448 Ha Lahan Kai Disewakan Untuk Program Ketahanan Pangan Nasional

Sedang Trending 1 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

PT Kereta Api Indonesia (Persero) alias KAI melakukan optimasi aset negara nan dikelolanya untuk dimanfaatkan sebagai lahan pertanian dan perkebunan melalui kerja sama dengan mitra pihak ketiga. Hal itu dilakukan untuk mendukung program ketahanan pangan nasional nan merupakan bagian dari delapan cita-cita (Asta Cita) pemerintah.

"Dukungan KAI terhadap Asta Cita pemerintah, khususnya dalam penguatan ketahanan pangan nasional merupakan bentuk nyata peran serta BUMN dalam memberikan faedah bagi masyarakat dan negara," kata Vice President Public Relations KAI, Anne Purba dalam keterangan tertulis, Minggu (27/4/2025).

Inisiatif ini membuka kesempatan bagi beragam pihak mulai dari perorangan hingga perusahaan untuk berkontribusi dalam memperkuat sektor pangan nasional. Sampai tahun 2025, sebanyak 3.768 letak aset KAI dengan total luasan mencapai 4.483.946 meter persegi alias 448,39 hektare (Ha) telah dikerjasamakan untuk program ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lahan-lahan tersebut tersebar di beragam wilayah meliputi sebagian Pulau Sumatera dengan total luas mencapai 525.292 meter persegi nan berada di 337 letak mulai dari Provinsi Aceh hingga Lampung. Mayoritas berada di Pulau Jawa dan Pulau Madura, di mana untuk aset KAI di Pulau Madura nan digunakan untuk pertanian dan perkebunan seluas 5.875 meter persegi nan tersebar di 29 lokasi.

"Lahan pertanian dan perkebunan nan menggunakan aset KAI, paling luas berada di Pulau Jawa. Terletak di 3.402 letak nan tersebar dari Provinsi Banten hingga Jawa Timur, total luasan lahan pertanian dan perkebunan nan berada di aset KAI mencapai 3.952.779 meter persegi," jelasnya.

Menariknya, lahan nan disewakan ini tidak hanya terbatas pada area lintas kereta api non aktif. Sebanyak 2.251 letak dengan luas mencapai 3.030.288 meter persegi justru terletak di sekitar jalur aktif, dengan pengelolaan nan tetap mengutamakan keselamatan dan keamanan operasional perkeretaapian.

"Sementara itu, 1.517 letak lainnya dengan total luas 1.453.658 meter persegi berada di jalur non-aktif. Keberadaannya nan jauh dari jalur KA memberikan potensi besar untuk pengembangan pertanian dan perkebunan tanpa mengganggu operasional kereta api," terangnya.

Melalui pemanfaatan aset KAI sebagai lahan pertanian dan perkebunan, KAI berambisi dapat turut memberikan kontribusi dalam menyediakan sumber pangan nan berkepanjangan dan meningkatkan kesejahteraan petani serta pelaku upaya di sektor agribisnis.

Dengan langkah strategis ini, KAI menegaskan dukungannya terhadap Asta Cita pemerintah untuk penguatan ketahanan pangan nasional melalui pemanfaatan aset KAI untuk lahan pertanian dan perkebunan.

"KAI berkomitmen untuk memastikan proses penyewaan aset ini melangkah transparan dan efisien, dengan tetap mengedepankan aspek keselamatan dan keamanan operasional kereta api. KAI menyambut baik partisipasi aktif dari beragam pihak untuk bersama-sama mewujudkan ketahanan pangan nasional melalui pemanfaatan aset-aset KAI," pungkas Anne.

(kil/kil)

Selengkapnya