ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Sri Mulyani Ungkap Strategi Cari Pasar Baru buat Ekspor RI Usai Ada Tarif Trump
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan pentingnya langkah diversifikasi hubungan perdagangan. Hal ini sebagai respons terhadap dinamika kebijakan ekonomi global, terutama imbas tarif resiprokal nan diterapkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Sri Mulyani mengatakan kebijakan itu tidak hanya mempengaruhi Indonesia, tetapi juga seluruh dunia. Meskipun eksposur perdagangan langsung antara Indonesia dengan AS relatif mini lantaran kurang dari 2% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perdagangan kita secara langsung dengan AS kurang dari 2% dari PDB kita, jadi sebenarnya tidak terlalu besar. Total ekspor dalam PDB kita sekitar 20%, tetapi itu tidak berfaedah bahwa apa nan terjadi tidak penting. Ini tidak hanya memengaruhi Indonesia, tetapi juga seluruh dunia," kata Sri Mulyani dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (28/4/2025).
Menurut Sri Mulyani, kondisi dunia saat ini mendorong banyak negara untuk mengevaluasi kembali strategi perdagangan mereka dan mencari pengganti pasar ekspor di luar AS. Dalam konteks ini, Indonesia semakin aktif menjajaki dan mempercepat perundingan jual beli nan sebelumnya terhambat.
"Pemicu ini nan mungkin merupakan sisi positif, telah menyebabkan banyak obrolan tentang perjanjian perdagangan nan telah terhenti alias belum membikin kemajuan. Sekarang ada emosi bahwa kita betul-betul kudu membikin kemajuan, kita betul-betul kudu mencapai kesepakatan lantaran alternatifnya adalah tidak ada alias kurang. Jadi itu sebenarnya mungkin sisi positif dari mengadakan lebih banyak obrolan seperti pembicaraan Indonesia-Uni Eropa nan sedang kita lakukan," tutur Sri Mulyani.
Dia juga menyoroti pentingnya hubungan ekonomi Indonesia dengan Tiongkok. Meskipun Indonesia mengalami defisit perdagangan dengan negara tersebut, Tiongkok juga banyak memberikan investasi di Indonesia, terutama di sektor mineral strategis.
"Tiongkok telah berinvestasi besar di sektor mineral strategis Indonesia. Ini adalah area di mana Indonesia memegang peranan krusial lantaran kekayaan sumber daya alam kita. Indonesia sudah berproduksi di sektor ini," ungkap Sri Mulyani.
Dengan beragam pendekatan tersebut, pemerintah Indonesia menegaskan komitmennya untuk memperluas cakupan perdagangan dan investasi internasional sebagai bagian dari strategi pembangunan ekonomi jangka panjang di tengah lanskap dunia nan penuh ketidakpastian.
"Jadi ini adalah area nan bisa memberikan banyak pengganti bagi Indonesia, baik dalam corak tujuan perdagangan maupun dalam perihal area di mana kita bisa bekerja sama, berkolaborasi dengan banyak negara di dunia," jelas Sri Mulyani.
(aid/rrd)