ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Meningkatnya masam lambung pada tubuh kerap terabaikan, lantaran ciri-cirinya serupa dengan orang nan tengah mengalami pilek alias serangan flu. Mulai dari bunyi terdengar serak hingga sakitnya tenggorokan.
Harvard Health Publishing dari Harvard Medical School mencatat, sakit tenggorokan saat masam lambung dapat terjadi lantaran adanya gangguan pada otot di bagian bawah kerongkongan (sfingter esofagus).
Kondisi normal, sfingter esofagus bagian bawah nan berfaedah sebagai pintu gerbang ke lambung harusnya kembali tertutup setelah dilewati makanan.
Namun, ketika sfingter esofagus bermasalah, seperti tidak tertutup sempurna alias kendur, masam lambung dan makanan dapat mengalir kembali ke kerongkongan. Istilah medis untuk proses ini adalah gastroesophageal reflux, ialah masam lambung naik alias acid reflux.
Asam lambung nan naik dapat menyebabkan sakit tenggorokan dan bunyi serak, apalagi meninggalkan rasa nan tidak nyaman di mulut anda. Ketika masam lambung terjadi terus menerus dan menimbulkan indikasi kronis, kondisi inilah nan biasa disebut refluks gastroesofagus namalain GERD. Saat terjadi GERD, indikasi umum nan sering dirasakan ialah terasa nyeri di perut bagian atas dan dada, alias biasa orang menyebutnya mules.
Apabila Anda merasakan tiga kondisi tersebut, dimana terjadi persoalan di kerongkongan, peningkatan kadar masam lambung, dan lambung dalam kondisi kosong maka perihal ini dapat menyebabkan masam lambung naik. Untuk itu seorang mahir gastroenterologi dan guru besar kedokteran di Harvard Medical School Dr. Jacqueline Wolf merekomendasi 9 langkah untuk mengobati masam lambung tanpa obat, berikut caranya:
1. Makan sedikit dan perlahan
Pada saat perut dalam kondisi penuh, maka rentan terjadi kenaikan masam lambung hingga ke kerongkongan. Untuk itu, Anda bisa meredanya dengan makan dengan porsi nan lebih sedikit lebih sering daripada makan dalam jumlah besar sebanyak tiga kali setiap harinya.
2. Hindari makanan tertentu
Apabila Anda mempunyai resiko masam lambung, Anda disarankan untuk tidak mengonsumsi beberapa makanan nan dapat memicu perihal tersebut. Adapun beberapa makanan nan memicu refluks, ialah makanan jenis mint, makanan berlemak, makanan pedas, tomat, bawang merah, bawang putih, kopi, teh, coklat, dan alkohol.
3. Jangan minum minuman bersoda
Minuman bersoda membikin Anda menjadi bersendawa lantaran gas nan dimilikinya. Hal itu dapat membantu mengirimkan masam ke kerongkongan. Oleh lantaran itu, sebaiknya Anda minum air biasa saja daripada meminum minuman bersoda.
4. Jangan tidur setelah makan
Anda disarankan untuk tidur tiga jam setelah makan. Itu artinya, Anda tidak boleh tidur siang setelah makan siang, dan tidak boleh makan malam alias ngemil tengah malam lantaran dapat memicu Anda mengantuk dan langsung tertidur.
5. Jangan bergerak terlalu cepat
Setelah makan, Anda disarankan untuk tidak melakukan olahraga berat. Kalau hanya sekadar jalan-jalan, itu tetap diperbolehkan, namun tidak untuk aktivitas nan terlalu berat. Apalagi, aktivitas nan mengharuskan Anda membungkuk, itu perlu dihindari. Karena membungkuk dapat mengirimkan masam ke kerongkongan Anda.
6. Tidur miring
Secara ideal, posisi kepala Anda kudu 6 hingga 8 inci lebih tinggi dari kaki Anda. Kondisi ini dapat dilakukan dengan menyediakan penyangga "ekstra tinggi" pada bagian tempat tidur nan menopang kepala Anda. Dr.Wolf tidak menyarankan untuk membikin ganjalan dengan menumpuk bantal lantaran menurutnya itu tidak bakal membantu kondisi nan Anda butuhkan.
7. Turunkan berat badan jika disarankan
Tubuh nan mempunyai berat badan berlebihan berpotensi menyebarkan struktur otot nan menopang sfingter esofagus bagian bawah nan dapat mengurangi tekanan nan menahan sfingter agar tetap tertutup. Kondisi ini dapat menyebabkan masam lambung naik dan mulas. Untuk itu, andaikan Anda disarankan untuk menurunkan berat badan, itu adalah pilihan nan dapat Anda coba.
8. Berhentilah merokok
Nikotin nan terdapat dalam rokok dapat mengendurkan sfingter esofagus bagian bawah. Hal itu seperti penjelasan di atas dapat membikin proses pencernaan bermasalah.
9. Periksa obat Anda
Apabila Anda sedang mengonsumsi obat, coba periksa beberapa obat, termasuk postmenopausal estrogen, antidepresan trisiklik, dan obat penghilang rasa sakit anti inflamasi nan dapat mengendurkan sfingter. Kemudian nan lainnya, terutama bifosfonat seperti alendronate (Fosamax), ibandronate (Boniva), alias risedronate (Actonel), nan digunakan untuk meningkatkan kepadatan tulang dapat mengiritasi kerongkongan.
Itulah beberapa perihal nan dapat Anda lakukan untuk meredakan masam lambung selain menggunakan obat. Namun, andaikan cara-cara tersebut tidak bekerja dengan baik alias Anda mengalami kondisi nan lebih parah, segera hubungi master untuk mendapatkan pengobatan nan tepat.
(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini: