Apple Bakal Kena Biaya Tambahan Rp 14 T Gegara Tarif Trump

Sedang Trending 11 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Raksasa teknologi Amerika Serikat (AS) Apple, mencatatkan untung di atas ekspektasi pada kuartal pertama tahun 2025. Namun, Apple memperingatkan kebijakan tarif AS dapat merugikan perusahaan dan mengganggu rantai pasoknya.

Kepala pelaksana Apple Tim Cook memperkirakan kebijakan tarif AS bakal menelan biaya US$ 900 juta alias sekitar Rp 14,85 triliun. Ia juga menyebut kebanyakan iPhone nan dijual ke AS bakal berasal dari India.

"Kami tidak dapat memperkirakan akibat tarif secara tepat, lantaran kami tidak percaya dengan tindakan potensial di masa mendatang sebelum akhir kuartal," kata Cook, dilansir dari SCMP, Jumat (2/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dengan dugaan tarif dunia saat ini serta kebijakan nan bertindak tidak berubah selama sisa kuartal dan tidak ada tarif baru nan ditambahkan, kami memperkirakan dampaknya bakal menambah US$ 900 juta pada biaya kami," tambah dia.

Tarif resiprokal dari Presiden Donald Trump menyebabkan pungutan impor ke China jauh lebih besar. China sendiri melakukan perlawanan dan menetapkan tarif nan sama tingginya. Barang-barang teknologi kelas atas seperti ponsel pintar, semikonduktor, dan komputer menerima penangguhan sementara dari tarif AS.

"Dengan perubahan nan sedang berjalan dalam kebijakan tarif timbal balik, Apple kemungkinan bakal lebih lanjut mengalihkan produksi nan menuju AS ke India untuk mengurangi paparan akibat di masa mendatang," sebut manajer penelitian Canalys, Le Xuan Chiew.

Saat ini iPhone nan diproduksi di China tetap menyumbang sebagian besar pengiriman ke AS. Produksi di India kemungkinan meningkat menjelang akhir kuartal.

Di sisi lain, Cook mengatakan Vietnam bakal menjadi negara asal untuk nyaris semua produk iPad, Mac, Apple Watch, dan AirPod nan dijual di AS. Lalu China bakal terus menjadi tempat sebagian besar produk Apple dibuat untuk dijual di luar AS.

Apple membukukan pendapatan US$ 95,4 miliar pada kuartal I nan didorong oleh penjualan iPhone. Dari jumlah itu, Apple meraup US$ 17 miliar di pasar China. Sementara untung untuk kuartal tersebut adalah US$ 24,8 miliar.

(ily/rrd)

Selengkapnya