ARTICLE AD BOX
detikai.com, Jakarta Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Irine Yusiana Roba Putri, menekankan pentingnya perubahan paradigma dalam perjuangan kesetaraan kelamin saat mengikuti sidang Commission on the Status of Women (CSW) ke-69 di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat.
Dalam forum tersebut, ddia menyatakan bahwa perjuangan untuk kesetaraan kelamin kudu beranjak ke upaya untuk mencapai keadilan gender.
"Saya menyampaikan kudu ada perubahan paradigma ialah dari perjuangan kesetaraan kelamin ke keadilan gender. Bagi saya kesetaraan tidak lagi mencukupi untuk perempuan, kita butuh keadilan kelamin untuk menekankan perlakuan dan upaya nan lebih baik untuk perempuan," ujar Irine, Sabtu (15/3/2025).
Politikus PDIP ini menegaskan perlu tindakan afirmatif bagi wanita untuk mengatasi ketidaksetaraan gender.
"Saya berpandangan bahwa pergeseran paradigma dari kesetaraan kelamin ke keadilan kelamin memerlukan tindakan afirmatif nan mengatasi ketidaksetaraan ini. Tidak bakal ada keadilan kelamin tanpa affirmative action," jelas dia.
Irine menyebut kegunaan legislasi, anggaran, dan pengawasan nan dimiliki parlemen kudu diterjemahkan dalam tindakan afirmatif. Dalam kerangka regulasi, parlemen disebut dapat membikin kerangka hukumnya.
"Selain itu, parlemen dapat mempertahankan kebijakan kuota kelamin nan merupakan strategi efektif untuk meningkatkan representasi wanita dalam politik," jelas Anggota Komisi V DPR RI ini.