Bahlil Diteriaki Massa Demo Saat Mau Cek Tambang Nikel Raja Ampat

Sedang Trending 9 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com

Sabtu, 07 Jun 2025 16:29 WIB

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia disambut unjuk rasa aktivis dan tokoh budaya di Bandara Sorong saat bakal meninjau tambang nikel Raja Ampat. Bahlil diteriaki aktivis dan tokoh budaya saat bakal cek tambang nikel di Raja Ampat. ANTARA FOTO/Galih Pradipta

Jakarta, detikai.com --

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia disambut tindakan unjuk rasa aktivis lingkungan di Bandara Domine Eduard Osok (DEO) Sorong, Papua Barat Daya, Sabtu (7/6). Bahlil tengah dalam perjalanan menuju Raja Ampat untuk meninjau tambang nikel.

Mengutip detik, massa tindakan mendesak pemerintah menutup segera tambang nikel nan merusak lingkungan di Raja Ampat. Mereka membentangkan spanduk dan pamflet nan menyoroti adanya kerusakan di Raja Ampat akibat tambang nikel.

Bahlil dan rombongan tiba di Bandara DEO Sorong sekitar pukul 06.22 WIT. Kedatangan mereka langsung disambut teriakan massa nan mendesak pencabutan izin konsesi tambang di seluruh pulau di Raja Ampat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rombongan Bahlil pun masuk ke ruang transit Bandara DEO Sorong. Beberapa saat kemudian, utusan Bahlil meminta perwakilan massa untuk bertemu.

Namun saat massa hendak masuk ke ruang terminal, Bahlil malah keluar lewat pintu belakang sekitar pukul 07.02 WIT. Tindakan tersebut membikin massa kecewa dan marah.

"Bahlil Lahadalia hari ini menipu rakyat Indonesia dan sembunyi dari massa lewat pintu belakang Bandara DEO Sorong," teriak pemuda budaya Raja Ampat, Uno Klawen di lokasi.

Ada 4 perusahaan tambang nikel nan beraksi di Raja Ampat. Uno menyoroti tindakan pemerintah nan dinilai hanya terkesan menindak satu perusahaan saja.

"Bahlil hanya sebut PT Gag Nikel nan bakal ditutup sementara, namun PT Gag Nikel, PT Kawei Sejahtera Mining, PT Anugerah Surya Pratama, dan PT Mulya Raymon Perkasa tetap beroperasi," jelasnya.

Aktivis mendesak pemerintah bertindak tegas agar ekosistem Raja Ampat tidak rusak akibat tambang nikel. Menurut mereka, pembangunan tidak semestinya merusak lingkungan.

"Kami sebagai anak budaya Raja Ampat meminta agar jangan tutup mata dengan permainan elite pusat, alam kami dirusak dan dirampok atas nama pembangunan oleh negara," tuturnya.

Baca berita lengkapnya di sini.

(tim/dal)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya