ARTICLE AD BOX
detikai.com, Jakarta - Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo menjelaskan rangkaian momen nan bakal terjadi setelah peristiwa wafatnya Pemimpin Umat Katolik Paus Fransiskus. Mulai dari pertemuan Dewan Kardinal Vatikan hingga penunjukan paus nan baru.
"Dewan Para Kardinal baru bakal berjumpa untuk membicarakan hal-hal nan konkret besok pagi jam 09.00 waktu Roma. Informasi nan disampaikan oleh Duta Besar Vatikan untuk Indonesia adalah, masa berkabung di Vatikan itu 9 hari,” tutur Suharyo di Gereja Katedral Jakarta, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Senin (21/4/2025).
Setelah sembilan hari masa berkabung, baru lah bakal dilaksanakan prosesi pemakaman untuk Paus Fransiskus. Pemilihan paus nan baru nantinya dilaksanakan kurang lebih dua minggu setelah meninggal dunia.
“Jadi 9 hari sejak hari ini baru bakal dilaksanakan pemakaman. Sementara itu pemilihan Paus nan baru itu mesti dilaksanakan 15 hari sesudah paus meninggal. Jadi bisa dihitung kira-kira 9 hari, hari ke-10 itu nan mana, hari apa, lampau Konklaf itu bakal diadakan dalam waktu 15 hari sesudah wafat,” jelas dia.
"Berapa lama Konklaf itu bakal berjalan tergantung dari keadaan,” sambung Suharyo.
Paus Fransiskus meninggal bumi di usia 88 tahun. Paus asal Argentina ini tutup usia pada Senin pagi waktu Roma, setelah berjuang melawan pneumonia selama lebih dari sebulan di Rumah Sakit Gemelli.
Meninggal di Usia 88 Tahun
Diberitakan sebelumnya, Paus Fransiskus meninggal dunia, seorang Yesuit Argentina nan menjadi Paus Katolik Roma pertama dari Benua Amerika, demikian pernyataan Vatikan pada hari Senin (21/4/2025) seperti dikutip dari CNBC.
Paus Fransiskus meninggal pada usia 88 tahun. Dalam sebuah pidato video, Kardinal Farrell mengumumkan buletin tersebut.
"Saudara-saudari terkasih, dengan kesedihan nan mendalam saya kudu mengumumkan kematian Bapa Suci kita, Fransiskus," katanya, menurut sebuah terjemahan.
"Pukul 7:35 pagi ini, Uskup Roma, Fransiskus, kembali ke rumah Bapa. Seluruh hidupnya didedikasikan untuk pelayanan kepada Tuhan dan Gereja-Nya. Ia mengajarkan kita untuk menghayati nilai-nilai Injil dengan kesetiaan, keberanian, dan kasih nan universal, khususnya demi mereka nan termiskin dan terpinggirkan," kata kardinal tersebut.
"Dengan rasa syukur nan besar atas teladannya sebagai siswa sejati Tuhan Yesus, kami menyerahkan jiwa Paus Fransiskus kepada kasih nan tak terbatas dan penuh belas iba dari Allah Tritunggal."