ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Kelebihan kalori, garam, dan lemak nan dikonsumsi saat Lebaran bisa menyebabkan kenaikan berat badan (BB), hipertensi, dan penumpukan kolesterol.
Dokter ahli endokrin metabolik dan glukosuria dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI), Prof. Dr. dr. Em Yunir, Sp.PD-KEMD menjelaskan, perubahan pola makan nan drastis saat Idul Fitri bisa meningkatkan akibat penyakit kardiovaskular dan jantung.
"Selama Ramadan, tubuh mengalami beragam faedah metabolik, seperti penurunan berat badan, kontrol kolesterol dan gula darah nan lebih baik, serta tekanan darah nan lebih stabil. Namun, semua ini bisa lenyap saat Lebaran jika kita tidak menjaga pola makan," ujar Prof. Yunir dalam keterangannya kepada detikai.com, Selasa (15/4/2025).
Untuk itu, dia menyarankan masyarakat menerapkan tiga langkah utama agar tetap sehat setelah Lebaran, ialah mengatur pola makan dengan prinsip 3J (Jumlah, Jenis, dan Jadwal), rutin berolahraga, serta disiplin dalam minum obat, khususnya bagi nan mempunyai kondisi medis tertentu.
"Makanan seperti opor, rendang, dan kue-kue kering sebaiknya dibatasi. Kelebihan 500 kalori per hari bisa menambah berat badan hingga 0,5 kg per minggu," jelasnya.
Prof. Yunir juga merekomendasikan konsumsi makanan tinggi serat seperti nasi merah alias ubi (45-65% dari total kalori), lemak sehat dari alpukat alias ikan (20-25% kalori), dan protein cukup dari ayam, tempe, alias telur (1-2 gram per kg berat badan per hari). Selain it penting, kata dia untuk membatasi garam hingga maksimal 2 gram per hari dan meningkatkan asupan serat hingga 20-35 gram per hari.
Jadwal makan juga perlu diatur dengan baik, ialah tiga kali sehari dengan porsi seimbang, diselingi camilan sehat seperti buah-buahan. Untuk aktivitas fisik, Prof. Yunir menyarankan olahraga rutin 30-45 menit per sesi dengan total minimal 150 menit per minggu.
Jenis olahraga bisa dilakukan di rumah, seperti jalan cepat, naik turun tangga, jumping jacks, squat, dan wall push-up. Terakhir, bagi penderita penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, dan kolesterol tinggi, kepatuhan minum obat sangat penting. Konsumsi obat sesuai resep dapat menjaga kestabilan metabolik dan mencegah komplikasi serius.
"Jika mengalami indikasi seperti pusing hebat, nyeri dada, sesak napas, alias kebingungan, segera periksa ke rumah sakit. Gejala seperti lemas, mengantuk, hingga kehilangan kesadaran bisa jadi tanda hipoglikemia dan butuh penanganan segera," katanya.
(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Ada Perang Tarif AS Vs China, Pengusaha Parfum Curhat Ini
Next Article Mengenal Aturan 30-30-30, Metode Diet nan Lagi Viral