As Beri Kode 'lampu Hijau' Respons Tawaran Ri Soal Tarif

Sedang Trending 4 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Delegasi Indonesia nan dipimpin Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto baru saja melakukan pertemuan resmi dengan Menteri Perdagangan Amerika Serikat (US Secretary of Commerce) Howard Lutnick untuk membahas langkah negosiasi kebijakan tarif perdagangan Amerika. Barang asal Indonesia sendiri bakal terkena tarif hingga 32% untuk bisa masuk dan merambah pasar AS.

Indonesia mau menegosiasikan agar tarif sebesar itu bisa turun. Sebab, beberapa produk lain juga terkena tarif proteksionisme lainnya dari AS. Bisa jadi tarif nan diterapkan lebih besar dari 32%. Meski begitu, saat ini tarif 32% nan ditetapkan sebelumnya sedang ditunda pemberlakuannya.

Respons Lutnick terhadap tawaran Indonesia untuk bermusyawarah dinilai sangat positif. Lutnick disebut sangat mengapresiasi komitmen dan proposal konkret dari Indonesia, dan menilai apa nan ditawarkan dan dimintakan Indonesia ini sangat konkret dan saling menguntungkan kedua negara. Respons ini cukup berbeda dengan beberapa negara lain nan juga baru saja mengusulkan proposal, dan belum diterima oleh pihak AS.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lutnick juga sependapat dengan rencana sasaran negosiasi nan bakal diselesaikan dalam 60 hari ke depan, dan menyarankan agar langsung menyusun agenda pembahasan teknis secara perincian dengan pihak Kementerian Perdagangan AS (US Department of Commerce/DOC) dan juga Kantor Perdagangan AS (US Trade Representative/USTR).

"Kami mengapresiasi langkah konkret Indonesia untuk melakukan negosiasi tarif. Ke depan, AS dan Indonesia bakal terus melanjutkan hubungan perdagangan nan saling menguntungkan," ujar Lutnick dalam keterangan resmi Kementerian Perekonomian, dikutip Minggu (20/4/2025).

Dari Delegasi Indonesia sendiri telah menyampaikan penawaran konkret untuk meningkatkan pembelian dan impor Indonesia dari AS untuk menyeimbangkan defisit perdagangan AS, antara lain pembelian produk daya mulai dari crude oil alias minyak mentah, LPG dan olahan bensin gasoline.

Indonesia juga menawarkan untuk melakukan peningkatan impor produk pertanian dari AS seperti kedelai, olahan kedelai, dan juga gandum nan memang sangat dibutuhkan dan tidak diproduksi di Indonesia.

Airlangga menyampaikan komitmen Indonesia untuk kerja sama di bagian critical minerals, support investasi AS dan juga komitmen untuk menyelesaikan persoalan Non-Tariff Barrier (NTB) nan menjadi concern pihak pengusaha AS di Indonesia.

"Kami berterima kasih kepada Secretary Lutnick nan memberikan kesempatan untuk melakukan negosiasi tarif dan menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk mewujudkan perdagangan nan setara dan berimbang," beber Airlangga.

Sebagai informasi, dalam kebijakan tarif AS ini, Presiden Donald Trump telah menugaskan pejabat tinggi DOC dan USTR untuk bertanggung jawab menangani kebijakan tarif perdagangan AS. Termasuk menerima negosiasi dari beragam negara, tak terkecuali Indonesia.

DOC merupakan kementerian di AS nan bertanggung jawab atas pertumbuhan ekonomi dan urusan perdagangan di AS. Tugasnya, meningkatkan perdagangan internasional dan membantu upaya AS bersaing di pasar global, serta mempromosikan perdagangan nan adil.

Dalam konteks kebijakan tarif AS, DOC lah nan merumuskan kebijakan besar mengenai tarif nan menjadi bagian dari kebijakan besar perdagangan internasional AS. Sedangkan untuk penyelenggaraan teknis negosiasi tarif menjadi tugas dari USTR.

(acd/acd)

Selengkapnya