Ai Google Dituduh Rebut Konten Tak Mau Bayar, Diseret Ke Pengadilan

Sedang Trending 2 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - Google dituntut oleh Chegg, perusahaan edutech, karena rangkuman kepintaran buatan (AI) dari hasil pencarian di Google Search telah merugikan trafik dan pendapatan.

Langkah norma ini dilakukan lagi oleh Chegg setelah nyaris dua tahun mantan CEO Dan Rosensweig mengatakan bahwa kehadiran ChatGPT dari OpenAI mengurangi pertumbuhan pengguna baru mereka.

Kehadiran hasil rangkuman AI seperti nan ada di Google memaksa perusahaan seperti Chegg untuk memasok konten mereka agar dapat dimasukkan ke dalam kegunaan pencarian.

Chegg mengatakan bahwa Google menggunakan kekuatan monopolinya, meraup untung finansial dari konten Chegg tanpa kudu mengeluarkan duit sepeser pun.

Terlepas dari gugatan tersebut, Chegg mempunyai strategi AI sendiri. Mereka telah memanfaatkan open source dari Meta, Llama, serta model dari perusahaan swasta Anthropic dan Mistral, Schult.

Chegg juga berkolaborasi dengan OpenAI, nan dianggap sebagai pesaing oleh perusahaan pendidikan ini.

Adapun ringkasan AI, julukan untuk rangkuman kepintaran buatan Google, tersedia di mesin pencari perusahaan di lebih dari 100 negara, dengan lebih dari 1 miliar pengguna. Ringkasan ini muncul di atas tautan ke laman lain dalam hasil pencarian.

Seorang ahli bicara Google mengatakan bahwa perusahaan bakal melawan tuntutan Chegg. Tuntutan tersebut menyatakan Google melanggar pasal satu dan dua dari Sherman Antitrust Act of 1890.

"Setiap hari, Google mengirimkan miliaran klik ke situs-situs di seluruh web, dan Tinjauan AI mengirimkan lampau lintas ke situs-situs nan lebih beragam," ujar ahli bicara Google, dikutip dari CNBC Internasional, Rabu (26/2/2025).

Chegg menyatakan bahwa Google memanfaatkan koleksi 135 juta pertanyaan dan jawaban Chegg tentang beragam subjek dalam kumpulan info training modelnya.

Setelah melatih modelnya, Google dapat menghasilkan konten nan bersaing dengan info nan ditawarkan oleh penerbit dalam hasil pencarian, Chegg berdasar dalam tuntutannya.

Perusahaan edtech ini menyertakan tangkapan layar dari ikhista AI Google nan meminjam perincian dari situs web Chegg tetapi tidak mengaitkan info tersebut.


(dem/dem)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Contek China, Ini Syarat RI Majukan Industri AI Generatif Lokal

Next Article Karyawan Startup Panik Sudah Tak Dibutuhkan, Bos Google Bilang Begini

Selengkapnya