5 Fakta Makam Sederhana Paus Fransiskus Dan Wasiat Terakhirnya

Sedang Trending 5 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX
Daftar Isi

Jakarta, detikai.com - Ribuan peziarah memadati Basilika Santa Maria Maggiore di Roma untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Paus Fransiskus nan wafat pada Senin Paskah pada usia 88 tahun. Pilihan letak makam hingga suasana pemakamannya mengungkapkan banyak sisi tentang kesederhanaan dan pesan nan diwariskannya. Berikut lima faktanya dikutip BBC International:

1. Dimakamkan di Santa Maria Maggiore, Bukan di Vatikan

Mengikuti wasiat pribadinya, Paus Fransiskus dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore, bukan di dalam kompleks Vatikan seperti tradisi paus sebelumnya. Gereja berhistoris dari abad ke-4 ini merupakan tempat nan sangat berfaedah baginya lantaran devosinya kepada Bunda Maria. Semasa hidup, dia kerap bermohon di sana sebelum dan sesudah setiap perjalanan luar negeri.

2. Makam Sederhana: Hanya Nama 'Franciscus' dan Sebuah Mawar Putih

Makam Paus Fransiskus dibuat sangat sederhana. Di atas batu nisan hanya tertulis nama "Franciscus" dalam bahasa Latin, tanpa gelar panjang. Sebuah salib sederhana tergantung di atas makam, diterangi sinar lampu sorot. Sebuah mawar putih tunggal diletakkan di atas batu makam, simbol ketulusan dan kerendahan hati nan menjadi karakter khasnya sepanjang hidup.

3. Peti Mati

Paus Fransiskus dimakamkan dalam peti meninggal nan lebih sederhana, sesuai dengan patokan baru nan dia ubah. Peti meninggal tersebut terbuat dari kayu dan dilapisi seng, menurut Al Jazeera.

Sebelum wafatnya, Paus Fransiskus menegaskan agar jenazahnya tidak disemayamkan di atas peti jenazah mewah rangkap tiga nan biasa terbuat dari kayu cemara, timah, dan kayu ek.

4. Ribuan Peziarah Datang, Pemakaman Dihadiri Tokoh Dunia dan Menyentuh Isu Global

Orang-orang mengunjungi makam mendiang Paus Fransiskus di Basilika Kepausan Santa Maria Maggiore (Santa Maria Maggiore), di Roma, Italia, Mimggu (27/4/2025). (REUTERS/Claudia Greco)Foto: Orang-orang mengunjungi makam mendiang Paus Fransiskus di Basilika Kepausan Santa Maria Maggiore (Santa Maria Maggiore), di Roma, Italia, Mimggu (27/4/2025). (REUTERS/Claudia Greco)

Sejak basilika dibuka untuk umum pada Minggu pagi, ribuan orang mengantre panjang untuk memberikan penghormatan. Hanya dalam enam jam pertama, lebih dari 30.000 orang tercatat sudah mengunjungi makam. Antrean apalagi dimulai sebelum pintu gereja dibuka nan menunjukkan sungguh kuatnya kesan nan ditinggalkan Paus Fransiskus di hati umat.

Pemakaman Paus Fransiskus di Lapangan Santo Petrus dihadiri oleh banyak pemimpin dunia, termasuk Presiden AS Donald Trump, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, dan sejumlah kepala negara Eropa. Di tengah upacara, Trump dan Zelensky apalagi melakukan pertemuan nan disebut-sebut "berpotensi bersejarah", menyoroti tema perdamaian nan terus diusung Paus Fransiskus dalam masa kepemimpinannya.

5. Warisan Pesan Kesederhanaan dan Bangun Jembatan, Bukan Tembok

Dalam homili pemakaman, Kardinal Giovanni Battista Re menekankan pesan utama Paus Fransiskus: "Membangun jembatan, bukan tembok." Selama 12 tahun masa kepemimpinannya, Paus acapkali menyerukan dialog, perdamaian, dan kepedulian terhadap kaum termarjinalkan, termasuk pengungsi dan organisasi rentan. Gaya hidupnya nan sederhana hingga di akhir kehidupan memperkuat warisan nilai-nilai tersebut.


(hsy/hsy)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Resistensi Bisnis Wewangian di Tengah Pelemahan Daya Beli

Next Article Arkeolog Ungkap Misteri Kuburan Sinterklas, Di Sini Lokasinya

Selengkapnya