Awalnya Iseng Cari Hewan Peliharaan, Pria Ini Malah Jadi Juragan Lobster

Sedang Trending 2 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Budi daya lobster memang menjadi salah satu pilihan upaya nan cukup menjanjikan. permintaan pasar nan banyak baik dalam negeri maupun luar negeri membikin tekad Putra (33) menekuni bagian lobster air tawar.

Bermula saat Putra mencari buahpikiran untuk memelihara hewan nan bisa membuatnya nyaman di rumah sekaligus mudah dipelihara, dirinya diperkenalkan lobster oleh rekannya melalui suguhan daging lobster nan fresh dari kolam. Usai mencicipi daging lobster dan diberi sedikit penjelasan dia lantas langsung mencoba mempraktikkannya

"Awalnya nyari piaraan nan nggak ribet kaya lele dan nila, pas main ke rumah kawan ditawari lobster padahal di wilayah situ nggak ada seafood, tiba-tiba diserok dari kolam sebelah rumahnya. Setelah tahu langkah peliharaanya nan nggak rumit akhirnya coba buat satu kolam." cerita Putra saat ditemui detikaicom di kolam budidaya Lobstar.co, Setu, Kabupaten Bekasi. Sabtu (8/2/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada percobaan pertamanya Putra menemui sejumlah kegagalan hingga bisa melewati fase demi fase dan mencoba menawarkan lobsternya ke beberapa pembeli, tak butuh waktu lama dirinya pun bisa mendapatkan buyer hingga resign dari kantornya di Jakarta.

Keyakinan untuk resign pun diperkuat dengan rumor Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang ketahanan pangan bumi nan memburuk sehingga membuka kesempatan untuk berbisnis di bagian pangan.

"Isu PBB tentang security food bumi yg merosot, dulu kepikiran untuk tape in di upaya mengenai namun belum tau (jenis upaya apa), pas udah tau ada upaya ini dan pesaingnya tetap sedikit kayaknya ada kesempatan nan tetap bisa dimaksimalkan." ucap Putra.

Kala itu Putra mencoba upaya ini dengan modal di bawah Rp 5 Juta, lobster nan ditawarkan ke pembeli pun mulai dari bibit, lobster dengan ukuran 3 inch hingga 4 inch. Namun untuk mengoptimalkan omzet Putra terus menambah kolam sehingga dapat memanen setiap bulan.

Kini upaya dengan nama Lobstar.co itu mempunyai puluhan kolam dan bisa melayani pasar dengan permintaan 50 hingga 100 kilogram perbulan, dengan nilai per kilogramnya mulai dari Rp 140 ribu.

Omzet nan besar memang cukup menggiurkan, namun dibalik itu Putra cukup prihatin dengan beredarnya video nan menyebut upaya lobster dengan modal 1-2 kolam bisa mendapatkan omzet hingga puluhan juta rupiah.

"Di YouTube ada nan mengatakan modal 1-2 kolam bisa dapat sekian belas juta itu bisa membikin keliru, kasian jadi banyak orang nan ketipu mau mulai tapi caranya salah. Belum lagi jika dapat bibit lobster dari orang nan nggak amanah itu semakin besar rasio kegagalannya," lanjut Putra.

Meski Putra mengaku belum mumpuni di bagian ini, namun dia cukup peduli dengan orang-orang nan mau memulai dari nol. Ia berambisi masyarakat lebih bijak dan mempelajari langkah budidaya lobster dari sumber-sumber terpercaya.

Sebab ada juga orang nan menjual bibit lobster waduk mengaku lobster budidaya perihal itu tentu membikin rasio kegagalannya cukup tinggi lantaran sangat berbeda langkah lobster untuk beradaptasi.

Pria nan memulai upaya lobster sejak tahun 2019 itu turut merasakan akibat COVID-19 nan nyaris menggoyangkan upaya lobsternya, kala itu Putra tengah memindahkan kolam dari Ciracas Jakarta Timur ke Setu Kabupaten Bekasi.

KUR BRI

Namun angin besar Pandemi membikin permintaan lobster hancur banyak restoran nan tak kunjung bangkit. Ia lampau mendatangi instansi BRI Ciracas untuk mengusulkan KUR BRI.

"KUR BRI itu saat menjelang COVID-19, mengusulkan lantaran kita mau proses bangun kolam di sini (Setu Kab Bekasi), pas pembeli nggak ada nan jalan sehingga sangat terbantulah sama program itu, mulai dari sistemnya nan nggak teralu susah akhirnya KUR BRI itu jadi penolong kita di fase itu," kenang Putra.

Bagi Putra pencapaian bisnisnya memang saat bisa melalui Covid dengan mulus ditengah banyaknya upaya serupa nan tak bisa bertahan, sekarang Putra tengah mengambil KUR BRI keduanya untuk pembangunan kolam guna menggedor permintaan lobster nan terus meningkat.

Restrukturisasi menjadi kebijakan strategis BRI dalam membantu para UMKM nan tentunya terdampak COVID-19 kala itu, perihal ini dikonfirmasi oleh Pimpinan Cabang BRI Kramat Jati nan menjalankan restrukturisasi. Program itu meliputi penundaan pembayaran pokok, pengurangan bunga, hingga perpanjangan tenor pinjaman dengan tujuan memberikan ruang mobilitas bagi pelaku upaya untuk tetap memperkuat dan menjalankan usahanya tanpa tekanan finansial nan berat.

"Ya benar, salah satu kebijakan utama BRI nan sangat membantu pengguna KUR selama pandemi adalah restrukturisasi kredit. Pada masa pandemi COVID-19, BRI menerapkan kebijakan restrukturisasi angsuran untuk pengguna KUR nan terdampak secara ekonomi. Langkah ini sangat berfaedah bagi pelaku UMKM untuk menghindari akibat kandas bayar dan memungkinkan mereka untuk bangkit secara perlahan," ujar Pimpinan Cabang BRI Kramat Jati Indra Bayu Wira Permana.

Selain itu KUR tetap menjadi pilihan UMKM untuk meningkatkan usahanya, disaat nan berbarengan Pinca BRI Kramat Jati juga menjelaskan porsi KUR nan terbagi dua ialah KUR Mikro dan KUR Ritel.

"KUR BRI tetap menjadi pilihan utama UMKM dalam meningkatkan usahanya, Jenis KUR terbagi menjadi 2 ialah KUR Mikro dan KUR Ritel. KUR Mikro di tahun 2025, dengan sasaran KUR senilai 55M jumlah penyaluran KUR senilai 64 Miliar dan 1.587 Nasabah. Sedangkan, KUR ritel, sasaran Ritel senilai 90 Miliar, Jumlah penyaluran KUR mencapai 96 Miliar dan 495 pengguna nan telah mendapatkan serta menerima penyaluran KUR di BRI KC Kramat Jati," tutup Indra Bayu Wira Permana.

(hns/hns)

Selengkapnya