ARTICLE AD BOX
detikai.com, Jakarta Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengakui bahwa provinsinya menjadi wilayah termiskin se-Pulau Jawa. Dia menyatakan nomor kemiskinan di Jawa Tengah tetap sangat tinggi.
Ahmad Luthfi menyebut, berasas info terakhir, jumlah masyarakat miskin di Jawa Tengah mencapai 9,58 juta jiwa.
"Di antara provinsi di Pulau Jawa, nomor kemiskinan kita paling tinggi. Kita menang hanya dari Jogja," kata Ahmad Luthfi dalam rapat dengar pendapat berbareng Komisi II DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (30/4/2025).
Namun, dia menatakan bukanlah Nabi Musa nan langsung bisa mengubah keadaan itu. "Selama kami menjabat dari tanggal 20, sudah sekitar 70 hari. Kami bukan Nabi Musa nan bisa langsung mengubah suatu keadaan," ucap Luthfi.
Meski begitu, Luthfi mengatakan, pihaknya punya strategi dan komitmen kuat untuk menekan angka kemiskinan di Jawa Tengah. Salah satu pendekatannya dengan memperkuat konektivitas dan sinergi antarwilayah.
"Jawa Tengah adalah sentralnya Jawa, lantaran jadi penghubung antara Jawa Timur, Jawa Barat, dan DKI Jakarta. Maka Jateng kudu mengalami perubahan nyata," tegasnya.
Luthfi pun mulai membangun komunikasi intensif dengan para bupati dan wali kota se-Jawa Tengah. Dia berambisi pendapat besar untuk penanggulangan kemiskinan bisa segera diimplementasikan.
"Kami bakal menyampaikan pendapat dan menindaklanjutinya berbareng seluruh kepala daerah. Ini bukan hanya pekerjaan satu pihak, tapi butuh kerjasama semua elemen, dari provinsi hingga desa," ucap Luthfi.
Ramai wacana pemekaran Jawa Tengah menjadi empat provinsi. Salah satunya adalah Daerah Istimewa Surakarta.