Baznas Dukung Rencana Prabowo Evakuasi Warga Gaza Ke Indonesia

Sedang Trending 1 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com --

Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Republik Indonesia menyatakan support penuh terhadap rencana Presiden Prabowo Subianto untuk melakukan pemindahan sementara bagi sebagian penduduk Gaza, Palestina, nan terluka, yatim piatu, dan menderita penyakit akibat agresi nan tetap berjalan di wilayah tersebut.

"Baznas mendukung niat baik Presiden Prabowo untuk pemindahan sementara sebagian penduduk Gaza nan terluka, yatim dan menderita penyakit lainnya, lantaran info dari Tim Baznas memang banyak nan kudu ditolong. Kalau tidak ditolong segera, mereka bisa meninggal lantaran tidak ada perawatan dan obat-obatan," ujar Ketua Baznas Noor Achmad dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (17/4).

Menurut Noor, pemindahan tersebut berkarakter sementara dan tidak dapat disamakan dengan relokasi permanen. Ia menegaskan, setelah penduduk nan dievakuasi sembuh dan situasi memungkinkan, mereka bakal dikembalikan ke Gaza.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita perlu membedakan antara pemindahan dengan relokasi. Evakuasi berkarakter sementara dan kudu dikembalikan setelah sembuh," ujarnya.

"Kekhawatiran pemindahan untuk sebagian penduduk Gaza, ialah sekitar 1.000 sampai dengan 2.000 orang, nan disamakan dengan relokasi tentu kudu ditepis lantaran jumlah penduduk Gaza itu tidak kurang dari 2,2 juta orang."

Baznas juga menyatakan kesiapannya untuk bekerja-sama dengan beragam pihak dalam memfasilitasi perawatan dan pendidikan bagi anak-anak nan terluka, sakit, maupun yatim piatu akibat konflik.

"Sekarang ini juga cukup banyak nan mendapat perawatan di Mesir dan Yordania," jelasnya.

Ia melanjutkan, pihaknya menyaksikan langsung bahwa para pengungsi Palestina di Mesir maupun di Yordania sangat memerlukan pertolongan. Untuk itu pihaknya mendukung rencana tersebut.

"Banyak nan dirawat di rumah sakit, namun kapasitasnya tidak mencukupi. Karena itu, pemindahan resmi ke Indonesia menjadi langkah strategis," jelas Noor.

Ia menambahkan, proses pemindahan dan pengembalian ke Gaza kudu dilakukan secara resmi melalui jalur diplomatik, demi menjamin perlindungan dan kepastian norma bagi para pengungsi. Untuk itu, perlu segera dilakukan koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri.

"Termasuk rumah sakit di Mesir nan setiap hari menerima pasien baru dari Gaza. Banyak dari mereka masuk secara tidak resmi. Maka dari itu, andaikan pemindahan ini dilakukan secara resmi, pengembaliannya ke Gaza juga kudu melalui jalur resmi," kata Noor.

Ia menegaskan, Baznas siap mendukung penuh proses pemindahan untuk sebagian penduduk Gaza, termasuk jika diminta untuk membantu perawatan para pengungsi.

"Kami siap berkontribusi, seperti nan telah kami lakukan sebelumnya," tegasnya.

Lebih lanjut, jelas Noor, Baznas telah lama menjalin kerja sama dengan beragam rumah sakit dan lembaga internasional nan menangani korban bentrok Palestina, termasuk King Hussein Cancer Center (KHCC) di Yordania.

"Kami juga bekerja sama dengan Egyptian Red Crescent (ERC), Sunaul Hayah, Bayt Zakat, serta UNRWA dan JHCO. Bantuan nan kami berikan juga menjangkau pengungsi nan dirawat di luar Gaza," kata Noor.

"Selain support ke Gaza, sebagian support BAZNAS nan disalurkan melalui Grand Syeikh juga diberikan kepada korban Palestina nan sedang dirawat di Mesir," lanjutnya.

Pemerintah Indonesia sendiri dikatakan telah menyiapkan akomodasi khusus, mulai dari apartemen hingga perawatan medis, untuk menampung para pengungsi nan bakal dievakuasi.

"Kalau diminta, Baznas siap ikut serta. Kami punya pengalaman dan mitra nan cukup untuk membantu secara logistik maupun kemanusiaan," ucapnya.

(inh)

Selengkapnya