Asal Serius, Zulhas Sebut Swasembada Pangan Cuma Butuh Waktu 5-7 Tahun

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan, Indonesia dapat mencapai swasembada pangan dalam kurun waktu lima hingga tujuh tahun. Meski begitu, langkah ini perlu dikerjakan dengan serius.

Diketahui, pemerintah juga memfokuskan cetak sawah di Merauke seluas 1 juta ha. Melalui cetak programme cetak sawah, Zulhas meyakini Indonesia dapat mencapai swasembada pangan di rentang waktu lima hingga tujuh tahun mendatang.

Namun begitu, ia meyakini produksi tahun ini cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. "Itu kalau kita serius. Kalau mundur maju-mundur maju, ya enggak lebih lagi. Jadi kalau kita sungguh-sungguh, lima sampai tujuh tahun (swasembada). Tapi cukup makan kita, tidak usah impor lagi, tahun ini mudah-mudahan sudah bisa," kata Zulhas di Gedung Global, Gatot Soebroto, Jakarta Selatan, Rabu (15/1/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pasalnya, Zulhas menyebut, banyak pihak yang terlibat dalam mengurusi sektor pangan. Ia merinci, distribusi pupuk bagi petani menjadi bukan bagian dari Kementerian Pertanian, melainkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Begitu juga irigasi yang dikelola oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU).

"Ini kan soal pangan ini semua terlibat. Menteri Pertanian nggak bisa apa-apa kalau nggak kerjasama," ungkapnya.

Sementara lahan pertanian, kata Zulhas, berada di bawah kewenangan pemerintah daerah. Serapan hasil panen juga dilakukan oleh Perum Bulog di bawah Kementerian BUMN. Bahkan riset juga demikian, sebut Zulhas, di mana Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang mengkoordinir.

"Nah, yang beli kalau panen mana? Siapa yang beli? Bulog. Nah, banyak lagi kan? Oleh karena itu memang kata kuncinya kita harus bareng-bareng kerjasama," jelasnya.

Zulhas sendiri yakin dengan keputusannya menutup keran impor bahan pangan. Adapun bahan pangan tersebut, yakni beras konsumsi, jagung konsumsi, garam konsumsi, hingga gula konsumsi.

Keyakinan itu ia berdasar pada optimalisasi lahan potensial yang tersebar di seluruh Indonesia. Presiden ke-2 Soeharto, kata Zulhas, membutuhkan waktu hingga 32 tahun untuk swasembada pangan.

"Saya bilang, 'Pak Presiden, kalau yang baru, ya, kalau di Quran itu lima sampai tujuh tahun'. Kalau membangun baru, sampai kita punya swasembada yang jangka panjang, lima sampai tujuh tahun," ungkapnya.

"Tahun ini sudah bisa tidak impor lagi. Tidak impor lagi ya. Swasembada pangan yang panjang, yang kuat belum. Tapi sudah tidak impor beberapa produk tadi. Termasuk jagung," tutupnya.

(rrd/rrd)

Selengkapnya