ARTICLE AD BOX
detikai.com, Jakarta - Anggota Komisi B DPRD Provinsi DKI Jakarta Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Francine Widjojo, mengundang Koalisi Mobilitas Berkelanjutan di DPRD DKI Jakarta untuk audiensi pada Senin, 5 Maret 2025. Koalisi Mobilitas Berkelanjutan merupakan campuran dari Road Safety Association, Bike to Work Indonesia, Pekerja Bersepeda, Koalisi Pejalan Kaki, dan Komite Penghapusan Bensin Bertimbal.
Francine didampingi oleh legislator PSI lainnya, Bun Joi Phiau, mendengarkan keluhan Koalisi Mobilitas Berkelanjutan (KMB) diwakili Fahmi Saimima selaku Ketua, nan mengeluhkan tetap belum amannya DKI Jakarta bagi pejalan kaki dan pesepeda.
“Dari obrolan dengan teman-teman dari Koalisi Mobilitas Berkelanjutan, dapat disimpulkan bahwa Jakarta tetap belum kondusif bagi pejalan kaki dan pesepeda, apalagi bagi kawan disabilitas. Ada satu kawan pesepeda tuna rungu nan 12 kali kecelakaan padahal sudah mengenakan penanda,” kata Francine.
Francine menyampaikan bahwa audiensi ini diadakan akibat keprihatinannya atas meninggalnya pesepeda Lulu Junayah serta kehilangan sepeda milik Mimi di parkiran MRT Jakarta. Lulu Junayah meninggal akibat taksi nan berakhir mendadak lampau membuka pintunya di jalur sepeda depan Kedutaan Besar Jepang di Jl. M. H. Thamrin, Jakarta Pusat. Tubuh Lulu terpental ke jalan dan tertabrak oleh sepeda motor.
“Kami turut bersungkawa atas wafatnya Mbak Lulu. Kehilangan nyawa ini tak perlu terjadi jika pengendara bermotor tertib berkendara. Taksi semestinya tidak berakhir di jalur sepeda. Pejalan kaki dan pesepeda semestinya mendapat kewenangan nan sama atas keselamatan dan keamanan di jalan raya,” ujar Francine.
Francine mengatakan bahwa kejadian tragis itu kudu menjadi refleksi bagi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan bagi para pesepeda, terutama di jalur nan telah dikhususkan bagi mereka.
“Pemprov DKI Jakarta kudu merefleksikan kejadian ini. Nyatanya pesepeda tetap belum aman, apalagi ketika mereka menggowes di jalur nan telah disediakan secara khusus. Tingkatkan upaya pengawasan terhadap keamanan dan keselamatannya, termasuk bagi pesepeda perempuan,” sambungnya.
Salah seorang dari Pekerja Bersepeda nan hadir, Ariyo Bimmo mengatakan bahwa pembangunan sarana mobilitas di Jakarta tetap sangat menitikberatkan kendaraan bermotor serta minim untuk pesepeda dan pejalan kaki.
"Keselamatan di jalan raya memang tanggung jawab bersama, namun pemerintah berkedudukan vital untuk memastikannya melalui pembangunan. Jangan biasakan bilang kecelakaan ketika perihal tersebut sebenarnya dapat dicegah dan diminimalisi," ujar Ariyo.