ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung buka bunyi soal pemberian rekomendasi ekspor kepada PT Freeport Indonesia (PTFI). Yuliot mengatakan, pihaknya bakal mengecek dulu apakah Freeport sudah mengurus rekomendasi ekspor ke ESDM alias belum.
"Rekomendasi (ekspor) itu apakah sudah diajukan? Saya juga belum tahu. Jadi saya cek dulu," ujarnya saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Jumat (14/3/2025).
Yuliot juga merespons revisi rencana kerja dan anggaran biaya (RKAB) pertambangan Freeport sebagai syarat bisa mengekspor konsentrat tembaga. Ia juga mengatakan bakal memeriksanya terlebih dulu ke Direktorat Jenderal Minyak dan Batu bara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi RKAB saya cek dulu sama Dirjen Minerba," singkatnya.
Sebelumnya, Freeport Indonesia sendiri telah mengusulkan kuota ekspor konsentrat tembaga sebanyak 1,27 juta ton kering tahun ini. Presiden Direktur Freeport Indonesia Tony Wenas mengatakan, nomor nan tertera pada revisi RKAB itu telah diserahkan ke Ditjen Minerba.
Freeport mendapat relaksasi ekspor konsentrat tembaga usai terbitnya Peraturan Menteri (Permen) ESDM No 6 Tahun 2025. Relaksasi diberikan imbas kebakaran Smelter Gresik pada Oktober 2024 nan membikin perusahaan tak bisa mengolah hasil tambangnya.
Meski sudah mendapat restu untuk ekspor, Freeport belum mendapat rekomendasi ekspor dari Kementerian ESDM. Menurut Tony rekomendasi ekspor sedang diurus di Kementerian ESDM.
"Kami kudu melakukan revisi RKAB. Revisi RKAB sudah dilakukan, sudah disetujui juga oleh Ditjen Minerba. Dan persetujuan rekomendasi ekspor tetap dalam permohonan, sudah diajukan ke Kementerian ESDM," katanya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (13/3/2025).
Tony menjelaskan, saat rekomendasi ekspor sudah diberikan oleh Kementerian ESDM maka Freeport bakal memperoleh persetujuan ekspor dari Kementerian Perdagangan. Setelah itu barulah Freeport betul-betul bisa melakukan ekspor.
"Persetujuan ekspor dari Kementerian Perdagangan bakal bisa disampaikan segera setelah rekomendasi ekspor dari ESDM kita dapatkan," tuturnya.
Saat dikonfirmasi kapan ekspor pertama bakal dilakukan, Tony menyebut segera mengekspor jika sudah memperoleh izin. Menurutnya kapal-kapal pengangkut konsentrat tembaga sudah siaga untuk melakukan ekspor.
"Segera setelah dapat izin ekspornya, kita langsung (lakukan). Kapal saya sudah standby semuanya," tuturnya.
(ily/kil)