ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Bank Indonesia (BI) tengah merampungkan patokan main penempatan dan pemanfaatan devisa hasil ekspor sumber daya alam (DHE SDA) nan sekarang wajib 100% ditempatkan di sistem finansial domestik selama setahun.
Peraturan Bank Indonesia (PBI) maupun Peraturan Anggota Dewan Gubernur (PADG) itu sekarang tetap dalam tahap penomoran di Kementerian Hukum, sebagai turunan dari Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 8 Tahun 2025.
Kepala Departemen Statistik BI Riza Tyas mengatakan, sebetulnya skema untuk penempatan itu serupa sebagaimana nan selama ini telah dilakukan eksportir di reksus DHE SDA valas di bank maupun LPI, simpanan valas di bank, promissory note valas nan diterbitkan LPEI, hingga TD DHE valas BI.
Bedanya, untuk ketentuan terbaru hanya mengenai dengan penambahan instrumen penempatan, ialah Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI) dan Sukuk Valas Bank Indonesia (SUVBI) nan tenornya bisa mencapai 12 bulan alias setahun.
"Artinya eksportir memberikan order kepada bank untuk membeli SVBI-SUVBI. Nanti bank nan kemudian bakal menata usahakan settlement, reksus dari eksportir tadi, untuk order SVBI-SUVBI dan kelak pelaporannya adalah ke Bank Indonesia," ucap Riza saat sosialisasi PP 8/2025 secara hybrid, Jumat (28/2/2025).
"Jadi dari aspek eksportir taunya ya saya datang ke bank saya mau TD DHE, mau SVBI, nah itu saja," tegasnya.
Mekanisme ini kata dia juga serupa jika eksportir mau melaksanakan pemanfaatan dari DHE nan telah dia tempatkan untuk beberapa keperluan, salah satunya seperti untuk underlying transaksi swap lindung nilai bank dengan Bank Indonesia ataupun agunan angsuran rupiah dari bank dan alias LPEI.
"Ini juga sama, eksportirnya minta ke bank, saya mau pakai untuk underlying hedging. Nanti bank nan kemudian bakal ke Bank Indonesia untuk hedging dalam rangka kebutuhan eksportirnya, nasabahnya," papar Riza.
Sementara itu, untuk tata langkah penukaran DHE SDA ke rupiah, Riza menekankan, sesuai dengan PBI dan PADG DHE SDA nan baru ada penegasan sedikit, ialah mengenai pembatasan bahwa DHE SDA nan dibolehkan untuk keperluan penukaran hanyalah dalam corak tunai maupun forward.
"Yang lainnya tidak boleh, lantaran sesuai jiwa dari PP nya, dan lantaran PBI-PADG ini adalah melaksanakan PP, maka nan sifatnya untuk derivatif nan bisa berkarakter spekulatif dan sebagainya tidak diizinkan," tutur Riza.
Ia mengatakan, untuk transaksi tunai penukaran DHE SDA ke rupiah tidak diperlukan underlying, namun untuk skema forward ada tanggungjawab threshold US$ 5 juta per transaksi dan kudu ada underlyingnya. Selain itu, juga ada ketentuan untuk pengarsipan transaksi melalui LPEI, ialah berupa surat permohonan eksportir, dan surat pernyataan LPEI.
Adapun alur transaksi DHE untuk ditukarkan ke rupiah adalah eksportir bakal memasukkan DHE SDA ke reksus, lampau melakukan inisiasi penukaran pada bank alias LPEI.
Bila penukaran DHE ke rupiah melalui bank bisa langsung dilakukan oleh bank. Sedangkan melalui LPEI kudu melalui surat permohonan, hingga setelahnya LPEI mewakili pengguna untuk bertransaksi dengan bank, nan didukung surat pernyataan.
Penting dicatat juga, bagi eksportir nan menginginkan penempatan SVBI/SUVBI dan swap lindung nilai, setidaknya adal 80 bank nan menjadi peserta operasi moneter valas, terdiri dari 69 bank konvensional dan 11 bank unit syariah, berikut ini daftarnya:
Bank Konvensional
1 PT Bank Seabank Indonesia
2 PT Bank Digital BCA
3 PT Bank Sahabat Sampoerna
4 PT Bank Maspion Indonesia, Tbk
5 PT BPD Nusa Tenggara Timur
6 Bank MUFG, Ltd
7 Bank of America, NA
8 Bank of China (Hong Kong) Limited Cabang Jakarta
9 PT BPD DKI Jakarta
10 PT BPD Jawa Barat dan Banten
11 PT BPD Jawa Tengah
12 PT BPD Jawa Timur, Tbk
13 PT Bank Nagari
14 PT BPD Sumatera Selatan dan Bangka Belitung
15 Citibank N.A
16 Deutsche Bank AG
17 JP Morgan Chase Bank, N.A
18 PT Bank China Construction Bank Indonesia, Tbk
19 PT Bank HSBC Indonesia
20 PT Bank MNC Internasional, Tbk
21 PT Bank IBK Indonesia, Tbk
22 PT Bank ANZ Indonesia
23 PT Bank Artha Graha Internasional, Tbk
24 PT Bank BNP Paribas Indonesia
25 PT Bank Raya Indonesia, Tbk
26 PT Bank KB Bukopin, Tbk
27 PT Bank Bumi Arta, Tbk
28 PT Bank Capital Indonesia, Tbk
29 PT Bank Central Asia, Tbk
30 PT Bank CIMB Niaga, Tbk
31 PT Bank CTBC Indonesia
32 PT Bank Danamon Indonesia, Tbk
33 PT Bank DBS Indonesia
34 PT Bank Ganesha, Tbk
35 PT Bank ICBC Indonesia
36 PT Bank Ina Perdana, Tbk
37 PT Bank Index Selindo
38 PT Bank Jtrust Indonesia, Tbk
39 PT Bank KEB Hana Indonesia
40 PT Bank Mandiri (Persero), Tbk
41 PT Bank Mayapada Internasional, Tbk
42 PT Bank Maybank Indonesia, Tbk
43 PT Bank Hibank Indonesia
44 PT Bank Mega, Tbk
45 PT Bank Mestika Dharma, Tbk
46 PT Bank Mizuho Indonesia
47 PT Bank Multiarta Sentosa, Tbk
48 PT Bank Nationalnobu, Tbk
49 PT Bank Negara Indonesia 1946 (Persero), Tbk
50 PT Bank OCBC NISP, Tbk
51 PT Bank of India Indonesia, Tbk
52 PT Bank Pan Indonesia, Tbk
53 PT Bank Permata, Tbk
54 PT Bank QNB Indonesia, Tbk
55 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk
56 PT Bank Resona Perdania
57 PT Bank SBI Indonesia
58 PT Bank Shinhan Indonesia
59 PT Bank Sinarmas, Tbk
60 PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk
61 PT Bank UOB Indonesia
62 PT Bank Victoria International, Tbk
63 PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk
64 PT BPD Bali
65 PT BPD Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara
66 PT BPD Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat
67 PT BPD Sumatera Utara
68 Standard Chartered Bank Indonesia
69 PT Bank SMBC Indonesia Tbk (d.h. PT Bank BTPN, Tbk)
Bank Syariah
1 PT Bank Mega Syariah
2 PT Bank Syariah Indonesia, Tbk
3 PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk
4 PT BPD Riau dan Kepri Syariah
5 PT Bank Nano Syariah
6 UUS PT Bank Danamon
7 UUS PT Bank CIMB Niaga
8 UUS PT Bank Maybank
9 UUS PT Bank OCBC NISP
10 UUS PT Bank Permata
11 UUS PT BPD DKI Jakarta
(arj/mij)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Gara-Gara Trump, Dunia Masih Wait and See
Next Article Siap-Siap! Bank Bakal Panen Cuan di Era Prabowo