ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menanggapi Bank Dunia (World Bank) nan menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia. OJK optimistis pertumbuhan Indonesia tetap seperti proyeksi pemerintah di atas 5,1%.
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengatakan perkiraan pertumbuhan dari pembiayaan, kredit, tingkat kesehatan serta tingkat keahlian dari industri finansial menjadi perhatian OJK. Sejauh ini, pihaknya belum mendapatkan laporan dari lembaga jasa finansial mengenai perkiraan pertumbuhan industri jasa finansial turun ataupun mengalami perubahan.
"Nah dalam konteks itu dapat kami laporkan bahwa sampai saat ini berasas dialog, berasas obrolan hubungan secara terkini pembaruan dari beragam lembaga jasa finansial nan ada dan industri finansial nan ada, kami belum memperoleh prakiraan mengenai pertumbuhan nan bakal lebih rendah alias perubahan apapun Jadi berasas itu kami tetap mempunyai prakiraan pertumbuhan angka-angka tadi sama seperti di awal tahun. Jadi tidak melakukan revisi apapun sampai saat ini ya," kata Mahendra di Hotel Double Tree by Hilton, Jakarta Pusat, Senin (28/4/2025)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk angsuran perbankan, Mahendra menilai sesuai dengan perkiraan tumbuh 9-11% pada 2025. Pihaknya belum mengubah perkiraan pertumbuhan angsuran perbankan, karena dalam perbincangan serta rencana upaya bank belum menunjukkan perubahan.
"Kalau untuk angsuran perbankan kami dari awal tahun ini sudah menyampaikan 9-11%, dan berasas itu kami belum ada perubahan lantaran perbincangan dan obrolan juga tidak menunjukkan dalam rencana upaya bank RBB nan kami terima secara terkini menunjukkan perubahan," tambah Mahendra.
Pihaknya bakal memandang berasas realisasi keahlian industri jasa keuangan, bukan hanya perkiraan pertumbuhan ekonomi.
"Tentu kita bakal lihat terus ke depan berasas realisasi dari keahlian di angka-angka tadi itu, bukan hanya berasas konteks prakiraan pertumbuhan ekonomi. Nanti jika ada update lebih lanjut kami bakal laporkan," terang Mahendra.
Sebelumnya, Bank Dunia (World Bank) menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,7% pada 2025. Angka itu lebih rendah dibandingkan dengan proyeksi sebelumnya ialah 5,1% nan disampaikan pada Oktober 2024.
Dalam laporan Bank Dunia terbaru berjudul The Macro Poverty (MPO) Outlook jenis April 2025, pemangkasan pertumbuhan ekonomi Indonesia itu disebabkan ketidakpastian kebijakan perdagangan dunia dan penurunan nilai komoditas sehingga bakal berakibat pada ketentuan perdagangan Indonesia serta kepercayaan investor.
"Meskipun susah untuk mengukur akibat penuh dari langkah-langkah baru-baru ini lantaran pergeseran kebijakan dapat terus terjadi," tulis Bank Dunia dalam laporannya, dikutip Minggu (27/4/2025).
(rea/ara)