ARTICLE AD BOX
detikai.com
Selasa, 29 Apr 2025 13:40 WIB

Jakarta, detikai.com --
Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo menjadi perbincangan lantaran mengikuti pemilihan paus baru alias conclave.
Dalam konvensi pers pekan lalu, Suharyo mengatakan bakal terbang ke Vatikan pada 4 Mei untuk mengikuti pemilihan paus baru.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut kongregasi para kardinal di Roma, conclave bakal mulai digelar pada 7 Mei. Setiap kardinal nan datang bakal disumpah untuk menjaga kerahasiaan proses ini berlangsung.
Conclave digelar setelah 15-20 hari usai paus meninggal. Paus Fransiskus wafat pada 21 April lalu. Tak lama kemudian, sederet nama nan potensial muncul di media.
Lalu, apakah nama Kardinal Suharyo masuk bursa daftar jadi paus baru?
Dari beragam sumber pemberitaan, nama kardinal Suharyo tak masuk daftar. Mereka nan disebut-sebut menjadi kandidat potensial di antaranya Kardinal Luis Antonio Tagle dari Filipina, Kardinal Malcolm Ranjith dari Sri Lanka, Kardinal Charles Bo dari Myanmar, Kardinal Robert Sarah dari Guinea, hingga sederet nama kardinal dari negara-negara Eropa.
Meski nama-nama itu sudah beredar, para kardinal nan mengikuti conclave punya kewenangan memilih dan dipilih lantaran belum berumur 80 tahun alias lebih termasuk Suharyo.
Di luar nama nan muncul ke publik tak menutup kemungkinan nama lain justru nan terpilih menjadi paus.
Namun, dalam konvensi pers pada 24 April, Kardinal Suharyo pernah mengatakan menjadi paus bukan cita-cita.
"Dipilih menjadi paus itu bukan ambisi. Menjadi paus itu bukan jenjang pekerjaan nan semakin naik. Itu persis nan sebaliknya. Kalau orang bercita-cita menjadi paus Itu, maaf ya bodoh. Bahwa dia dipilih Itu bukan pilihan para kardinal saja," ungkap dia.
Suharyo juga menyebut tak punya persiapan apapun untuk mengikuti conclave. Pemilihan paus ini bakal menjadi pengalaman pertama kardinal Jakarta.
"Saya sendiri tidak mempunyai persiapan apa-apa [untuk mengikuti konklaf]. Ikut saja, lantaran saya sudah sering ikut di dalam sinode para uskup, para kardinal, saya kira kira sudah bisa membayangkan siapa kelak nan bakal banyak berbicara," imbuh dia.
Suharyo juga mengatakan meski paus dipilih para kardinal tetapi pemilihan tersebut berasas pengarahan roh kudus lantaran suasana conclave penuh doa-doa.
(isa/bac)
[Gambas:Video CNN]