ARTICLE AD BOX
detikai.com, Jakarta Secara kalender, Mei ini semestinya sudah masuk musim kemarau. Prediksinya, musim tandus 2025 dimulai April. Tapi, beberapa wilayah justru tetap diguyur hujan deras. Terutama di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).
Hujan deras dengan intensitas tinggi nan terjadi nyaris setiap hari mengakibatkan beberapa wilayah di Jabodetabek mengalami banjir. Pada Selasa, 13 Mei 2025, sejumlah wilayah di Jakarta banjir sejak malam hingga awal hari.
Genangan tersebar di wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Selatan, dengan ketinggian air bervariasi antara 30 hingga 100 sentimeter.
Di Jakarta Barat, genangan tercatat di dua RT, ialah di Kelurahan Meruya Utara dan Srengseng. Sementara di Jakarta Selatan, terdapat 12 RT nan tergenang, kebanyakan berada di Kelurahan Kuningan Barat dan Cilandak Timur.
Faktor utama penyebab genangan adalah curah hujan nan tinggi serta luapan Kali Mampang dan Kali Krukut.
Banjir juga terjadi di Kelurahan Joglo, Jakarta Barat. Di wilayah ini, banjir memaksa 11 kepala family (KK) alias 46 jiwa mengungsi ke tempat nan lebih aman. Para pengungsi ditampung di Masjid Jami Attaufiq, RT 01 RW 002, dengan pengawasan dari petugas terkait.
Tingginya intensitas hujan juga menyebabkan peningkatan status ketinggian air di sejumlah pos pemantau sungai. Di Pos Angke Hulu naik menjadi Siaga 3 (Waspada) pada pukul 20.00 WIB. Di Pos Sunter Hulu juga menyentuh level Siaga 3 (Waspada) pada pukul 22.00 WIB.
Kondisi ini berpotensi menyebabkan banjir lanjutan andaikan curah hujan terus meningkat dalam beberapa hari ke depan.
Banjir juga melanda permukiman di area Pakujaya, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan. Hujan deras nan mengguyur area tersebut pada Selasa sore, 13 Mei 2025, mengakibatkan banjir hingga ketinggian 1.2 meter.
Bahkan air naik setinggi 30 sampai 40 sentimeter di akses Jalan Graha Raya, menuju area Ciledug, Kota Tangerang. Banjir berangsur surut pada Rabu subuh, 14 Mei 2025.
Sebanyak 160 kepala family di Kayu Gede, Serpong Utara, Tangerang Selatan, juga terdampak akibat banjir nan terjadi Selasa malam itu. Di wilayah ini apalagi ketinggian air mencapai 140 sentimeter.
BPBD Kota Tangerang Selatan menurunkan tim beserta 4 perahu karet serta berkoordinasi dengan Dinas Sumber Daya Air.
"Kami juga memberikan support makanan sigap saji untuk penduduk Kayu Gede Pakujaya," kata Komandan Peleton Satgas BPBD Kota Tangsel, Dian Wiryawan.
Di Bekasi, tepatnya di Kelurahan Wanasari, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, jembatan pengganti Kali Sadang, ambruk dihantam arus akibat hujan deras nan terjadi Selasa malam, 13 Mei 2025.
Jembatan nan menjadi akses pengganti bagi penduduk Kampung Buwek menuju perumahan Permata Regency Cibitung ini ambruk setelah dihantam arus nan sangat deras.
Anomali Cuaca Jabodetabek Menurut BMKG
Direktur Meteorologi Publik, Andri Ramdhani, mengungkapkan anomali cuaca ini. Menurut Andri, saat ini sebagian besar wilayah Jabodetabek tetap berada dalam masa transisi, alias peralihan dari musim hujan ke musim kemarau, nan dikenal sebagai periode pancaroba.
"Pada periode ini hujan umumnya terjadi pada siang hingga malam hari, didahului oleh udara hangat sejak pagi," ujar Andri kepada detikai.com, Kamis, 15 Mei 2025.
Andri menjelaskan, pemanasan permukaan nan intens menyebabkan ketidakstabilan atmosfer dan memicu terbentuknya awan-awan konvektif seperti awan Cumulonimbus, nan berpotensi menimbulkan hujan lebat disertai kilat petir angin kencang apalagi puting beliung.
"Karakteristik hujan pada periode ini berkarakter tidak merata namun intensitasnya bisa sedang hingga lebat dengan potensi cuaca ekstrem," kata Andri.
Meski begitu, Andri menegaskan, musim tandus tidak berfaedah tanpa hujan sama sekali. Faktor atmosfer dan kondisi geografis Indonesia memungkinkan pembentukan awan hujan meskipun sedang berada pada musim kemarau.
"Cuaca ekstrem tetap berpotensi terjadi selama masa peralihan ini dan diperkirakan dapat berjalan hingga sepekan ke depan. Setelah itu intensitas hujan diproyeksikan mulai berkurang pada akhir Mei hingga awal Juni 2025," ungkap Andri.
Namun, lanjut Andri, dalam sepekan ke depan wilayah Jabodetabek diprediksi mengalami cuaca berawan hingga hujan ringan.
Potensi hujan sedang hingga lebat bakal terjadi di Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Utara, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kota Depok, Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan.
"Dalam beberapa pekan terakhir, masyarakat merasakan cuaca panas terik pada siang hari, namun tetap disertai hujan pada sore alias malam. Fenomena ini merupakan karakter unik masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau," ujar Andri.
Mitigasi dan Penanganan Dampak Cuaca Ekstrem
Dalam antisipasi serta penanganannya, kata Andri, BMKG secara rutin mengeluarkan prospek cuaca sepekan ke depan dan peringatan awal tiga harian mengenai potensi cuaca ekstrem, termasuk hujan lebat disertai angin kencang dan petir.
"Informasi ini disebarkan melalui beragam kanal info BMKG, dan juga kepada lembaga mengenai dan pemerintah wilayah untuk langkah antisipasi dan mitigasi akibat cuaca ekstrem," kata Andri.
Bukan hanya itu, BMKG rutin memberikan edukasi dan imbauan kepada masyarakat dalam menghadapi kondisi cuaca ekstrem maupun pada periode peralihan alias pancaroba.
Pertama, masyarakat diminta tetap waspada terhadap potensi hujan lebat disertai angin kencang, petir, dan juga puting beliung.
"Menjauhi area terbuka saat hujan petir dan menghindari berada di bawah pohon dekat gedung alias prasarana nan rapuh," kata Andri.
Masyarakat diminta selalu siaga terhadap potensi musibah seperti banjir, banjir bandang dan tanah longsor
"Memantau info cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG seperti situs www.bmkg.go.id, media sosial @infobmkg dan aplikasi InfoBMKG," ujar Andri.
Pentingnya Kolaborasi dalam Penanganan Bencana
Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan, mengatakan pentingnya kerja sama dan kerjasama dengan beragam pihak dalam penanganan bencana, khususnya banjir di Jakarta. Seperti dengan Dinas SDA, Dinas Gulkarmat, Dinas Bina Marga, Dinas Lingkungan Hidup, Satpol PP dan PPSU Kelurahan.
"Yang telah mengerahkan personel berikut dengan peralatan pendukung seperti pompa mobile dalam menyedot genangan dan memastikan tali-tali air berfaedah dengan baik. Peran dari unsur masyarakat juga dilibatkan dalam upaya ini seperti pihak RT/RW, FKDM, dan tokoh masyarakat lainnya," kata Yohan kepada detikai.com, Kamis, 15 Mei 2025.
Selain itu, kata Yohan, Pemprov DKI Jakarta melalui BPBD DKI Jakarta juga melakukan beragam upaya dalam menanggulangi dan mengantisipasi banjir alias genangan nan terjadi.
Seperti, menyiagakan ratusan petugas, tepatnya 267 personel nan ditempatkan di tiap kelurahan rawan banjir, untuk mempercepat koordinasi dan penanganan pascabencana banjir.
"Melakukan pengecekan dan pemeliharaan sarana prasarana penanggulangan musibah seperti tenda pengungsi, perahu, jaket pelampung nan ditempatkan di kelurahan-kelurahan rawan banjir," kata Yohan.
Selain itu, BPBD bekerja sama dengan Dinas Sumber Daya Air (SDA) melakukan pemetaan titik-titik rawan banjir sebagai langkah strategis mitigasi dan penanganan banjir.
Menguatkan koordinasi dan kerjasama dengan beragam pihak, termasuk wilayah penyangga seperti Bogor dan Depok, khususnya mengenai pengelolaan Sungai Ciliwung nan merupakan area rawan banjir utama di Jakarta.
Pemprov DKI juga melakukan sosialisasi komprehensif kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akibat banjir dan pentingnya partisipasi aktif dalam mitigasi bencana, termasuk penyebaran info cuaca dan banjir serta edukasi masyarakat.
Tak hanya itu, Pemprov DKI melalui BPBD DKI juga menyiagakan jasa pengaduan kedaruratan masyarakat Jakarta Siaga 112.
"Masyarakat dapat mengadukan andaikan mengalami alias menemukan keadaan darurat melalui Jakarta Siaga 112 secara cuma-cuma nan beraksi 24 jam nonstop. Untuk kejuaraan kondisi kemasyarakatan lainnya dapat diadukan melalui Cepat Respon Masyarakat (CRM) nan mengintegrasikan seluruh kanal pengaduan resmi Pemprov DKI Jakarta seperti JAKI, media sosial, dan lain-lain," jelasnya.