Anggota Dpr Netty Dukung Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Ajak Masyarakat Pastikan Kartu Bpjs Aktif

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher menyatakan dukungannya terhadap program pemerintah nan menyediakan pemeriksaan kesehatan gratis bagi masyarakat pada hari ulang tahun mereka.

Menurutnya, program inovatif ini bermaksud untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kesehatan melalui langkah preventif.

"Program pemeriksaan kesehatan cuma-cuma di hari ulang tahun bukan hanya corak apresiasi dari pemerintah kepada warganya, tetapi juga langkah nyata dalam mendorong penemuan awal penyakit. Dengan begitu, masyarakat dapat lebih sigap mengambil tindakan jika ditemukan potensi gangguan kesehatan," kata Netty, Sabtu (18/1/2025).

Namun, Netty juga mengingatkan, masyarakat agar memastikan kartu BPJS Kesehatan mereka aktif. Sebab, kata dia, program ini hanya dapat diakses oleh peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (peserta BPJS) nan status kepesertaannya memenuhi syarat.

"Kartu BPJS nan aktif menjadi kunci untuk menikmati jasa ini. Maka masyarakat kudu memeriksa status kepesertaan BPJS mereka dan segera mengurusnya jika ada kendala," terang Netty.

Dia juga menekankan, pemerintah kudu memberikan perhatian unik kepada peserta Jaminan Kesehatan Nasional (peserta JKN) nan non-aktif, terutama mereka nan statusnya non-aktif disebabkan oleh keterbatasan keahlian bayar iuran.

"Peserta JKN nan non-aktif, khususnya nan disebabkan oleh ability to pay, kudu dicarikan jalan keluarnya. Tidak aktif bukan berfaedah tidak berkuasa memperoleh pemeriksaan kesehatan cuma-cuma ini," papar Netty.

Pemerintahan Prabowo Subianto bakal melaksanakan program pemeriksaan kesehatan cuma-cuma (medical check up) bagi rakyat Indonesia. Program rencananya bergulir mulai 2025 hingga 2029, dilakukan secara berjenjang dengan total sasaran sasaran 220 juta masyarak...

Pentingnya Kesiapan Fasilitas Kesehatan

Selain itu, Netty menyampaikan, pentingnya kesiapan akomodasi kesehatan di beragam wilayah, termasuk wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) agar masyarakat di wilayah tersebut juga dapat mengakses program ini dengan optimal.

"Pemerintah perlu memastikan bahwa akomodasi kesehatan di wilayah 3T mempunyai kesiapan nan memadai, baik dari sisi prasarana maupun tenaga medis," tutur dia.

"Hal ini krusial agar jasa kesehatan dapat dirasakan secara merata oleh seluruh masyarakat, tanpa terkecuali," sambung Netty.

Dia pun mengingatkan, masyarakat untuk memanfaatkan momen ini sebagai langkah awal menjaga kesehatan jangka panjang.

"Selain pemeriksaan kesehatan gratis, pemerintah wilayah dan akomodasi jasa kesehatan diminta aktif mengedukasi masyarakat mengenai style hidup sehat," tutup Netty.

Reporter: Alma Fikhasari (Merdeka.com)

Menkes Budi Sebut Skrining Gratis sebagai Program Terbesar dalam Sejarah Kesehatan Indonesia

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin mengungkap pesan Presiden Prabowo Subianto jelang 100 hari pertama pemerintahannya.

"Pesan Pak Prabowo untuk Kementerian Kesehatan, pastikan masyarakat Indonesia sehat," kata Budi dalam talkshow Semangat Awal Tahun 2025 berjudul 'Transformasi Kesehatan untuk Rakyat' berbareng IDN Times di Jakarta, Kamis 16 Januari 2025.

Budi menjelaskan, Kemenkes mempunyai tugas untuk menjaga masyarakat tetap sehat. Sementara, menyembuhkan orang sakit adalah tugas dokter. Lantas, gimana langkah Kemenkes untuk menjaga masyarakat tetap sehat?

"Mesti giat skrining, agar ketahuan duluan, jangan sakit belakangan. Nah itu sebabnya kenapa Pak Prabowo bikin program skrining gratis," ucap Budi.

Menurutnya, ini adalah program transformatif nan paling besar dalam sejarah kesehatan Indonesia.

"Program ini adalah program transformatif nan paling besar dalam sejarah kesehatan Indonesia. Kenapa paling besar? Karena program ini menyentuh 280 juta rakyat Indonesia," papar Budi.

Sementara, program paling besar sebelumnya adalah imunisasi alias vaksinasi COVID-19 nan menyasar sekitar 180 juta.

"Enggak banyak program pemerintah nan menyentuh 280 juta orang, pendidikan ya paling berapa puluh juta, stunting 25 juta, makan cuma-cuma 80 juta, tapi program nan menyentuh 280 juta sejak bayi baru lahir sampai wafat itu enggak banyak. Nah, salah satunya adalah program skrining cuma-cuma nan rencananya Februari bakal diluncurkan Pak Presiden," jelas Budi.

Selengkapnya