ARTICLE AD BOX
detikai.com, Jakarta Status Bandar Udara Jenderal Ahmad Yani kembali menjadi airport internasional per tanggal 25 April 2025. Bandara di Kota Semarang itu kembali berstatus sebagai airport internasional melalui surat Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 26 Tahun 2025.
Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ahmad Luthfi mengatakan, perihal ini membikin investasi di wilayahnya bakal melangkah semakin lancar.
"Yang pertama ya, nan tentunya investasi bakal melangkah lancar, lantaran negara-negara lain bakal memandang kita apakah dari segi pengedaran peralatan dengan orang bisa langsung,” kata dia di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (30/4/2025).
Menurut Ahmad Luthfi, sudah banyak permintaan dari luar negeri untuk bisa langsung ke Jawa Tengah. Sehingga, ini menjawab kemauan masyarakat.
"Barang-barang dari tempat kita, masyarakat kita, khususnya wilayah Jawa Tengah, sangat menginginkan sekali adanya direct penerbangan di tempat kita. Jadi secara tidak langsung, ini merupakan trade mark Jawa Tengah sudah internasional," ungkap dia.
Ahmad Luthfi menegaskan, dengan adanya penerbangan internasional, dirinya percaya tidak hanya membuka investasi melainkan juga keran visitor datang ke wilayah Jateng nan membikin menggerakan roda perekonomian.
"Secara tidak langsung, tidak hanya investasi, tapi tourism di wilayah kita bakal bisa kita jual secara nasional dan internasional," tutur dia.
Potensi Gerakkan Ekonomi
Anggota Komisi V DPR RI, Mochamad Herviano berterima kasih dan bangga atas pencapaian perihal tersebut.
"Kami mau memastikan bahwa status internasional ini tidak terlepas dari aspirasi masyarakat nan terus kami serap dalam aktivitas reses," kata dia dalam keterangannya, Selasa (29/4/2025).
Politikus PDIP ini menuturkan, pentingnya untuk memastikan bahwa semua persyaratan mengenai status internasional telah terpenuhi secara komprehensif.
"Kajian empiris mengenai kapabilitas dan pelayanan airport juga perlu dilakukan agar dapat mendukung pengembangan nan signifikan," jelasnya.
"Kami mau memandang airport ini tidak hanya berfaedah sebagai pintu gerbang, tetapi juga sebagai penggerak roda ekonomi nan membawa kemajuan bagi masyarakat Semarang dan Jawa Tengah," sambungnya.
Dengan status internasional, Herviano percaya bahwa nomor ini bakal terus meningkat, seiring dengan bertumbuhnya konektivitas dan aksesibilitas nan lebih baik.
"engan airport berstatus internasional, investasi di sektor pariwisata, perdagangan, dan industri bakal meningkat pesat. Kami berambisi dapat menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat," jelas dia.
Kunjungan Turis dan Investasi ke Jateng Bakal Melejit
Anggota Komisi VII DPR RI, Fraksi Gerindra, Bambang Haryo Soekartono mengapreasiasi langkah pemerintah untuk mengembalikan status Bandara Ahmad Yani sebagai Bandara Internasional. Hal ini, menurutnya, sudah sepantasnya dilakukan lantaran Jawa Tengah mempunyai banyak potensi nan bisa dikembangkan.
"Pertama, karena Semarang itu adalah ibu kota Provinsi Jawa Tengah. Dimana, provinsi tersebut mempunyai potensi besar, tak hanya industri tapi juga di sektor pariwisata. Wilayah ini sangat strategis, baik untuk industri lokal maupun internasional," kata Bambang Haryo, Senin (28/4/2025).
Ia menjelaskan posisi Jawa Tengah nan berada di tengah-tengah Pulau Jawa menjadikan wilayah ini sangat diminati oleh sektor industri. Hal ini bisa dilihat, dari munculnya area industri nan mengakomodir kebutuhan pelaku upaya dari mancanegara.
"Misalnya nan di wilayah Batang. Hampir semua wilayah Jawa Tengah itu diminati oleh industri asing. Ditambah, UMR-nya sangat rendah. Rentangnya dari Rp2,2 hingga Rp3,4 juta, dengan rata-rata Rp2,5 juta. Bagi bumi usaha, nomor UMR ini sangat diminati," urainya.
Kedua, banyaknya industri di sekitar Semarang, lantaran mau mendekatkan diri dengan Pelabuhan Tanjung Mas, maka sudah pasti kudu ada juga bandar udara nan skalanya juga internasional untuk mengakomodir pihak-pihak nan memerlukan perjalanan dalam waktu singkat.
"Hampir 2 juta kontainer untuk internasional dan 1,5 juta hingga 2 juta kontainer untuk nan domestik. Dan pertumbuhan kontainer internasionalnya juga tinggi. Sehingga, perlu adanya support dari bandar udara untuk mengakomodir kepentingan internasional nan ada di Jawa Tengah," kata Bambang Haryo lebih lanjut.