Apbn Sudah Tekor Rp 31,2 Triliun, Menteri Prabowo Bilang Begini

Sedang Trending 18 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menilai defisit APBN hingga Februari 2025 sebesar Rp 31,2 triliun tetap dalam pemisah aman, sesuai dengan sasaran nan telah dirancang dalam kebijakan fiskal 2025.

"Dari segi defisit tetap dalam range nan ditentukan di APBN," kata Airlangga saat ditemui wartawan usai aktivitas Buka Bersama Kadin di Jakarta International Convention Center (JICC), Jumat (14/3/2025).

Selain itu menurutnya keahlian APBN 2025 baru melangkah dua bulan, di mana biasanya tren penerimaan negara baru meningkat pada Maret lantaran adan Laporan pajak tahunan nan otomatis bakal memperbaiki keahlian APBN.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini kan baru 2 bulan. Jadi kita sudah memandang bahwa Maret diharapkan bisa lebih tinggi lagi. Memang secara natural biasanya Maret lebih tinggi lantaran itu nutup laporan perpajakan," terangnya.

"Jadi, pemerintah optimis bahwa penerimaan dan pembelanjaan bakal sesuai dengan apa nan direncanakan di 2025," sambung Airlangga.

Selain dari hasil pajak tahunan, dia menyebut pemerintah juga berencana mengandalkan pendapatan tambahan untuk menambal defisit APBN dari beberapa sektor lainnya. Semisal dari penerimaan sektor mineral dan batu bara, cukai, serta beragam sektor lainnya.

"Tentu dari penerimaan, dari mineral batu bara, dari cukai, dari beragam sektor lain," paparnya.

Sebagai informasi, sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan keahlian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 hingga Februari 2025 defisit Rp 31,2 triliun.

Selain itu setoran pajak tercatat mencapai Rp 187,8 triliun hingga Februari, turun 30,19% dibandingkan periode nan sama tahun lampau sebesar Rp 269,02 triliun.

(hns/hns)

Selengkapnya