ARTICLE AD BOX
detikai.com
Kamis, 01 Mei 2025 10:05 WIB

Jakarta, detikai.com --
Sejumlah aliansi pekerja membawa total enam tuntutan dalam peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day nan digelar di kompleks Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Kamis (1/5).
Aksi May Day Monas diikuti sejumlah aliansi pekerja mulai dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI), higgga Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI).
Presiden KSPI, Said Iqbal mengatakan dalam peringatan May Day kali ini pihaknya membawa sejumlah tuntutan. Mulai dari tuntutan bayaran layak, perlindungan pekerja, hingga pemberantasan korupsi melalui pengesahan RUU Perampasan Aset.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga buletin ini ditulis sekitar pukul 9.30 WIB, ribuan massa pekerja telah memadati area Monas dengan mengenakan dan membawa beragam atribut. Massa berasal dari beragam wilayah di area Jabodetabek, Banten, dan Jawa Barat.
Massa juga terdiri dari beragam kalangan usia mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa. Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan bakal menyampaikan pidato dalam peringatan May Day di Monas kali ini.
"Pak Prabowo bakal menyampaikan pandangan-pandangannya," kata Said Iqbal usai menggelar pertemuan di DPR sehari sebelumnya.
Selain di Monas, May Day juga digelar di depan kompleks parlemen. Berbeda dengan masa pekerja KSPI Cs, May Day di DPR diikuti sejumlah aliansi massa pekerja di bawah KSBSI dan Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak). Mereka menolak berasosiasi dengan massa tindakan Monas lantaran menolak mendukung kebijakan pemerintah.
Berikut daftar 6 tuntutan pekerja di tindakan May Day Monas
1. Lindungi pekerja dalam UU Ketenagakerjaan nan baru
2. Cegah PHK massal dengan membentuk Satgas PHK
3. Tolak outsourcing
4. Wujudkan bayaran layak
5. Desak pengesahan RUU Perampasan Aset
6. Desak pengesahan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PPRT).
(thr/wiw)
[Gambas:Video CNN]