6 Pernyataan Dinas Gulkarmat Jakarta Terkait Insiden Kebakaran Yang Belakangan Kerap Terjadi

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com, Jakarta - Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Keselamatan alias Dinas Gulkarmat Jakarta menyampaikan sejumlah perihal usai terjadinya sejumlah insiden kebakaran pada Januari 2025 ini.

Salah satunya menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Gulkarmat Jakarta Satriadi Gunawan, pihaknya mencatat, ada ratusan gedung-gedung bertingkat di Jakarta nan belum memenuhi syarat keselamatan kebakaran.

"Ada dua golongan gedung bertingkat di Jakarta. Pertama, gedung tinggi dengan 8 lantai ke atas, dan gedung menengah-rendah dengan 8 lantai ke bawah," ujar Satriadi di Balai Kota Jakarta, Selasa 21 Januari 2025.

Dia menjelaskan, pemeriksaan keselamatan kebakaran gedung rutin dilakukan Dinas Gulkarmat Jakarta setiap tahun.

Dari pemeriksaan 2024, kata Satriadi, gedung bertingkat Jakarta nan tidak memenuhi syarat keselamatan kebakaran ada 361 gedung.

"Jadi untuk gedung tinggi 8 lantai ke atas di DKI Jakarta itu ada jumlahnya ada 1.228 gedung, nan memenuhi syarat ada sekitar 867 gedung, tidak memenuhi syarat 361 gedung," ucap dia.

Selain itu, Satriadi juga tak menampik pihaknya kekurangan saat ini tetap kekurangan personel alias petugas, serta posko pemadam kebakaran.

"Makanya ya perlu atensi, maksudnya perhatian dari pemerintah juga. Kalau kami sering mengusulkan untuk penambahan personel ya. Contohnya ya tadi saya bilang kesiapan pos saja baru 170 dari 267 kelurahan untuk response time," papar dia.

Dia menyatakan, pada 2024 total pegawai di lingkungan Dinas Gulkarmat Jakarta ada 4.263 orang dengan rincian 1.745 berstatus Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP), 1.874 Aparatur Sipil Negara (ASN), 383 unsur staf, dan 261 lainnya PJLP non operasional.

"Jumlah ini tetap sangat kurang lantaran jumlah pegawai di Dinas Gulkarmat Jakarta nan ideal harusnya mencapai 11.200 orang," terang Satriadi.

Berikut sederet pernyataan Dinas Gulkarmat Jakarta mengenai kejadian kebakaran nan terjadi belakangan ini di Jakarta dihimpun Tim News detikai.com:

Salah satu area di gedung Glodok Plaza nan terletak di Tamansari, Jakarta Barat mengalami kebakaran hebat. Siapa sangka, gedung nan sekarang menjadi pusat toko elektronik terbesar dan terkenal di tanah air itu rupanya mempunyai catatan kelam di masa lam...

1. Sebut 694 Gedung Bertingkat di Jakarta Belum Penuhi Syarat Keselamatan Kebakaran

Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Keselamatan (Gulkarmat) Jakarta mencatat, ada ratusan gedung-gedung bertingkat di Jakarta nan belum memenuhi syarat keselamatan kebakaran.

Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Gulkarmat Jakarta Satriadi Gunawan, ada dua golongan gedung bertingkat di Jakarta. Pertama, gedung tinggi dengan 8 lantai ke atas, dan gedung menengah-rendah dengan 8 lantai ke bawah.

Pemeriksaan keselamatan kebakaran gedung rutin dilakukan Dinas Gulkarmat Jakarta setiap tahun. Dari pemeriksaan 2024, gedung bertingkat di Jakarta nan tidak memenuhi syarat keselamatan kebakaran ada 361 gedung.

"Jadi untuk gedung tinggi 8 lantai ke atas di DKI Jakarta itu ada jumlahnya ada 1.228 gedung, nan memenuhi syarat ada sekitar 867 gedung, tidak memenuhi syarat 361 gedung," kata Satriadi di Balai Kota Jakarta, Selasa 21 Januari 2025.

Lalu, untuk gedung menengah-rendah dengan 8 lantai ke bawah, sebanyak 333 juga didapati belum memenuhi syarat keselamatan kebakaran. Sehingga, total gedung bertingkat di Jakarta nan belum memenuhi syarat ada 694.

"Gedung menengah-rendah 8 lantai ke bawah, jumlahnya ada 1.381 gedung, memenuhi syarat 1.048 gedung, tidak memenuhi syarat ada 333 gedung," ucap Satriadi.

Satriadi menyampaikan, setiap gedung nan tak memenuhi syarat keselamatan kebakaran diberikan kesempatan untuk berbenah selama setahun.

Nantinya, petugas damkar bakal kembali memeriksa kondisi gedung-gedung secara periodik. Gedung nan telah memenuhi syarat bakal diberikan sertifikat kebakaran tahunannya.

"Jadi setiap tahun kami periksa gedung-gedung tersebut mengenai dengan perlindungan kebakarannya," kata Satriadi.

2. Akui Kekurangan Personel dan Posko Pemadam untuk Atasi Kebakaran di Jakarta

Di awal tahun 2025 ini, kebakaran kerap melanda Jakarta. Di mana sempat terjadi di sejumlah wilayah, apalagi dengan skala nan tak kecil.

Satriadi pun tak menampik pihaknya kekurangan saat ini tetap kekurangan personel alias petugas, serta posko pemadam kebakaran.

"Makanya ya perlu atensi, maksudnya perhatian dari pemerintah juga. Kalau kami sering mengusulkan untuk penambahan personel ya. Contohnya ya tadi saya bilang kesiapan pos saja baru 170 dari 267 kelurahan untuk response time," kata Satriadi.

Dia menyatakan, pada 2024 total pegawai di lingkungan Dinas Gulkarmat Jakarta ada 4.263 orang dengan rincian 1.745 berstatus Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP), 1.874 Aparatur Sipil Negara (ASN), 383 unsur staf, dan 261 lainnya PJLP non operasional.

Jumlah ini, lanjut Satriadi tetap sangat kurang lantaran jumlah pegawai di Dinas Gulkarmat Jakarta nan ideal harusnya mencapai 11.200 orang.

3. Sebut Bakal Tambah Pos Pemadam Kebakaran, Butuhkan Sarana Prasarana

Menurut Satriadi, rencananya pada 2025 ini Gulkarmat Jakarta bakal menambah lima pos pemadam kebakaran untuk menunjang response time nan cepat. Sehingga, kata dia, peristiwa kebakaran bisa ditangani lebih cepat.

"Terkait tenaga-tenaga personel kan, otomatis jika nambah pos berfaedah nambah personel kan. Nah itu kudu ada penambahan personel lagi," ucap Satriadi.

Selain itu, Gulkarmat Jakarta juga memerlukan sarana dan prasarana nan cukup dan memadai, semisal kendaraan alias mobil Damkar.

"Kita kudu pertahankan dari segi usia, dari segi perawatan, pemeliharaannya untuk mengejar SPM, standar pelayanan minimal," ujarnya.

Satriadi menyebut, untuk mengatasi kekurangan personel di lapangan, pihaknya bekerja sama dengan masyarakat dengan menjaring para relawan Damkar di setiap kelurahan di Jakarta.

"Kita bangun volunteer-volunteer nan ada di masyarakat dengan adanya pembentukan relawan kebakaran. Makanya jika di TKP ada nan pakai kaos merah tuh, ada baju relawan kebakaran nah itu adalah bagian dari upaya kita lantaran ada kekurangan personel," kata dia.

4. Kekurangan Personel, Bakal Cari Relawan Damkar di Setiap Kelurahan

Satriadi tak menampik pihaknya kekurangan saat ini tetap kekurangan personel alias petugas, serta posko pemadam kebakaran.

Dia menyebut, untuk mengatasi kekurangan personel di lapangan, pihaknya bekerja sama dengan masyarakat dengan menjaring para relawan Damkar di setiap kelurahan di Jakarta.

Sebagai gambarannya, kata dia, pada 2024 total pegawai di lingkungan Dinas Gulkarmat Jakarta ada 4.263 orang dengan rincian 1.745 berstatus Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP), 1.874 Aparatur Sipil Negara (ASN), 383 unsur staf, dan 261 lainnya PJLP non operasional.

Jumlah ini, lanjut Satriadi, tetap sangat kurang lantaran jumlah pegawai di Dinas Gulkarmat Jakarta nan ideal harusnya mencapai 11.200 orang.

"Kita bangun volunteer-volunteer nan ada di masyarakat dengan adanya pembentukan relawan kebakaran. Makanya jika di TKP ada nan pakai kaos merah tuh, ada baju relawan kebakaran nah itu adalah bagian dari upaya kita lantaran ada kekurangan personel," kata dia.

Satriadi juga menyampaikan, kesiapan posko pemadam kebakaran saja baru 170 dari 267 kelurahan untuk response time.

5. Beberkan Syarat Gedung Bertingkat nan Penuhi Standar Keselamatan Kebakaran

Dinas Gulkarmat Jakarta mencatat ada total 694 gedung-gedung bertingkat di Jakarta nan belum memenuhi syarat keselamatan kebakaran.

Padahal merujuk ketentuan terhadap gedung publik tertentu, diharuskan menyampaikan sertifikasi kebakaran nan diberikan oleh Dinas Gulkarmat DKI Jakarta nan dilakukan secara periodik tahunan. Baik dari segi peralatan dan instalasinya agar kesiapan peralatan pencegahan melangkah sesuai nan direncanakan jika terjadi kebakaran.

Satriadi mengatakan, ada empat perihal nan dicek oleh pihaknya dari gedung gedung untuk dapat dinyatakan memenuhi syarat keselamatan kebakaran alias tidak.

"Saya mau informasikan ada empat perihal nan diperiksa mengenai dengan keselamatan kebakaran di gedung. Pertama, mengenai dengan akses masuk sebagai petugas pemadam kebakaran tersedia alias tidak," kata Satriadi di Balai Kota Jakarta, dikutip Rabu (22/1/2025).

Kedua, lanjut Satriadi ada alias tidaknya perlindungan kebakaran aktif nan berfaedah dengan baik, seperti perangkat pemadam api ringan (APAR), sprinkler, hingga smoke detector.

"Kemudian nan ketiga adalah perangkat pemindahan penyelamatan, seperti tangga pengamanan kudu ada dua," ungkap Satriadi.

Keempat, Manajemen Keselamatan Kebakaran Gedung (MKKG). Gedung-gedung kudu mempunyai manajemen keselamatan kebakaran dengan mengupayakan kesiapan instalasi perlindungan kebakaran agar kinerjanya selalu baik dan siap pakai.

"Siapa melakukan apa pada saat terjadinya kebakaran di letak tersebut," ucap Satriadi.

6. Tegaskan Pengelola Bertanggungjawab Proteksi Bencana

Menurut Satriadi, pengelola alias pemilik gedung bertanggungjawab memastikan setiap perlindungan kebakaran nan ada di gedungnya terawat dengan baik. Kondisi perlindungan kudu senantiasa dalam kondisi baik tak hanya saat diperiksa petugas Gulkarmat.

Satriadi menuturkan, Gulkarmat Jakarta selalu memberikan kesempatan kepada pengelola gedung untuk berbenah, jika ditemukan adanya perlindungan kebakaran gedung nan tidak berfaedah saat dilakukan pemeriksaa. Pengelola diberikan waktu perbaikan selama setahun.

"Kalau misalkan kita langsung eksekusi (sanksi) kan menyangkut masalah tenaga kerja. Tiba-tiba jika kita tutup, kan dampaknya luar biasa. Perlu ada perbaikan. Kan maintenance itu butuh biaya dari perusahaan juga. Tapi nan pasti pembinaan terus kita lakukan," tandas Satriadi.

Selengkapnya
↑