5 Miliarder Kripto Terkaya Di Dunia, Siapa Paling Tajir?

Sedang Trending 7 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com — Kripto telah melahirkan banyak miliarder. Hal ini berkah lonjakan nilai dan ketenaran aset digital tersebut dalam beberapa tahun terakhir.

Dari pendiri bursa mata uang digital hingga penanammodal awal nan memperkuat saat pasar jatuh bangun, berikut daftar lima orang terkaya di bumi kripto, dikutip dari Yahoo Finance:

1. Changpeng Zhao - US$45 miliar (sekitar Rp731 triliun)

Changpeng Zhao alias CZ adalah salah satu pendiri dan mantan CEO Binance, bursa mata uang digital terbesar di dunia. Ia memulai pekerjaan sebagai developer perangkat lunak dan mendirikan startup pertamanya pada 2005.

Zhao mulai tertarik pada mata uang digital usai bermain poker dengan CEO BTCC Bobby Lee pada 2013, nan menyarankannya membeli Bitcoin. Zhao lampau menjual apartemennya untuk membeli Bitcoin, nan sempat turun namun kemudian melonjak.

Melihat kesempatan besar, Zhao mendirikan Binance pada 2017 dan meraih untung hanya dalam waktu 90 hari. Ia mundur dari jabatannya pada 2023 setelah mengaku bersalah atas pelanggaran norma anti-pencucian duit AS.

Binance tetap tumbuh dengan 250 juta pengguna hingga akhir 2024, menurut laporan tahunan perusahaan. Forbes memperkirakan Zhao tetap mempunyai 90% saham Binance.

2. Brian Armstrong - US$15 miliar (sekitar Rp243,67 triliun)

Brian Armstrong mendirikan Coinbase pada 2012 berbareng Fred Ehrsam, dan sekarang menjabat sebagai CEO. Coinbase melantai di Nasdaq pada 2021 dan mempunyai kapitalisasi pasar sekitar US$89 miliar.

Sebelumnya, Armstrong adalah insinyur perangkat lunak di Airbnb dan terinspirasi menciptakan platform mata uang digital lantaran kesulitan mengirim duit ke Amerika Selatan. Ia mulai membangun Coinbase pada malam dan akhir pekan saat tetap bekerja.

Per April 2025, Armstrong menguasai sekitar 13% saham Coinbase berasas laporan resmi. Ia sekarang menjadi salah satu tokoh paling berpengaruh di industri kripto.

3. Cameron & Tyler Winklevoss - US$13,7 miliar (sekitar Rp243,67 triliun)

Si kembar Winklevoss terkenal lantaran sengketa norma dengan Mark Zuckerberg soal pendirian Facebook. Mereka menginvestasikan US$11 juta dari penyelesaian kasus itu ke Bitcoin pada 2012.

Mereka menjadi miliarder Bitcoin pertama pada 2017 dan mendirikan bursa mata uang digital Gemini pada 2014. Cameron menjabat sebagai presiden, sedangkat Tyler menjadi CEO perusahaan.

Meski tidak ada info resmi, keduanya diyakini tetap menguasai kebanyakan saham Gemini. Kini, mereka dikenal sebagai pendukung kuat izin mata uang digital nan lebih ketat.

4. Giancarlo Devasini - US$11,5 miliar (Rp186,8 triliun)

Giancarlo Devasini asal Italia memulai pekerjaan sebagai master bedah plastik sebelum beranjak ke industri teknologi. Ketertarikannya pada Bitcoin membawanya berasosiasi dengan Bitfinex dan menjadi CFO perusahaan.

Ia mendirikan Tether sebagai perusahaan pada 2014, meskipun bukan pembuat mata uangnya. Devasini menjadi ketua Tether pada Maret 2025 setelah lama menjabat CFO.

Menurut Forbes, dia mempunyai sekitar 47% saham di Tether, penerbit stablecoin terbesar di dunia. Perannya di kembali layar menjadikannya salah satu figur paling berpengaruh di sektor stablecoin.

5. Michael Saylor - US$8,3 miliar (sekitar Rp134,83 triliun)

Michael Saylor adalah pendiri Strategy, sebelumnya dikenal sebagai MicroStrategy, perusahaan perangkat lunak nan dikenal lantaran kepemilikan besar atas Bitcoin. Ia menjabat sebagai CEO sejak 1989 hingga 2022 dan sekarang menjadi ketua eksekutif.

Perusahaan ini melonjak 700% sepanjang 2024 lantaran dianggap sebagai langkah bertaruh terhadap Bitcoin oleh investor. Meski kontroversial, strategi tersebut membawa kekayaan besar bagi Saylor.

Hingga 30 Juni 2025, Strategy memegang 597.325 Bitcoin dengan nilai rata-rata US$70.982 per koin. Kepemilikan besar ini menjadikan Saylor salah satu tokoh krusial di organisasi Bitcoin global.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kripto Koreksi Berjamaah, Tapi Orang Ini Malah Siap Serok BTC

Selengkapnya