Ai Punya Banyak Potensi, Founder Vida Ungkap Tantangan Besar Ini

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - Founder & Group CEO VIDA Niki Luhur mengungkapkan penggunaan kepintaran buatan (artificial intelligent) kudu tetap mengutamakan keamanan data, terutama dalam jasa finansial. Dia mengatakan potensi AI dalam jasa finansial berkembang pesat dan kian canggih, mulai dari pembukaan rekening hingga transaksi, untuk meningkatkan pengalaman konsumen.

"Risiko teknologi tergantung gimana dipakainya," kata Niki dalam Tech and Telco Summit 2025, Jumat (21/2/2025).

Meski dapat meningkatkan pengalaman konsumen, dia juga menyoroti keamanan penggunaan AI, terutama untuk perlindungan info pribadi. Niki menegaskan, penggunaan AI kudu dibarengi penerapan UU Perlindungan info pribadi. Aturan ini berkedudukan krusial dalam menjaga keamanan info pribadi masyarakat.

"Mungkin kita perlu meningkatkan untuk penemuan penyalahgunaan data, dan mendeteksi info nan dipakai tanpa persetujuan," kata dia.

Menurutnya, penyalahgunaan info pribadi berisiko terjadi di tengah maraknya AI. Untuk itu diperlukan perlindungan privasi untuk menghindari kerugian maupun terjadinya manipulasi sosial.

Sebelumnya, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria mengatakan AI mempunyai risko terhadap privasi, keamanan, dan pengawasan. Nezar mengatakan info nan dibutuhkan AI sangat banyak, dan terkadang berupa info sensitif. Hal ini pun menimbulkan kekhawatiran tentang pengumpulan, penyimpanan, dan penggunaan info pribadi.

Risiko lainnya adalah manipulasi sosial dan misinformasi. Alogaritma AI dapat dimanfaatkan untuk menyebarkan misinformasi dan memperburuk perpecahan sosial hingga politik. Bahkan menurut Nezar, social engineering alias rekayasa sosial dapat dilakukan dengan AI.


(rah/rah)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Kontribusi AI ke Ekonomi Digital RI Capai USD 366 Miliar

Next Article Kupas Tuntas Masa Depan 5G & AI di Tech and Telco Summit 2025

Selengkapnya