ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Sebuah kajian mengungkapkan bahwa unsur-unsur kimia penyusun kehidupan telah ditemukan dalam debu kasar asteroid berjulukan Bennu.
Sampel batuan luar angkasa nan diambil oleh pesawat ruang angkasa NASA dan dibawa ke Bumi itu, mengandung beragam macam mineral dan ribuan senyawa organik.
Senyawa tersebut termasuk masam amino, nan merupakan molekul nan membentuk protein, serta basa nukleotida nan merupakan komponen dasar DNA.
Meski demikian, bukan berfaedah pernah ada kehidupan di asteroid Bennu. Tapi, senyawa nan ditemukan mendukung teori bahwa asteroid membawa bahan-bahan krusial ini ke Bumi ketika mereka menabrak planet kita miliaran tahun nan lalu.
"Apa nan telah kita pelajari darinya sungguh menakjubkan," kata Sara Russell, seorang mahir mineralogi kosmik dari Museum Sejarah Alam di London, dikutip dari BBC, Jumat (31/1/2025).
"Ia memberi tahu kita tentang asal usul kita, dan memungkinkan kita untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan nan sangat, sangat besar tentang di mana kehidupan dimulai. Dan siapa nan tidak mau tahu tentang gimana kehidupan dimulai?" imbuhnya.
Temuan tersebut dipublikasikan dalam dua makalah di jurnal Nature dan Nature Astronomy.
Mineral Bennu
Mengambil sedikit sampel Bennu merupakan salah satu misi paling berani nan pernah dicoba NASA.
Sebuah wahana antariksa berjulukan Osiris Rex membentangkan lengan robotik untuk mengumpulkan sebagian batuan antariksa selebar 500 meter itu, sebelum mengemasnya ke dalam kapsul dan mengembalikannya ke Bumi. Aksi tersebut dilakukan NASA pada 2023 lalu
Sekitar 120 gram debu hitam dikumpulkan dan dibagikan kepada para intelektual di seluruh dunia. Kedengarannya memang tidak banyak, tapi cukup untuk menjadi kekayaan karun bagi ilmuwan.
"Setiap butir memberi tahu kita sesuatu nan baru tentang Bennu," kata Russell, nan telah mempelajari bintik-bintik mini tersebut.
Sekitar satu sendok teh asteroid dikirimkan kepada para intelektual di Inggris.
Penelitian baru menunjukkan bahwa batuan angkasa itu penuh dengan senyawa nan kaya bakal nitrogen dan karbon.
Senyawa-senyawa ini meliputi 14 dari 20 masam amino nan digunakan kehidupan di Bumi untuk membangun protein dan keempat molekul berbentuk cincin nan membentuk DNA - adenina, guaina, sitosin, dan timina.
Penelitian ini juga menemukan serangkaian mineral dan garam, nan menunjukkan bahwa air pernah ada di asteroid tersebut. Amonia, nan krusial untuk reaksi biokimia, juga ditemukan dalam sampel tersebut.
Beberapa senyawa telah terlihat di batuan angkasa nan jatuh ke Bumi, tetapi nan lainnya belum terdeteksi hingga saat ini.
"Sungguh luar biasa sungguh kayanya batuan ini. Batuan ini penuh dengan mineral-mineral nan belum pernah kita lihat sebelumnya di meteorit dan kombinasinya nan belum pernah kita lihat sebelumnya. Sungguh perihal nan sangat menarik untuk dipelajari," terang Russell.
Studi terbaru ini menambah bukti nan berkembang bahwa asteroid membawa air dan material organik ke Bumi.
"Kahadiran awal Tata Surya betul-betul bergolak dan ada jutaan asteroid seperti Bennu nan beterbangan," jelas Ashley King, dari Museum Sejarah Alam.
Skenarionya adalah asteroid ini membombardir Bumi muda, menaburi planet dengan bahan-bahan nan memberi kita lautan dan adanya kehidupan.
Namun Bumi bukanlah satu-satunya bumi nan ditabrak oleh batuan luar angkasa. Asteroid juga bakal berbenturan dengan planet lain.
"Bumi itu unik, lantaran merupakan satu-satunya tempat di mana kita telah menemukan kehidupan sejauh ini, tetapi kita tahu asteroid mengirimkan bahan-bahan tersebut, karbon dan air, ke seluruh Tata Surya," kata King.
"Dan salah satu perihal besar nan sedang kami coba pahami sekarang adalah, jika Anda mempunyai kondisi nan tepat, kenapa kita mempunyai kehidupan di Bumi - dan dapatkah kita berpotensi menemukannya di tempat lain di Tata Surya kita?" imbuhnya
Itu adalah pertanyaan kunci nan bakal terus coba dijawab oleh para ilmuwan.
Mereka mempunyai waktu puluhan tahun untuk meneliti debu nan dibawa kembali dari Bennu, dan bagian-bagian dari lingkungan kosmik nan tetap kudu dijelajahi.
(dem/dem)
Saksikan video di bawah ini:
Adu Canggih AI China vs Amerika: Deepseek & Qwen vs Chatgpt & Gemini
Next Article Heboh Galaksi Bimasakti dan Andromeda Mau Tabrakan, Ini Kata Astronom