ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Polisi telah menangkap seorang master kandungan berinisial MSF namalain I di Garut, Jawa Barat, nan diduga melakukan pelecehan seksual terhadap pasien saat pemeriksaan medis. Penangkapan dilakukan setelah video tindakan dugaan pelecehan tersebut beredar luas di media sosial.
"Dokter sudah diamankan," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Barat, Kombes Surawan, mengutip Detik, Kamis (17/4/2025).
Pihak kepolisian menduga saat ini sudah ada dua korban nan teridentifikasi.
Berdasar hasil penyelidikan pihak kepolisian, tindakan pelecehan terjadi di sebuah klinik kesehatan swasta di Kecamatan Garut Kota, pada 20 Juni 2024, alias sekitar 10 bulan lalu.
Berikut sejumlah kebenaran terbaru mengenai kasus tersebut nan sukses dihimpun mengutip detikai.com:
1. Ditangkap dan Diperiksa Intensif
Polres Garut telah mengamankan master MSF nan diduga mencabuli pasien saat praktik di sebuah klinik swasta. Pemeriksaan intensif tetap berjalan untuk mendalami motif dan jumlah korban. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Barat, Kombes Surawan mengkonfirmasi bahwa pihaknya telah mengamankan master MSF.
2. Modus Iming-Iming USG Gratis
Polisi mengungkap pelaku menawarkan jasa USG cuma-cuma dan pemeriksaan lainnya kepada korban. Layanan ini dilakukan secara individual dan tidak tercatat dalam daftar pasien resmi klinik. "Ada nan ditawari USG cuma-cuma alias jasa lainnya," ujar Kapolres Garut AKBP M Fajar Gemilang.
3. Motif lantaran Hasrat Seksual
Hasil pemeriksaan sementara mengungkap motif pelaku didorong oleh nafsu pribadi terhadap pasien. Pelaku mengaku merasa terangsang saat melakukan pemeriksaan. "Motif lantaran nafsu... memandang pasien alias korban," kata Fajar.
4. Sudah Praktik Sejak 2023
MSF diketahui mulai praktik di Garut sejak Januari 2023 hingga Desember 2024. Dugaan pelecehan terjadi dalam rentang waktu tersebut. Polisi menduga tetap ada korban lain nan belum terungkap. "Dia itu praktik di Garut itu sejak Januari 2023 sampai Desember 2024. Nah di antara rentang waktu (dia melakukan perbuatannya)," kata Kasat Reskrim Polres Garut AKP Joko Prihatin kepada wartawan, Rabu (16/4). 5. Tak Lagi Praktik di Klinik alias RS
Setelah kasus ini mencuat, pelaku sudah tidak lagi berpraktik di tiga akomodasi kesehatan. Informasi ini diperoleh dari koordinasi antara Kementerian PPPA dan Dinas PPPA Garut. "Melaporkan hasil koordinasi sementara pagi ini pelaku sudah tidak praktik di Karya Harsa, Anisa Queen, maupun RSUD Malangbong," kata Asisten Deputi Penyediaan Layanan Perempuan Korban Kekerasan KemenPPPA, Ratna Oeni Cholifah. 6. Ternyata Alumni Spesialis Unpad
Universitas Padjadjaran (Unpad) membenarkan MSF merupakan alumni program ahli Fakultas Kedokteran. Namun, pihak kampus menegaskan kasus ini sudah berada di luar kewenangan mereka. "Khusus berangkaian dengan terduga pelaku pada kasus di Garut nan videonya telah viral saat ini, hasil penelusuran identitasnya menunjukkan memang betul mengarah ke alumni program ahli di Fakultas Kedokteran Unpad," kata Kepala Kantor Komunikasi Publik Dandi Supriadi dalam keterangan resmi. 7. Ada Korban Lain
Seorang korban lain nan belum melapor ke polisi juga mulai angkat bicara. Korban nan enggan menyebut namanya itu mengaku mengalami pelecehan serupa pada 2023 saat mengandung anak pertamanya dan berambisi pelaku mendapat balasan setimpal atas perbuatannya. "Yang saya alami, sama dengan video nan viral sekarang," ungkapnya. Korban menceritakan setelah beberapa kali berobat, dia satu kali mendapatkan perlakuan pelecehan seksual dari master tersebut. Ia kemudian mengakui tidak langsung melawan alias memberontak, karena merasa tertekan dan takut saat master tersebut melakukan pelecehan. "Enggak, enggak bisa meronta soalnya takut banget, takut salah ya. Takutnya emang gitu langkah periksanya. Malah saya langsung cerita dan kata suami saya juga gitu. Kayaknya itu periksanya kayak gitu tetap positive thinking kita berdua itu," ungkapnya.
(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Ada Perang Tarif AS Vs China, Pengusaha Parfum Curhat Ini
Next Article Geger Koas di Palembang Dianiaya, Diduga Gegera Piket Malam Tahun Baru