Airlangga Ungkap Penyebab Ihsg Anjlok, Segera Lapor Prabowo!

Sedang Trending 5 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - Menteri Koordinator bagian Perekonomian Airlangga Hartarto buka bunyi mengenai kondisi pasar modal Indonesia nan sempat ambruk pada perdagangan hari ini. Menurutnya 3 perihal nan menjadi penyebab.

Pertama kondisi ini ditenggarai penanammodal nan tetap menunggu kepastian terhadap beberapa kebijakan seperti rapat FOMC bank sentral AS. Kedua penanammodal juga tetap menunggu hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia, nan menyebabkan adanya ketidakpastian.

"Itu kita lihat secara global, kan besok ada FOMC Meeting dan tentu market tetap menunggu nan kedua juga rapat gubernur Bi bakal ditunggu publik," kata Airlangga, di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (18/3/2025).

FOMC (Federal Open Market Committee) merupakan rapat nan diadakan secara rutin oleh bank sentral Amerika Serikat (The Fed). Rapat ini bermaksud untuk menentukan kebijakan moneter AS. Biasanya menentukan seperti sasaran suku kembang hingga menentukan arah kebijakan moneter AS.

Begitu juga dengan Rapat Dewan Gubernur BI nan bakal menetapkan suku kembang perbankan RI, nan rencananya bakal dilakukan dalam waktu dekat.

Ketiga, menurut Airlangga beberapa emiten juga mencatatkan keahlian finansial nan buruk. Bahkan satu grup besar mengalami penurunan nan cukup dalam.

"Ketiga ada saham-saham nan turun akibat laporam keuangannya alias informasinya sudah keluar. Satu grup lah, nan turunnya cukup dalam," kata Airlangga.

Airlangga juga membenarkan perihal kondisi pasar modal saat ini juga bakal dilaporkan kepada presiden pada pertemuan hari ini. "Tentu perkembangan perekonomian bakal dilaporkan ke bapak presiden," tuturnya.

Sebagaimana diketahui, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhujung di area merah pada perdagangan hari ini, Selasa (18/3/2025).

IHSG ditutup turun 3,84% ke level 6.223,39. Bila dibandingkan dengan sesi I, koreksi IHSG sedikit terpangkas.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Bursa Efek Indonesia menghentikan perdagangan sementara alias trading halt saat IHSG ambruk lebih dari 5% jelang sesi I berakhir. Kemudian setelah perdagangan dilanjutkan IHSG melanjutkan koreksi alias turun hingga 7% ke level 6.084.

Menurut Airlangga, izin trading halt memang perlu di review kembali. Aturan ini membikin perdagangan dihentikan sementara ketika mengalami penurunan tajam dengan batas 5% alias selama 30 menit.

"Kemudian tentu kita memandang juga lantaran izin halt 5% itu diberlakukan saat covid dan tentu ini perlu ada review juga mengenai izin tersebut," kata Airlangga.


(emy/mij)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Simak! Ini Dia Emiten Sehat Dari Sektor Perbankan RI

Next Article Di Bawah Target, Sri Mulyani Ramal Ekonomi RI 2024 Tumbuh 5,1%

Selengkapnya