ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com --
How to Train Your Dragon (2025) menjadi remake live-action dari movie animasi berjudul sama rilisan 2010. Film itu diarahkan Dean DeBlois, sutradara dan penulis trilogi movie animasi How to Train Your Dragon.
Remake live-action ini tetap mengisahkan remaja Viking berjulukan Hiccup nan tinggal di desa Berk. Ia melakoni petualangan setelah berkawan dengan naga Night Fury berjulukan Toothless.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski mengusung format live-action, How to Train Your Dragon jenis ini tetap dipoles dengan pengaruh CGI. Sejumlah segmen dalam movie itu juga dibuat dengan format shot-for-shot remake namalain mereplikasi jenis aslinya.
How to Train Your Dragon kemudian menggarap ulang jenis animasi dengan beberapa perubahan, seperti penampilan sejumlah karakter secara visual hingga nuansa cerita nan disuguhkan.
Berikut lima perbedaan How to Train Your Dragon jenis live-action dan animasi.
[Gambas:Video CNN]
1. Visual Toothless
Visual Toothless menjadi salah satu pembeda jenis live-action dan animasi How to Train Your Dragon. (Universal Pictures & DreamWorks Animation LLC)
Penggambaran karakter Toothless jenis live-action sedikit berbeda dibanding animasi. Menurut Screen Rant, visual karakter naga hitam itu mempunyai tekstur nan lebih nyata di jenis live-action.
Perubahan itu membikin visual live-action tampak lebih asli, sementara jenis animasinya condong terlihat mengkilap dan mulus. Mata Toothless juga digambarkan secara lebih realistis dengan warna hijaunya, berbeda dari animasi nan lebih bergaya kartun.
2. Narasi cerita
Penulisan cerita antara jenis live-action dan animasi juga mempunyai nuansa nan sedikit berbeda. Dalam jenis live-action, cerita HTTYD menekankan relasi sengit antara Hiccup (Mason Thames) dan Stoick (Gerard Butler).
Hubungan ayah dan anak itu dikemas lebih serius, sehingga menciptakan banyak segmen emosional. Sedangkan, jenis animasi movie terasa lebih ringan meski tetap menampilkan hubungan Hiccup dan Stoick.
3. Tampilan bentuk Gobber
Gobber mempunyai tampilan bentuk nan berbeda antara jenis live-action dan animasi. Dalam jenis animasi, karakter itu kehilangan kaki dan tangan kanannya akibat serangan naga pada masa lalu.
Sedangkan, Gobber (Nick Frost) jenis live-action justru kehilangan kaki kirinya akibat kejadian itu. Perubahan itu dibuat untuk mengakomodasi Nick Frost nan mengalami masalah pada lututnya.
4. Thorston bersaudara
Ruffnut dan Tuffnut Thorston, karakter kembar nan akhirnya menjadi kawan Hiccup, juga diubah dalam jenis live-action. Karakter itu digambarkan sebagai kerabat kembar identik dalam jenis animasi.
Penggambaran itu berubah di jenis live-action lantaran Ruffnut dan Tuffnut menjadi kembar tak identik. Dua karakter itu diperankan oleh Harry Trevaldwyn dan Bronwyn James.
5. Alasan Astrid tak suka Hiccup
Dalam cerita HTTYD, hubungan Astrid dan Hiccup awalnya renggang lantaran karakter wanita itu tak menyukai anak Stoick the Vast. Namun, remake live-action ini membikin cerita tambahan sehingga mempertegas argumen Astrid tak menyukai Hiccup.
Astrid dikisahkan tidak suka Hiccup lantaran jengkel dan frustrasi dengan ketenaran rivalnya nan tiba-tiba melejit ketika latihan menjadi prajurit.
(frl/chri)