negara mengalami kenaikan Rp 200 triliun sendiri," kata Sri Mulyani dalam konvensi pers APBN KiTa di kantornya, Jakarta, Rabu (30/4/2025).

Pendapatan negara itu berasal dari penerimaan pajak sebesar Rp 322,6 triliun alias 14,7% dari target, dari kepabeanan dan cukai Rp 77,5 triliun alias 25,7% dari target, serta dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Rp 115,9 triliun alias 22,6% dari target.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari sisi belanja, sampai 31 Maret 2025 mencapai Rp 620,3 triliun alias 17,1% dari pagu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025. Rinciannya shopping pemerintah pusat Rp 413,2 triliun dan transfer ke wilayah Rp 207,1 triliun.

Dengan demikian posisi APBN sampai 31 Maret 2025 mengalami defisit Rp 104,2 triliun alias 0,43% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Defisit APBN ini berfaedah pendapatan lebih mini dibanding jumlah pengeluaran pemerintah.

Sri Mulyani menyebut defisit APBN ini tetap sesuai kreasi APBN 2025 nan ditargetkan terjadi defisit Rp 616,2 triliun alias 2,53% terhadap PDB. Dari sisi keseimbangan primer tercatat tetap surplus Rp 17,5 triliun.

"APBN 2025 dirancang dengan defisit Rp 616,2 triliun, ini nan sudah disepakati dengan DPR dan menjadi Undang-Undang. Jadi defisit Rp 104,2 triliun itu artinya 16,9% dari sasaran defisit tahun ini," jelas Sri Mulyani.

(aid/rrd)

Selengkapnya