5 Pernyataan Kepala Puskesmas, Dinkes, Hingga Pj Gubernur Jakarta Di Hari Pertama Cek Kesehatan Gratis

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com, Jakarta - Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) sebagai bingkisan ulang tahun untuk masyarakat Indonesia resmi diluncurkan oleh pemerintah pada hari ini, Senin (10/2/2025).

Jakarta juga menjadi salah satu wilayah nan melakukan hari pertama penyelenggaraan program Cek Kesehatan Gratis (CKG). Kepala Puskesmas Pasar Minggu, Sri Rejeki Amelia angkat bicara.

Dia menjelaskan, adanya tahapan proses pemeriksaan sesuai dengan siklus hidup pasien dalam program Cek Kesehatan Gratis (CKG). Hal tersebut dapat dibedakan dengan sticker nan bakal diberikan kepada pasien sesuai dengan usianya.

"Ada sticker, ya itu sesuai dengan siklus hidupnya," ujar Sri di Puskesmas Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (10/2/2025).

Menurut dia, perbedaan sticker itu dapat terlihat dari warnanya antara bayi, balita, dewasa, hingga lansia. Stiker tersebut, kata Sri, juga berfaedah sebagai penanda bahwa mereka adalah pasien nan mengikuti program CKG nan berulang tahun.

Selain itu, Kepala Dinas Kesehatan alias Dinkes Jakarta Ani Ruspitawati mengatakan, di puskesmas Jakarta simulasi Cek Kesehatan Gratis bingkisan ulang tahun menghabiskan waktu tidak lebih 30 menit per peserta.

Hal ini disampaikan Ani usai meninjau pemeriksaan kesehatan gratis bingkisan ulang tahun di Puskesmas Pulogadung, Jakarta Timur, Senin (10/2/2025).

"Ya dari hasil simulasi kami, sebetulnya satu peserta itu tidak lebih dari 30 menit. Karena itu kami membikin alurnya, terutama untuk Pulogadung," kata Ani.

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi juga turut meninjau pemeriksaan kesehatan cuma-cuma bagi masyarakat nan ulang tahun di Puskesmas Pulogadung, Jakarta Timur, Senin (10/2/2025).

Pada Senin siang ini, Teguh mendapati ada 20 masyarakat sebagai peserta pemeriksaan kesehatan gratis. Meski begitu, jumlah tersebut tetap kurang dari kuota per hari nan ditetapkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), ialah 30.

"30 orang itu per puskesmas per hari. Tadi di Pulau Gadung baru 20 orang. Makanya kemudian kelak seiring dengan waktu juga semakin banyak," kata Teguh di Unit Kesehatan Masyarakat (UKM) Puskesmas Jati Dua, Jakarta Timur.

Berikut sederet pernyataan Kepala Puskesmas, Dinkes, hingga Pj Gubernur Jakarta di hari pertama penyelenggaraan program Cek Kesehatan Gratis dihimpun Tim News detikai.com:

Warga Manukan, Surabaya beramai-ramai mengikuti program cek kesehatan cuma-cuma di Puskesmas Manukan Kulon, Surabaya.

1. Puskesmas Beberkan Program Cek Kesehatan Gratis Digolongkan Sesuai Usia

Kepala Puskesmas Pasar Minggu, Sri Rejeki Amelia menjelaskan, adanya tahapan proses pemeriksaan sesuai dengan siklus hidup pasien dalam program Cek Kesehatan Gratis (CKG).

Hal tersebut dapat dibedakan dengan sticker nan bakal diberikan kepada pasien sesuai dengan usianya.

"Ada sticker, ya itu sesuai dengan siklus hidupnya," ujar Sri di Puskesmas Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (10/2/2025).

Menurut dia, perbedaan sticker itu dapat terlihat dari warnanya antara bayi, balita, dewasa, hingga lansia. Stiker tersebut, kata Sri, juga berfaedah sebagai penanda bahwa mereka adalah pasien nan mengikuti program CKG nan berulang tahun.

"Kalau misalnya bayi baru lahir Itu kami warnanya pink (atau) warna merah muda, jika anak balita dan usia prasekolah warnanya kuning, dewasa warna hijau, dan lansia warna biru," ucap Sri.

Dia juga menginformasikan, Pemeriksaan Kesehatan Gratis ini dapat dilakukan pendaftaran terlebih dulu melalui aplikasi Satu Sehat Mobile dan dapat dilakukan on the spot alias di tempat secara langsung dengan membawa beberapa berkas.

"(Melalui aplikasi) bisa dan on the spot juga bisa (dengan) membawa KTP alias KK. Nanti (akan) kami bantu. (Dan) kuotanya sehari kurang lebih 30 (pasien)," ucap Sri.

Dia menyebut, program Cek Kesehatan Gratis (CKG) ini bakal dilakukan dengan proses jasa screening nan tentu disesuaikan dengan usia dan kebutuhan pasien.

Sri menjelaskan, screening nan dilakukan untuk bayi baru lahir bakal ada pemeriksaan seperti Tiroid Kongenital dan ada Hiperplasia Adrenal. Ada pula, kata dia, jasa untuk balita alias usia prasekolah nan bakal dilakukan di sekolah masing-masing.

"Anak usia balita dan prasekolah ada 8 screening nan dilakukan di sekolah kelak di bulan Juli," terang Sri.

Pemeriksaan untuk usia dewasa dan lansia juga bakal dilakukan sebanyak 21 screening dengan melakukan pemeriksaan gula darah untuk dewasa dan pemeriksaan nan lebih menyeluruh untuk usia diatas 40 tahun dan lansia.

"Jika ditemukan indikasi alias persoalan serius pada kesehatan pasien, bakal dirujuk ke rumah sakit," jelas Sri.

2. Dinkes Jakarta Sebut Butuh Waktu 30 Menit Per Orang

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Ani Ruspitawati mengatakan, di puskesmas Jakarta simulasi cek kesehatan cuma-cuma bingkisan ulang tahun menghabiskan waktu tidak lebih 30 menit per peserta.

Hal ini disampaikan Ani usai meninjau pemeriksaan kesehatan cuma-cuma bingkisan ulang tahun di Puskesmas Pulogadung, Jakarta Timur, Senin (10/2/2025).

"Ya dari hasil simulasi kami, sebetulnya satu peserta itu tidak lebih dari 30 menit. Karena itu kami membikin alurnya, terutama untuk Pulogadung," kata Ani.

Adapun di wilayah Jakarta program cek kesehatan cuma-cuma berjalan di 44 puskesmas. Namun, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta juga menyiapkan 292 puskesmas pembantu.

Menurut Ani, Puskesmas Pulogadung adalah salah satu puskesmas dengan tingkat kunjungan nan sangat tinggi di Jakarta. Untuk program pemeriksaan kesehatan cuma-cuma bingkisan ulang tahun, pihaknya menyediakan alur unik nan berbeda dengan pasien umum.

"Sehingga kemudian kita buat alur tersendiri, dan setiap golongan ada lantainya berbeda-beda, pemeriksaannya berbeda-beda untuk memecah, dan agar pemeriksaan cek kesehatan gratisnya bisa dilakukan dengan cepat," jelas Ani.

Ani memastikan, cek kesehatan cuma-cuma sebagai bingkisan ulang tahun ini tidak bakal mengganggu pasien-pasien lain nan sedang berobat. Dia menyebut, ke depan pihaknya juga bakal memanfaatkan Unit Kesehatan Masyarakat (UKM) untuk proses cek kesehatan gratis.

"Karena penduduk nan datang untuk cek kesehatan gratis, pada dasarnya adalah penduduk nan sehat dan ini, UKM Center memang diperuntukkan, dibuat untuk ruang aktivitas penduduk nan sehat," kata Ani.

"Jadi, sedikit demi sedikit kami bakal mulai alihkan ke sini, sehingga pasti kelak alurnya dan proses pemeriksaannya bakal melangkah lebih cepat," tandasnya.

3. Pj Gubernur Jakarta Sebut Masih Banyak Warga Belum Terinfo

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi, meninjau pemeriksaan kesehatan cuma-cuma bagi masyarakat nan ulang tahun di Puskesmas Pulogadung, Jakarta Timur, Senin (10/2/2025).

Pada Senin siang ini, Teguh mendapati ada 20 masyarakat sebagai peserta pemeriksaan kesehatan gratis. Meski begitu, jumlah tersebut tetap kurang dari kuota per hari nan ditetapkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), ialah 30.

"30 orang itu per puskesmas per hari. Tadi di Pulau Gadung baru 20 orang. Makanya kemudian kelak seiring dengan waktu juga semakin banyak," kata Teguh di Unit Kesehatan Masyarakat (UKM) Puskesmas Jati Dua, Jakarta Timur, Senin (10/2/2025).

Menurut Teguh, program ini tetap kudu disosialisasikan kepada masyarakat secara luas. Sebab, dia menyebut masyarakat nan datang di hari pertama program melangkah merupakan personil Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan Dasawisma.

"Sekali lagi tadi, nan datang kesini banyak mereka nan ada dari PKK, Dasawisma. Artinya mereka-mereka nan sudah well info. Tapi tetap banyak masyarakat nan mungkin belum terinfokan secara jelas. Sehingga mereka belum (tahu)," jelas Teguh.

Teguh bilang, pihaknya bakal membahas lebih lanjut mengenai teknis dan langkah untuk menyebarluaskan info mengenai cek kesehatan cuma-cuma kepada penduduk Jakarta.

4. Pj Gubernur Jakarta Sebut 44 Puskesmas di Jakarta Gelar Cek Kesehatan Gratis Senin Ini, Kuota 30 Peserta

Cek kesehatan cuma-cuma menjadi bingkisan ulang tahun dari pemerintah kepada masyarakat, resmi dimulai pada Senin (10/2/2025). Di Jakarta total ada 44 puskesmas nan melangsungkan cek kesehatan pada hari ini dengan kuota 30 orang.

"Untuk DKI Jakarta kami sudah melaksanakan hari ini untuk di 44 puskesmas nan ada di tiap kecamatan di wilayah DKI Jakarta dan seluruh puskesmas sudah terintegrasi dengan jasa SatuSehat," kata Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi di Puskesmas Pulogadung, Jakarta Timur, Senin (10/2/2025).

Menurut Teguh, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta juga punya 292 puskesmas pembantu dan juga klinik nan siap untuk menyosialisasikan penyelenggaraan cek kesehatan cuma-cuma di DKI Jakarta.

Teguh menyebut, cek kesehatan cuma-cuma di DKI Jakarta berjalan lancar, mulai dari alur pendaftaran hingga proses pemeriksaan. Walaupun, ujarnya ada sebagian peserta nan baru mengunduh aplikasi SatuSehat.

"Namun seperti nan kemarin saya sampaikan, petugas di puskesmas siap membantu," ujar dia.

Teguh mengatakan, ke depan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bakal mengatur standar agar peserta cek kesehatan cuma-cuma dan pasien umum mudah dibedakan.

"Kalau di Pulogadung pakai gelang, kemarin di Tanah Abang pakai tanda stiker, kemarin di Tebet pakai kalung. Ini kelak bakal kami standarkan ya, tapi nan krusial sekarang adalah ada tandanya dulu dan bagus-bagus," ucap Teguh.

5. Tegaskan Program Cek Kesehatan Gratis di Jakarta Tak Ganggu Efisiensi Anggaran

Program Cek Kesehatan Gratis milik pemerintah pusat bagi masyarakat nan berulang tahun resmi dimulai hari ini, Senin (10/2/2025).

Di Jakarta, penerapan program Cek Kesehatan Gratis ini diklaim tak mengganggu penyelenggaraan efisiensi anggaran nan diinstruksikan Presiden Prabowo Subianto.

Menurut Penjabat alias Pj Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi, program Cek Kesehatan Gratis (CKG) nan saat ini melangkah menggunakan perlengkapan bahan medis lenyap pakai.

"Kan kelak dengan APBN. Tapi untuk saat ini, kita tetap menggunakan persediaan bahan medis lenyap pakai," ujar Teguh ditemui di Unit Kesehatan Masyarakat (UKM) Jati Dua, Jakarta Timur, Senin (10/2/2025).

Selain itu, lanjut Teguh, sejauh ini juga tak ada penambahan tenaga medis untuk program Cek Kesehatan Gratis di Jakarta. Sehingga, kata dia, keberadaan tenaga medis pun tak berpengaruh terhadap efisiensi anggaran.

"Kita siap, sementara untuk kerjanya kan memang petugas medis itu salah satu tugas perannya memang melayani masyarakat, skrining, jadi tidak ada (penambahan tenaga medis)," ucap Teguh.

Sementara itu, sebagai tindak lanjut dari Instruksi Presiden (Inpres) soal efisiensi anggaran, Pemerintah Provinsi alias Pemprov DKI Jakarta telah menerbitkan Instruksi Gubernur (Ingub) Nomor 2 Tahun 2025.

Selanjutnya, ujar Teguh Ingub tersebut bakal disampaikan kepada Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Pramono Anung-Rano Karno. Dia bilang, eksekusi Ingub itu bakal diserahkan kepada Pramono-Rano.

"Biarlah kelak Bapak Gubernur dan Bapak Wakil Gubernur terpilih nan bakal memetakan konkretnya, kemudian mengeksekusinya, apakah ini efisiensi alias corak realokasi untuk program-program strategis dari gubernur dan wakil gubernur nan mungkin belum teranggarkan," tandas Teguh.

Selengkapnya