ARTICLE AD BOX
detikai.com, Jakarta - Ketua Dewan Pertimbangan Kamar Dagang dan Industri alias Kadin Indonesia Arsjad Rasjid menyatakan, Kadin Indonesia kudu tetap satu dan kudu tetap solid sebagai mitra strategis pemerintah.
Hal iitu demi menjaga kestabilan dan kepastian dari dunia usaha dalam mendukung kesuksesan Asta Cita pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka melalui program-program pembangunan ekonomi.
"Insya Allah Kadin sebagai mitra strategis, sehingga kepercayaan penanammodal dan bumi internasional terus meningkat, bumi upaya semakin maju dan berkekuatan saing, sehingga sasaran ekonomi nan dicanangkan oleh Bapak Presiden Prabowo Subianto pertumbuhan ekonomi 8 persen dapat tercapai," ujar Arsjad dalam pidatonya di aktivitas 'Musyawarah Nasional Konsolidasi Persatuan Kadin Indonesia', nan disampaikan melalui keterangan tertulis, Sabtu (18/1/2025).
Dalam sambutannya, Arsjad juga menyampaikan pertanggunjawabannya sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia periode sebelumnya.
Di masa kepemimpinannya, dia menjelaskan peran Kadin Indonesia nan menghadirkan program Vaksinasi Gotong Royong dan Rumah Oksigen Gotong Royong saat pandemi tahun 2021.
"Di tahun 2022, Kadin Indonesia menjadi tuan rumah G20 Indonesia, lampau Kadin Indonesia memegang Keketuaan ASEAN Business Advisory Council pada 2023, serta menyusun peta jalan Indonesia Emas 2045 dan telah diserahkan kepada pemerintah," ucap Arsjad.
Dan di tahun 2024, lanjut dia, Kadin Indonesia mengadakan Dialog Calon Presiden (Capres), lampau kemudian menyambut pemerintahan baru dengan menyusun White Paper Arah Kebijakan Pembangunan Bidang Ekonomi 2024-2029.
"Kadin juga membentuk Indonesia Center for International Cooperation dan arbitrase pertanahan Internasional. Tentunya tetap banyak lagi hasil konkret dan kerjasama inklusif Kadin Indonesia berbareng Kadin Provinsi, Kadin Kabupaten/Kota juga dengan Anggota Luar Biasa (ALB), pemerintah, bumi upaya organisasi internasional selama tahun 2021-2024,” papar Arsjad.
Setelah terpilih sebagai Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) melalui Munaslub, Anindya Bakrie membuka kesempatan komunikasi dengan semua pihak, termasuk kubu Irsjad Rasyid, untuk menciptakan kerjasama dan sinergi nan lebih baik di bumi usaha...
Harapkan Bisa Jadi Awal Kadin Indonesia nan Lebih Baik
Arsjad berharap, hal-hal baik nan sudah dilakukan di masa kepemimpinannya dapat menjadi awal dari Kadin Indonesia nan lebih baik lagi kedepan.
Dia juga mengapresiasi jejeran pengurus Kadin Indonesia, jejeran Kadin Provinsi, Kadin Kabupaten/Kota dan juga ALB serta seluruh personil biasa nan telah berjuang mengutamakan keutuhan Kadin Indonesia.
"Saya juga terharu dengan solidaritas dan dedikasi nan telah ditunjukkan untuk mempertahankan satu Kadin nan solid. Dari hati nan terdalam, saya mau menyampaikan bahwa saya sangat bangga (kepada) Ibu Bapak semua, family besar Kadin Indonesia," ungkap Arsjad.
Dia juga menyampaikan permintaan maaf andaikan ada program dan aktivitas nan belum sempurna di masa kepemimpinannya.
Arsjad berambisi di kepemimpinan Ketua Umum Kadin Indonesia nan baru Anindya Novyan Bakrie, Kadin Indonesia semakin solid dan dapat terusbersama-sama bergotong royong, berkontribusi bagi seluruh rakyat, dan perekonomian nasional, dan bumi usaha.
"Saya juga mengucapkan selamat bekerja kepada seluruh personil Kadin Indonesia dan pengurus (Kadin Indonesia)," pungkas Arsjad.
Anindya Bakrie Resmi Jadi Bos Kadin, Berpelukan dengan Arsjad Rasjid di Munas
Sebelumnya, polemik Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia resmi berhujung dengan digelarkan Musyawarah Nasional Konsolidasi Persatuan Kadin Indonesia. Akhirnya, Anindya Bakrie dan Arsjad Rasjid resmi berbagi peran dalam asosiasi pengusaha tersebut.
Dalam Munas Kadin tersebut, disepakati Anindya Novyan Bakrie sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia periode 2024-2029. Sementara itu, Arsjad Rasjid didapuk menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia untuk periode nan sama.
Usai sidang penetapan, keduanya nampak berangkulan hingga berpelukan. Hal ini menandai bersatunya Kadin setelah melalui dinamika kepengurusan dalam beberapa bulan belakangan.
Anindya dalam sambutannya menegaskan, persatuan Kadin Indonesia menjadi keharusan. Hal itu pula nan dipegang kedua petinggi Kadin itu.
"Bersatu kita teguh, berpisah kita runtuh. Ini adalah sesuatu nan kita pegang teguh berbareng Pak Arsjad, bahwa Kadin memang kudu kompak. Karena dengan Kadin nan kompak, kita bisa lari lebih jauh lagi," tutur Anindya dalam Munas Konsolidasi Persatuan Kadin Indonesia, di Ritz-Carlton, Jakarta, Kamis 16 Januari 2025.
Anindya mengatakan, ini sesuai dengan pengarahan Presiden Prabowo Subianto. Hal serupa nan disampaikan Prabowo kepada para penanammodal asing.
"Ini juga sama persis dengan Pak Presiden Prabowo punya pesan kepada kami berdua, nan disampaikan kepada para penanammodal asing, bahwa one thousand friends, too few, one enemy, too many. Jadi ini nan kita pegang teguh, dan terima kasih," terangnya.
Pada kesempatan nan sama, Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia Arsjad Rasjid menegaskan perlunya persatuan. Terutama agar pelaku upaya bisa menjadi mitra strategis pemerintah.
"Saya katakan bahwa Kadin kudu tetap satu, kudu tetap solid sebagai mitra strategis pemerintah. Demi kestabilan dan kepastian daripada bumi usaha, kita sebagai pengusaha, pengusaha berjuang kudu memperlihatkan pada semuanya bahwa kita itu bisa satu dan kita solid sebagai pengusaha," tegas Arsjad.