ARTICLE AD BOX
detikai.com
Selasa, 18 Mar 2025 09:26 WIB

Jakarta, detikai.com --
Israel kembali melancarkan serangan di Jalur Gaza Palestina pada Selasa (18/3) awal hari, melanggar kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas yang bertindak sejak 19 Januari lalu.
Melalui pernyataan, pemerintah Israel menuturkan gempuran terbaru ini dilakukan setelah "Hamas berulang kali menolak membebaskan sandera kami."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Serangan Israel ini juga berjalan kala pembicaraan tahap dua gencatan senjata dengan Hamas molor dan belum ada kemajuan apa pun.
"Serangan udara tersebut diperintahkan setelah Hamas berulang kali menolak membebaskan sandera kami, serta menolak semua proposal nan telah diterimanya dari Utusan Amerika Serikat, Steve Witkoff, dan para mediator," lanjut pernyataan Israel itu seperti dikutip AFP.
Tel Aviv menegaskan Israel sekarang bakal bertindak dengan "kekuatan militer nan lebih besar" terhadap Hamas.
Militer Israel melalui pernyataan menuturkan pihaknya telah melancarkan serangan ke Gaza dengan dalih menyasar sejumlah sasaran milisi Hamas.
"Di bawah pengarahan eselon politik, militer dan Shin Bet tengah melancarkan serangan ke target-target teroris Hamas di seluruh penjuru Jalur Gaza," ucap militer Israel seperti dikutip Al Jazeera.
Reuters melaporkan saksi mata di sejumlah wilayah di Jalur Gaza mendengar rentetan ledakan. Sebagian penduduk juga memandang serangan udara Israel.
Menurut Reuters, saksi mata dan penduduk menganggap serangan Israel ini menjadi nan terbesar sejak gencatan senjata bertindak pada 19 Januari lalu.
Al Jazeera melaporkan sejumlah penduduk tewas imbas serangan terbaru dan terbesar Israel ini. Meski begitu, pihak berkuasa belum dapat memastikan jumlah korban lantaran serangan Israel tetap berlangsung.
Koresponden Al Jazeera di Gaza menuturkan salah satu sasaran bombardier Israel adalah Mawasi nan terletak di barat Khan Younis, selatan Jalur Gaza.
Wilayah ini tetap terbilang tempat banyak penduduk Palestina di Gaza mengungsi saat Israel menduduki dan menyerbu wilayah utara dan tengah Gaza.
(rds)
[Gambas:Video CNN]