ARTICLE AD BOX
detikai.com, Jakarta - Banjir meredam sejumlah area di Jakarta Timur pada akhir pekan hari ini, Minggu (6/7/2025). Kondisi ini membikin penduduk mengungsi dari rumahnya.
Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta Mohamad Yohan, setidaknya ada puluhan penduduk Bidara Cina dan Kampung Melayu nan mengungsi hingga siang ini.
Di Bidara Cina, 37 KK alias 121 jiwa mengungsi ke Aula Kelurahan Bidara Cina, RPTRA, dan Masjid Jami Al Abror. Sementara di Kampung Melayu, 14 KK alias 48 jiwa mengungsi ke Aula Kelurahan Kampung Melayu dan SDN 01/02 Kampung Melayu akibat banjir.
"Lokasi pengungsian di Kantor Kelurahan Bidara Cina, RPTRA Bidara Cina, Masjid Jami Al Abror Bidara Cina Jumlah pengungsi 37 Kepala Keluarga alias 121 Jiwa," ujar Yohan dalam keterangan tertulis, Minggu siang (6/7/2025).
"Lokasi pengungsian di Aula Kantor Kelurahan Kampung Melayu dan SDN 01/02 Kampung Melayu dengan jumlah pengungsi 14 KK alias 48 Jiwa," sambung dia.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah alias BPBD Jakarta mencatat ada 51 RT di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur nan tergenang. Hal itu berasas info nan diperbaharui pada pukul 12:00 WIB.
Yohan menyebut, ketinggian air bervariasi, mulai dari 30 sentimeter hingga 300 centimeter.
"BPBD mencatat saat ini genangan terjadi di 51 RT," terang dia.
Kawasan Kebon Pala dan Kampung Melayu, Jakarta Timur (Jaktim) pun turut terendam banjir pada Minggu (6/7/2025). Air kiriman membikin Kali Ciliwung meluap hingga merendam rumah warga. Ketinggian air mencapai 180 sentimeter.
Selain itu, info terbaru BPBD Jakara menyebut, Jakarta Selatan terdapat 21 RT nan tergenang air antara lain di Kawasan Tanjung Barat, Pengadegan, Rawa Jati, Pejaten Timur, Kebon Baru, dan Manggarai. Sedangkan paling parah, ada di Rawa Jati ketinggian air mencapai 200 centimeter.
Berikut sederet kebenaran mengenai banjir di Jakarta pada akhir pekan hari ini, Minggu (6/7/2025) dihimpun Tim News detikai.com:
Sebanyak 28 rukun tetangga (RT) di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur terendam banjir akibat Kali Ciliwung meluap.
1. Banjir Rendam Kawasan Bidara Cina dan Kampung Melayu, Puluhan Orang Mengungsi
Banjir meredam sejumlah area di Jakarta Timur hingga Minggu (6/7/2025). Kondisi ini membikin warga mengungsi dari rumahnya.
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan mengatakan, setidaknya ada puluhan penduduk Bidara Cina dan Kampung Melayu nan mengungsi hingga siang ini.
Di Bidara Cina, 37 KK alias 121 jiwa mengungsi ke Aula Kelurahan Bidara Cina, RPTRA, dan Masjid Jami Al Abror. Sementara di Kampung Melayu, 14 KK alias 48 jiwa mengungsi ke Aula Kelurahan Kampung Melayu dan SDN 01/02 Kampung Melayu.
"Lokasi pengungsian di Kantor Kelurahan Bidara Cina, RPTRA Bidara Cina, Masjid Jami Al Abror Bidara Cina Jumlah pengungsi 37 Kepala Keluarga alias 121 Jiwa. Lokasi pengungsian di Aula Kantor Kelurahan Kampung Melayu dan SDN 01/02 Kampung Melayu dengan jumlah pengungsi 14 KK alias 48 Jiwa," kata dia dalam keterangan tertulis, Minggu siang.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta mencatat ada 51 RT di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur nan tergenang. Hal itu berasas info nan diperbaharui pada pukul 12:00 WIB. Dia menyebut, ketinggian air bervariasi, mulai dari 30 sentimeter hingga 300 centimeter.
"BPBD mencatat saat ini genangan terjadi di 51 RT," ujar dia.
2. Sebanyak 21 RT di Jaksel Tergenang
Data terbaru BPBD DKI Jakara menyebut, Jakarta Selatan terdapat 21 RT nan tergenang air antara lain di Kawasan Tanjung Barat, Pengadegan, Rawa Jati, Pejaten Timur, Kebon Baru, dan Manggarai. Sedangkan paling parah, ada di Rawa Jati ketinggian air mencapai 200 centimeter.
Sementara di Jakarta Timur, ada 30 RT nan tergenang tersebar di Bidara Cina, Kampung Melayu, Balekambang, Cawang, dan Cililitan. Ketinggian air apalagi ada nan mencapai 300 centimeter.
Dia menyebut, genangan ini dipicu pasang maksimum air laut berbarengan dengan fase Perigee dan Bulan Baru serta hujan lebat. Hal itu kemudian mengakibatkan Sungai Ciliwung meluap.
"Dan terjadi beberapa genangan di wilayah DKI Jakarta," ujar dia.
Hingga siang tadi, petugas BPBD, Dinas SDA, Bina Marga, dan Gulkarmat tetap berjibaku menyedot genangan dan memastikan saluran air tidak mampet. Camat dan lurah setempat juga ikut turun tangan memastikan kebutuhan dasar para pengungsi terpenuhi.
"Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ucap dia.
BPBD juga mengimbau penduduk tetap waspada lantaran potensi hujan dan banjir rob tetap mengintai Jakarta hingga 13 Juli mendatang.
"Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112. Layanan ini cuma-cuma dan beraksi selama 24 jam non-stop," ucap dia.
3. Rincian Banjir di Jakarta
Berikut rincian wilayah terdampak:
Jakarta Selatan (21 RT)
- Kelurahan Tanjung Barat
• Jumlah: 2 RT
• Ketinggian: 30–130 cm
• Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung
- Kelurahan Pengadegan
• Jumlah: 2 RT
• Ketinggian: 155 cm
• Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung
- Kelurahan Rawa Jati
• Jumlah: 7 RT
• Ketinggian: 100–200 cm
• Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung
- Kelurahan Pejaten Timur
• Jumlah: 4 RT
• Ketinggian: 105–110 cm
• Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung
- Kelurahan Kebon Baru
• Jumlah: 2 RT
• Ketinggian: 90–110 cm
• Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung
- Kelurahan Manggarai
• Jumlah: 4 RT
• Ketinggian: 55 cm
• Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung
Jakarta Timur (30 RT)
- Kelurahan Bidara Cina
• Jumlah: 14 RT
• Ketinggian: 180–250 cm
• Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung
- Kelurahan Kampung Melayu
• Jumlah: 4 RT
• Ketinggian: 220 cm
• Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung
- Kelurahan Balekambang
• Jumlah: 3 RT
• Ketinggian: 130 cm
• Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung
- Kelurahan Cawang
• Jumlah: 7 RT
• Ketinggian: 200–300 cm
• Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung
- Kelurahan Cililitan
• Jumlah: 2 RT
• Ketinggian: 290 cm
• Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung
4. Wilayah Tergenang Banjir di Jakarta Bertambah Jadi 51 RT, Ini Rinciannya
Jumlah wilayah tergenang di Jakarta terus bertambah. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat, saat ini terdapat 51 RT di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur nan terdampak genangan.
Hal itu disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan berasas info nan diperbaharui pada pukul 12:00 WIB. Dia menyebut, ketinggian air bervariasi, mulai dari 30 sentimeter hingga 300 centimeter.
"BPBD mencatat saat ini genangan terjadi di 51 RT," kata Yohan dalam keterangannya, Minggu (6/7/2025).
Data terbaru BPBD DKI Jakara menyebut, Jakarta Selatan terdapat 21 RT nan tergenang air antara lain di Kawasan Tanjung Barat, Pengadegan, Rawa Jati, Pejaten Timur, Kebon Baru, dan Manggarai. Sedangkan paling parah, ada di Rawa Jati bisa ketinggian air mencapai 200 centimeter.
Sementara di Jakarta Timur, ada 30 RT nan tergenang tersebar di Bidara Cina, Kampung Melayu, Balekambang, Cawang, dan Cililitan. Ketinggian air apalagi ada nan mencapai 300 centimeter.
Dia menyebut, genangan ini dipicu pasang maksimum air laut berbarengan dengan fase Perigee dan Bulan Baru serta hujan lebat. Hal itu kemudian mengakibatkan Sungai Ciliwung meluap.
"Dan terjadi beberapa genangan di wilayah DKI Jakarta," ujar dia.
Hingga siang tadi, petugas BPBD, Dinas SDA, Bina Marga, dan Gulkarmat tetap berjibaku menyedot genangan dan memastikan saluran air tidak mampet. Camat dan lurah setempat juga ikut turun tangan memastikan kebutuhan dasar para pengungsi terpenuhi.
“Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ucap dia.
BPBD juga mengimbau penduduk tetap waspada lantaran potensi hujan dan banjir rob tetap mengintai Jakarta hingga 13 Juli mendatang.
"Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112. Layanan ini cuma-cuma dan beraksi selama 24 jam non-stop," ucap dia.
Berikut rincian wilayah terdampak:
Jakarta Selatan (21 RT)
- Kelurahan Tanjung Barat
• Jumlah: 2 RT
• Ketinggian: 30–130 cm
• Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung
- Kelurahan Pengadegan
• Jumlah: 2 RT
• Ketinggian: 155 cm
• Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung
- Kelurahan Rawa Jati
• Jumlah: 7 RT
• Ketinggian: 100–200 cm
• Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung
- Kelurahan Pejaten Timur
• Jumlah: 4 RT
• Ketinggian: 105–110 cm
• Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung
- Kelurahan Kebon Baru
• Jumlah: 2 RT• Ketinggian: 90–110 cm
• Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung
- Kelurahan Manggarai
• Jumlah: 4 RT• Ketinggian: 55 cm
• Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung
Jakarta Timur (30 RT)
- Kelurahan Bidara Cina
• Jumlah: 14 RT
• Ketinggian: 180–250 cm
• Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung
- Kelurahan Kampung Melayu
• Jumlah: 4 RT
• Ketinggian: 220 cm
• Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung
- Kelurahan Balekambang
• Jumlah: 3 RT
• Ketinggian: 130 cm
• Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung
- Kelurahan Cawang
• Jumlah: 7 RT
• Ketinggian: 200–300 cm
• Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung
- Kelurahan Cililitan
• Jumlah: 2 RT
• Ketinggian: 290 cm
• Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung
5. Polisi Bantu Evakuasi
Kawasan Kebon Pala dan Kampung Melayu, Jakarta Timur (Jaktim) terendam banjir pada Minggu (6/7/2025). Air kiriman membikin Kali Ciliwung meluap hingga merendam rumah warga. Ketinggian air mencapai 180 sentimeter.
Terkait perihal ini, personel Direktorat Samapta Polda Metro Jaya langsung turun membantu melakukan pemindahan warga. Sebanyak 10 personel Samapta dikerahkan, dilengkapi 1 perahu kano, 1 truk SAR, ringbuoy, 10 pelampung (life vest), dan kendaraan operasional.
Direktur Samapta PMJ, KBP Yully Kurniawan menyampaikan pihaknya terus berkoordinasi dengan lembaga mengenai untuk melakukan pemantauan dan penanganan lanjutan andaikan debit air kembali meningkat.
"Kami kerahkan personel untuk memantau situasi, membantu evakuasi, dan memastikan keselamatan warga. Fokus kami adalah pada keselamatan jiwa serta pencegahan akibat lebih lanjut," ujar Yully dalam keterangannya, Minggu (6/7/2025).
Berdasarkan pemantauan petugasnya di lapangan, banjir terparah terjadi di RT 11, RT 12, dan RT 13 RW 04, Kampung Melayu. Sedikitnya, kata Yully, 14 KK terdampak.
Menurut dia, sebagian penduduk memperkuat di rumah lantai dua alias di loteng, sebagian lagi memilih mengungsi ke letak aman.
"Ada dua letak pengungsian ialah SDN Kampung Melayu: 14 KK, terdiri atas 11 dewasa, 18 lansia, 5 anak-anak, dan 8 balita. Aula Masjid Ittihadul Ikhwan RW 08: 13 KK, terdiri atas 15 dewasa, 6 lansia, 4 anak-anak, dan 4 balita," ucap Yully.
Dia mengatakan, Petugas Samapta terus menyisir gang-gang mini untuk mengevakuasi penduduk nan terjebak, terutama lansia, anak-anak, dan balita.
"Hingga saat ini, situasi di wilayah terdampak terpantau kondusif dan kondusif, dengan cuaca cerah mendukung proses pemindahan dan patroli," jelas Yully.