ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Mata-mata China nan menyamar sebagai tenaga kerja Google untuk mencuri info krusial pengembangan teknologi Amerika Serikat (AS) terancam balasan berat berupa denda jutaan dolar AS dan kurungan penjara selama ratusan tahun.
Jaksa AS pada Selasa (4/2) waktu setempat mengumumkan penambahan 14 dakwaan terhadap Linwei Ding namalain Leon Ding. Ia berasosiasi dengan Google pada Mei 2019 dan diduga memulai pencurian info 3 tahun setelahnya.
Ding nan berumur 38 tahun tersebut merupakan penduduk negara China. Ia dituduh mencuri rahasia jual beli teknologi kepintaran buatan (AI) nan menguntungkan dua perusahaan China.
Saat bekerja di Google, diam-diam Ding juga bekerja di dua perusahaan China tersebut. Akhirnya ketahuan, pengadilan federal di San Francisco mulanya mengganjarnya dengan 7 dakwaan mengenai espionase ekonomi dan 7 dakwaan mengenai pencurian rahasia dagang.
Setiap dakwaan mengenai espionase ekonomi menakut-nakuti Ding dengan balasan maksimal 15 tahun penjara dan denda US$5 juta (Rp81,4 miliar).
Sementara itu, setiap dakwaan mengenai pencurian rahasia jual beli dikenai ancaman balasan maksimal 10 tahun penjara dan denda US$250.000 (Rp4 miliar), dikutip dari Reuters, Rabu (5/2/2025).
Ding pertama kali didakwa pada Maret 2024 lampau atas 4 tuduhan pencurian rahasia dagang. Ia akhirnya dibebaskan dengan jaminan.
Kasus Ding dikoordinasikan melalui antarlembaga Disruptive Technology Strike Force nan dibentuk pada 2023 lampau di bawah pemerintahan Joe Biden.
Inisiatif itu dirancang untuk melenyapkan pencurian teknologi canggih AS oleh negara-negara musuh seperti China dan Rusia, nan dikatakan dapat membahayakan keamanan nasional.
Jaksa mengatakan Ding mencuri info mengenai prasarana hardware dan platform software nan memungkinkan info center superkomputasi Google melatih model AI.
Beberapa blueprint chip nan diduga dicuri berisi strategi Google untuk memenangkan persaingan melawan Amazon dan Microsoft, serta strategi untuk mengurangi ketergantungan dengan chip buatan Nvidia.
Ding dituduh meng-upload lebih dari 1.000 arsip rahasia pada Mei 2023. Dokumen-dokumen itu beredar dalam corak PowerPoint pada presentasi startup China ke tenaga kerja mereka.
(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Siapkan Gadget Pengganti Smartphone, Ini Langkah Bos ChatGPT
Next Article Identitas Mata-Mata China di Samsung Terungkap