5 Pernyataan Pramono Anung Jelang Pelantikan Sebagai Gubernur Jakarta Terpilih

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com, Jakarta - Pelantikan gubernur dan wakil gubernur terpilih Pramono Anung-Rano Karno bakal dilakukan antara 18 sampai 20 Februari 2025.

Meski diundur, Gubernur Jakarta terpilih Pramono Anung tidak mempersoalkan adanya rencana pengunduran agenda pelantikan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terhadap kepala wilayah terpilih nan tidak mempunyai sengketa pemilu di Mahkamah Konstitusi dalam Pilkada 2024 itu.

"Pokoknya, saya ini sebagai pemerintah DKI Jakarta kudu tunduk, alim dan alim kepada pemerintah pusat," kata Pramono Anung saat membuka syukuran kemenangan dan seremoni Natal serta Imlek di Ancol, Jumat 31 Januari 2025, seperti dikutip dari Antara.

Dia mengaku legowo menerima agenda pelantikan kepala wilayah nan semula direncanakan pada 6 Januari 2025 diundur menunggu keputusan pemerintah pusat.

"Yang namanya pemimpin wilayah itu kudu sami'na wa atho'na (kami dengar, kami patuh) kepada pemimpin pusat," kata Pramono kepada wartawan di Pondok Pesantren Putra Al Hamid, Cipayung, Jakarta Timur, Sabtu 1 Februari 2025.

Dia pun berjanji setelah dilantik sebagai Gubernur Jakarta berbareng Rano Karno sebagai Wakil Gubernur Jakarta bakal langsung turun ke masyarakat. Dia berbareng Rano Karno bakal menyelesaikan persoalan nan dihadapi masyarakat di bawah.

"Saya sudah duduk dengan tim transisi dan ada 40 program kerja nan bakal dituntaskan dalam 100 hari kerja," kata Pramono Anung, seperti dilansir dari Antara.

Ia mengatakan program nan bakal dilakukan tidak muluk-muluk mulai dari menyelesaikan persoalan penduduk nan ditahan piagam oleh sekolah dan semua bakal diputihkan.

Kemudian, ada program sarapan pagi cuma-cuma nan tentunya tidak dapat dilakukan secara serentak tapi untuk tahap awal dilakukan di tempat nan memerlukan seperti kampung kumuh dan lainnya.

Selain itu, Pramono mengatakan, bakal membuka taman-taman di Jakarta selama 24 jam di 100 hari kerja usai dilantik. Hal ini, kata dia juga telah didiskusikan dengan tim transisi.

"Akan ada taman-taman nan pada waktu itu saya dan Bang Doel janjikan untuk dibuka 24 jam. Kami berdua telah berbincang secara mendalam dengan tim transisi dan itu bakal dipersiapkan," kata Pramono Anung.

Berikut sederet pernyataan Gubernur Jakarta Terpilih Pramono Anung meski pelantikan diirinya diundur dihimpun Tim News detikai.com:

Gubernur Jakarta terpilih Pramono Anung berjanji bakal membangun sekolah difabel di wilayah Jakarta Utara. Hal tersebut dia ungkap saat menghadiri aktivitas hari jadi Sekolah Luar Biasa (SLB) Pelita Hati ke-25 tahun.

1. Tegaskan Kapanpun Dilantik Siap

Gubernur DKI Jakarta terpilih Pramono Anung tidak mempersoalkan adanya rencana pengunduran agenda pelantikan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terhadap kepala wilayah terpilih nan tidak mempunyai sengketa pemilu di Mahkamah Konstitusi dalam Pilkada 2024.

"Pokoknya, saya ini sebagai pemerintah DKI Jakarta kudu tunduk, alim dan alim kepada pemerintah pusat," kata Pramono Anung saat membuka syukuran kemenangan dan seremoni Natal serta Imlek di Ancol, Jumat 31 Januari 2025, seperti dikutip dari Antara.

Ia mengatakan, ikut membikin undang-undang tersebut dan ada 152 kata dalam hubungan pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah, semua kewenangan mengatur itu ada di pusat termasuk melantik gubernur dan wakil gubernur terpilih.

"Kapanpun dilantik, ya monggo saya siap," kata dia.

Termasuk soal efisiensi anggaran nan bakal diberlakukan oleh Presiden RI Prabowo Subianto, dia mengaku bakal mengikuti semua petunjuk dari pusat setelah dilantik sebagai Gubernur DKI Jakarta dan Bang Doel sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta.

"Pokoknya, intinya apa nan diatur pusat, kami bakal ikut," tegas dia.

Ia menambahkan untuk Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta sudah disahkan dan sudah ada. Kemudian, jika mengikuti patokan nan ada, harusnya pendapatan dari biaya bagi hasil nan diterima DKI Jakarta lebih tinggi lantaran tidak lagi menyandang status ibu kota.

"Hal ini terjadi lantaran semua pungutan itu ada di Jakarta dan persentase penerimaan bisa lebih tinggi," ucap Pramono.

Dia mengaku legowo menerima agenda pelantikan kepala wilayah nan semula direncanakan pada 6 Januari 2025 diundur menunggu keputusan pemerintah pusat.

"Yang namanya pemimpin wilayah itu kudu sami'na wa atho'na (kami dengar, kami patuh) kepada pemimpin pusat," kata Pramono kepada wartawan di Pondok Pesantren Putra Al Hamid, Cipayung, Jakarta Timur, Sabtu 1 Februari 2025.

Pramono menegaskan, bakal menunggu agenda resmi pelantikan kepala wilayah dari pemerintah pusat. Dia mengatakan, bakal selalu siap kapan pun waktu pelantikan ditentukan.

"Mau dilantik kapan saja, monggo-monggo saja," ucap Pramono.

2. Sebut Akan Langsung Turun ke Masyarakat Setelah Dilantik

Pramono Anung berjanji setelah dilantik sebagai Gubernur DKI Jakarta berbareng Rano Karno sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta bakal langsung turun ke masyarakat. Dia berbareng Rano Karno bakal menyelesaikan persoalan nan dihadapi masyarakat di bawah.

"Saya sudah duduk dengan tim transisi dan ada 40 program kerja nan bakal dituntaskan dalam 100 hari kerja," kata Pramono, seperti dilansir dari Antara.

Ia mengatakan program nan bakal dilakukan tidak muluk-muluk mulai dari menyelesaikan persoalan penduduk nan ditahan piagam oleh sekolah dan semua bakal diputihkan.

Kemudian, ada program sarapan pagi cuma-cuma nan tentunya tidak dapat dilakukan secara serentak tapi untuk tahap awal dilakukan di tempat nan memerlukan seperti kampung kumuh dan lainnya.

"Kami bakal melibatkan UMKM kantin sekolah dalam penyiapan sarapan cuma-cuma bagi anak sekolah ini," kata dia.

Sementara itu, untuk kurasi nilai gizi serta lauk pauk nan bakal dihidangkan bagi siswa sekolah bakal ditentukan oleh tim ahli.

Kemudian, persoalan Kartu Jakarta Pintar, Kartu Jakarta Sehat, Kartu Lansia dan lainnya bakal ditata sedemikian rupa agar tepat sasaran kepada nan membutuhkan.

Selanjutnya, ada sejumlah persoalan nan kerap muncul ke permukaan seperti soal Kampung Bayam, Tanah Merah, Kampung Akuarium bakal diberikan perhatian khusus.

"Saya bakal langsung turun ke masyarakat setelah dilantik lantaran saya memandang adanya disparitas ekonomi nan tinggi di Jakarta ini," kata Pramono.

3. Tegaskan Larang ASN Jakarta Poligami, Kalau Melanggar Bakal Dipecat

Kemudian, Pramono Anung menegaskan, tak bakal memberi izin poligami kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Sebab, Pramono mengaku sebagai penganut monogami alias beristri satu.

"Ya saya penganut monogami. Dan saya sengaja dalam aktivitas dalam suatu organisasi nan dominan kan tadi para pria, saya sengaja menyampaikan bahwa saya penganut monogami tulen. Bagi ASN di Jakarta selama saya menjabat, pasti tidak saya izinkan (poligami)," kata Pramono.

Dia juga memastikan, Wakil Gubernurnya Rano Karno (Si Doel) juga tidak bakal memberikan izin kepada ASN DKI Jakarta untuk berpoligami.

"Ya Bang Dul juga nggak bakal izinkan," ujar dia.

Pramono juga tidak segan-segan memecat ASN nan melanggar dan tetap berpoligami.

Meski begitu, dia tak menjawab tegas apakah bakal mencabut Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 2 Tahun 2025 tentang tentang Tata Cara Pemberian Izin Perkawinan dan Perceraian nan sebelumnya diteken Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi.

"Jadi, saya sampaikan terbuka, belum jadi gubernur saja sudah menyampaikan terbuka, saya penganut monogami. nan lain monggo berpoligami, tetapi tidak ASN," ucap dia.

"Sudah lah pokoknya saya penganut monogami dan saya bakal merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari di instansi Gubernur Jakarta. Kalau tempat lain monggo silahkan aja," kata Pramono.

4. Bakal Buka Taman 24 Jam dan Putihkan Ijazah Siswa nan Ditahan Sekolah di 100 Hari Kerja

Pramono Anung mengatakan, bakal membuka taman-taman di Jakarta selama 24 jam di 100 hari kerja usai dilantik. Hal ini, kata dia juga telah didiskusikan dengan tim transisi.

"Akan ada taman-taman nan pada waktu itu saya dan Bang Doel janjikan untuk dibuka 24 jam. Kami berdua telah berbincang secara mendalam dengan tim transisi dan itu bakal dipersiapkan," kata Pramono.

Selain itu, dalam 100 hari kerjanya di Jakarta, dia juga bakal memutihkan piagam peserta didik nan ditahan sekolah di semua jenjang pendidikan, mulai dari SD, SMP, dan SMA.

"Termasuk di dalamnya adalah ijazah-ijazah nan ditahan di seluruh dinas, SD, SMP, SMA di Jakarta bakal kami putihkan dalam waktu 100 hari itu," ucap Pramono.

Menurutnya, semua janji-janji politik praktis bakal ditunaikan dalam 100 hari kerja. Termasuk juga persoalan nan berangkaian dengan Kartu Jakarta Pintar (KJP), hingga Kartu Jakarta Sehat.

"Kami bakal perbaiki termasuk penyelesaian KJP nan menjadi problem utama di masyarakat," ujar Pramono.

Tak hanya itu, Pramono menjamin hal-hal lain seperti banjir, polusi, kemacetan juga bakal tetap menjadi prioritasnya selama 100 hari kerja memimpin Jakarta.

"Sehingga dengan demikian, saya dan Bang Doel kami berdua setelah berdiskusi, kami bakal bersama-sama mengerjakan apa nan menjadi PR kita berdua di dalam menyelesaikan persoalan Jakarta," katanya.

5. Bakal Rombak Gapura di Jakarta, Harus Ada Ornamen Betawi

Selain itu, Pramono Anung menyatakan bakal merombak gapura pemisah kota hingga kecamatan nan ada Jakarta agar lebih memperlihatkan nuansa Betawi dan mewajibkan pemakaian ornamen Betawi.

"Nanti saya bakal rombak gapura pemisah kota, pemisah kecamatan, seluruhnya kudu ada ornamen Betawi," kata Pramono.

Pramono menyebut dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024 pasal 31 ayat 1 tentang Prioritas Adat di Jakarta Setelah Tidak Menjadi Daerah Khusus Ibu Kota, prioritas utamanya adalah Betawi. "Jadi tidak boleh setengah-setengah," ujar Pramono, dilansir dari Antara.

Bahkan, Pramono juga menyebut telah menyiapkan arsitek terbaik di Jakarta untuk membikin konsep ulang kreasi penanda pemisah wilayah tersebut.

"Saya bilang warnanya kudu Betawi, sekarang warnanya nanggung, Betawi kagak, nasional kagak. Saya mau memberikan warna Betawi nan sebenar-benarnya," ucap Pramono.

Dalam kesempatan itu, Pramono membujuk masyarakat Betawi untuk sama-sama membangun Jakarta apalagi menjanjikan bakal menjadikan budaya Betawi sebagai simbol utama Kota Jakarta.

"Bahkan kelak kita bakal atur agar makanan-makanan, jajan-jajan pokok Betawi di Jakarta bakal menjadi jajanan utama di hotel-hotel nan ada di Jakarta," papar Pramono.

Selengkapnya