Ambruknya Ihsg Bikin Geger

Sedang Trending 4 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) kemarin menutup sementara perdagangan pasar modal imbas anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Melemahnya IHSG terjadi pada Selasa (18/3) pukul 11.19 WIB sebanyak 5,02%.

BEI menutup sementara perdagangan saham hingga pukul 11.49 WIB. Alih-alih membaik, IHSG justru terus mengalami pelemahan hingga penutupan sesi I perdagangan sebesar 6,12%.

Berdasarkan info RTI Business, IHSG ambruk 395.866 alias melemah 6,12% ke level 6.076. Pada perdagangan sesi I, IHSG bergerak di area merah dengan rentang tertinggi di level 6.465 dan terendah 6.146. IHSG juga tercatat berada di level 6.458 pada pembukaan perdagangan pagi tadi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Volume transaksi tercatat sebanyak 16,61 miliar dengan nilai transaksi Rp 10,30 triliun dan jumlah gelombang saham nan diperdagangkan sebanyak 893.608 kali. Pada penutupan perdagangan sesi satu, tercatat sebanyak 67 saham menguat, 616 lainnya melemah, dan 166 sisa stagnan.

Dasco ke BEI

Imbas pelemahan IHSG, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) melakukan sidak ke Kantor BEI. Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, kunjungan tersebut dilakukan untuk memandang suspensi perdagangan nan dilakukan BEI.

"Jadi menyikapi pembekuan otomatis dari akibat koreksi dari Indeks Harga Saham Gabungan 5% nan memang otomatis, dan bukan baru kali ini saja terjadi, dan sudah pernah pada waktu Covid dan lain-lain," kata Dasco kepada wartawan di Gedung BEI, Jakarta Selatan, Selasa (19/3/2025).

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) Ahmad Sufmi Dasco ke PT Bursa Efek Indonesia (BEI) kala Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ambruk 6,12%.Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) Sufmi Dasco Ahmad ke PT Bursa Efek Indonesia (BEI) kala Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Foto: Andi Hidayat/detikaicom

Dasco mengaku bakal mendukung ekosistem pasar modal. Ia pun meminta para pelaku pasar modal untuk tenang menghadapi kondisi tersebut.

"Kami pada hari ini melakukan kunjungan untuk men-support dan meyakinkan kepada pasar untuk tetap tenang, bahwa kemudian kami bakal mendukung pemerintah untuk datang dan mengambil langkah-langkah nan dianggap perlu dalam tempo nan cepat-cepatnya untuk mengembalikan pasar agar stabil," tutupnya.

Bos BEI Bicara IHSG Anjlok

Dalam kesempatan nan sama, Direktur Utama BEI Iman Rachman mengungkap, rontoknya IHSG tidak serta-merta terjadi imbas kebijakan pemerintah. Ia menyebut, rontoknya IHSG terjadi akibat dinamika perekonomian global.

Untuk diketahui, rontoknya IHSG disinyalir imbas kebijakan pemerintah nan dianggap tidak berpihak pada ekosistem pasar modal. Hal itu tercermin dari pemangkasan rating nan dilakukan sejumlah lembaga pemeringkat.

"Kalau kita lihat, menurut saya ini sudah terjadi sejak minggu lalu. Jadi sebetulnya kita boleh mengajar beberapa memang isu-isu dunia terjadi. Sebagaimana kita lihat. Dan juga beberapa perihal nan terjadi saat ini. Kita wait and see," kata Iman.

Iman mengatakan, penurunan terjadi lebih banyak disebabkan oleh jual bersih asing alias net sell. Ia pun menegaskan, pergerakan IHSG terjadi akibat banyak faktor, baik esensial perusahaan, ekonomi domestik, hingga ketidakpastian global.

"Indeks kan akumulasi beragam hal, tidak hanya domestik, jika esensial perusahaan semuanya bagus nggak ada isu. nan terjadi itu persepsi mengenai kondisi bursa pengaruh kita," tutupnya.

IHSG Anjlok Imbas Kinerja APBN?

Sementara itu, Ketua Komisi XI DPR RI Misbakhun, juga membantah rontoknya IHSG imbas defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Untuk diketahui, APBN tercatat defisit Rp 31,2 triliun hingga 28 Februari 2025.

"Kalau defisit kan APBN kita selalu defisit, selalu di awal awal itu defisit dan kita bakal mengalami kenaikan sejenak lagi, baru dua bulan," kata Misbakhun.

Misbakhun meyakini, APBN bakal kembali alias rebound pada posisi nan positif kala laporan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Pajak Penghasilan pada Maret dan April, baik perorangan maupun korporasi. Karenanya, dia menilai tak perlu mengaitkan keahlian APBN lantaran tetap realisasi tahap awal.

"Kita mengalami rebound itu nan selalu terjadi. Jadi jangan selalu mengkhawatirkan keahlian di awal-awal," jelasnya.

Di sisi lain, Misbakhun percaya turunnya penerimaan negara dapat dikompensasi dengan capaian pendapatan di tahun berikutnya. Ia menilai, penerimaan bea cukai dan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) bakal naik.

"Saya sangat optimis, lantaran penerimaan bea cukai kita kan naik, penerimaan PNBP kita kemudian bakal mengalami situasi lantaran nilai komoditas saja," ungkapnya.

Untuk diketahui, berasas info perdagangan RTI Business pukul 16.10 WIB, IHSG terkoreksi 248,59 poin ke level 6.223 alias melemah 3,84% pada penutupan perdagangan. IHSG dibuka di level 6.458 dengan level tertinggi 6.465 dan terendah 6.011.

Adapun volume transaksi tercatat mencapai 29,17 miliar dengan nilai transaksi Rp 19,02 triliun dan gelombang saham nan diperdagangkan sebanyak 1.545.712 kali. Tercatat sebanyak 118 saham menguat, 554 saham melemah, dan 139 saham tidak mengalami pergerakan.

(ara/ara)

Selengkapnya