Ahy Sebut Banyak Pungli Di Sana-sini, Sopir Truk Setor Sampai Rp 150 Juta

Sedang Trending 8 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Praktik pungutan liar (pungli) tetap menjadi persoalan nan serius di sektor logistik Indonesia. Pungli ini menjadi salah satu penyebab biaya logistik di Indonesia tinggi.

Ongkos nan dikeluarkan untuk pungli ini tidak sedikit. Setiap truk biasa mengeluarkan biaya hingga ratusan juta per tahun.

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebutkan, setiap truk bisa mengeluarkan biaya antara Rp 100 hingga Rp 150 juta per tahun hanya untuk pungli.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada datanya, setiap tahun kudu mengeluarkan berapa untuk pungli setiap truk Rp 100-150 juta setahun," katanya usai melakukan Rapat Koordinasi Penanganan ODOL nan digelar di Kantor Kemenko IPK, Jakarta, Kamis (17/7/2025).

AHY mengatakan praktik pungli tersebut menjadi salah satu penyebab utama mahalnya biaya logistik di Indonesia. Ia mengatakan praktik pungli ini juga membikin para pengusaha maupun pengemudi truk untuk membawa beban nan berlebihan. Hal ini dilakukan untuk menekan biaya nan dikeluarkan.

AHY mengatakan pemerintah saat ini tengah memetakan wilayah mana saja nan bakal ditindak mengenai pungli ini. Ia mengatakan pihaknya menggandeng Kejaksaan Agung, Komisi Pemberantasan Korupsi, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, serta Polri untuk memberantas praktik pungli di Indonesia.

"Jadi, kenapa biaya logistiknya besar, menjadi mahal? Karena banyak pungli di sana-sini. Ini nan kudu kita cegah dan kudu kita tertibkan. Tindakan kudu tegas dan jelas bagi nan melawan norma itu. Siapapun kudu kita tindak dengan tegas," katanya.

"Kalau biaya menjadi semakin efisien, tentu tidak ada lagi argumen kita kudu bikin ini menjadi over dimension, overload, agar semakin murah biaya perjalanan," tambahnya.

(acd/acd)

Selengkapnya