ARTICLE AD BOX
detikai.com
Minggu, 11 Mei 2025 20:35 WIB

Jakarta, detikai.com --
Arab Saudi telah menangkap 15.928 orang dalam seminggu lantaran pelanggaran peraturan izin tinggal, ketenagakerjaan, dan keamanan perbatasan.
Kementerian Dalam Negeri Saudi pada Sabtu (10/5) menyebut operasi penangkapan itu dalam rangka kampanye nasional nan dilakukan antara 1 Mei dan 7 Mei 2025.
Mereka nan ditangkap termasuk 10.179 orang nan ditemukan melanggar patokan izin tinggal, 3.912 orang lantaran pelanggaran keamanan perbatasan, dan 1.837 orang lantaran pelanggaran norma ketenagakerjaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di antara mereka nan ditangkap, 1.248 orang tertangkap saat mencoba menyeberang secara terlarangan ke Arab Saudi. Kementerian Dalam Negeri Saudi mengatakan 63 persen dari mereka adalah penduduk negara Ethiopia.
Selain itu, 35 persen penduduk Yaman, dan 2 persen sisanya adalah penduduk negara lain nan ditangkap dalam periode itu di Arab Saudi.
Melansir Gulf News, pihak berkuasa Saudi juga menahan 45 orang lantaran berupaya keluar dari negara tersebut tanpa arsip nan sah.
Selain itu, 26 orang ditangkap atas tuduhan melindungi, mengangkut, mempekerjakan, alias membantu para pelanggar tersebut.
Kementerian Dalam Negeri Saudi mengonfirmasi bahwa 25.689 pelanggar saat ini menjalani prosedur mengenai kasus mereka, termasuk 23.946 laki-laki dan 1.743 wanita.
Hingga minggu ini, 19.455 orang telah dirujuk ke misi diplomatik masing-masing untuk publikasi arsip perjalanan, 1.667 orang sedang menyelesaikan pengaturan perjalanan, dan 12.898 orang telah dideportasi.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Dalam Negeri memperingatkan bahwa membantu pelanggar perbatasan, baik dengan menyediakan transportasi, perumahan, alias support lainnya, merupakan pelanggaran berat menurut norma Saudi.
Pelanggar dapat menghadapi balasan penjara hingga 15 tahun, denda hingga SAR 1 juta, serta penyitaan kendaraan alias properti nan digunakan dalam proses tersebut. Pelanggar juga dapat disebutkan namanya di depan umum.
(wiw)
[Gambas:Video CNN]