ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Presiden AS Donald Trump turun gunung merespons pemerintah Inggris nan meminta Apple menyerahkan akses info beberapa pengguna. Trump menyebut upaya Inggris mirip dengan nan dilakukan China.
"Meminta akses info pengguna Apple adalah sesuatu nan biasa terdengar [datang] dari China," kata Trump dalam wawancara dengan The Spectator, dikutip dari Reuters, Senin (3/3/2025).
Trump mengatakan pihaknya telah mengatakan kepada Perdana Menteri (PM) Inggris Keir Starmer bahwa mereka tak bisa meminta akses info pengguna.
Keduanya berjumpa di Gedung Putih pada Kamis (27/2) pekan lalu. Mereka turut mendiskusikan soal Ukraina dan negosiasi bilateral untuk kesepakatan dagang.
Saat diminta konfirmasi, ahli bicara pemerintah Inggris mengatakan, "kami mempunyai hubungan intelijen nan dekat dengan AS, dan kami menjaga kemitraan ini dengan serius".
Namun, ahli bicara itu tak mengomentari secara spesifik mengenai kasus info pengguna Apple. Raksasa Cupertino juga tidak merespons permintaan komentar Reuters.
Pada pekan lalu, Apple menyetop fitur enkripsi canggih untuk info cloud di Inggris. Hal ini dikatakan merespons permintaan pemerintah untuk mengakses info pengguna.
Dalam surat tertanggal 25 Februari 2025, dua otoritas norma AS mengatakan pihaknya sedang menyelidiki apakah pemerintah Inggris telah melanggar patokan CLOUD. Aturan itu melarang pemerintah Inggris meminta akses info ke penduduk AS, begitu juga sebaliknya.
(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:
Video: AS Siapkan Dana Kekayaan Negara untuk Akuisisi TikTok
Next Article Banyak nan Takut, Ramal Trump Menang Tanda Malapetaka Umat Manusia