3 Respons Kakorlantas Polri, Dpr Ri Hingga Prabowo Terkait Kecelakaan Maut Di Padang Panjang Dan Purworejo

Sedang Trending 18 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com, Jakarta - Belum lama ini, sejumlah kecelakaan maut terjadi. Salah satunya, kecelakan tunggal nan melibatkan sebuah bus ALS nomor polisi B 7512 FGA terjadi di Jalan Raya Padang Panjang, Sumatera Barat, tepatnya di depan Terminal Bukit Surungan, pada Selasa 6 Mei 2025.

Sebanyak 11 orang penumpang bus Antar Lintas Sumatera (ALS) tersebut meninggal bumi nan terdiri dari lima laki-laki, enam perempuan, dari total korban meninggal terdapat dua anak-anak.

Tak hanya itu, kecelakaan maut truk pasir menabrak angkot di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Kecelakaan tersebut mengakibatkan 11 orang meninggal dunia.

Sejumlah pihak pun angkat bicara. Kepala Korps Lalu Lintas alias Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho merespons soal dua kasus kecelakaan maut nan terjadi di Padang Panjang, Sumatera Barat dan Purworejo, Jawa Tengah tersebut.

Terkait kejadian itu, Agus memerintahkan jajarannya untuk melakukan investigasi secara menyeluruh kecelakaan nan menyantap korban jiwa tersebut.

"Menginstruksikan Dirlantas Polda setempat untuk melakukan investigasi menyeluruh terhadap aspek penyebab kecelakaan. Meningkatkan patroli dan penjagaan di titik-titik rawan kecelakaan (blackspot), berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan dan pemerintah daerah," ujar Agus kepada wartawan, Kamis 8 Mei 2025.

Kemudian, Wakil Ketua Komisi V DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Syaiful Huda turut menyampaikan keprihatinan mendalam atas rangkaian kecelakaan maut tersebut.

Syaiful Huda menilai, tragedi nan berulang ini merupakan bukti nyata bahwa sistem transportasi nasional perlu direformasi secara menyeluruh.

"Ini catatan kelam bumi transportasi kita. Dua kecelakaan dalam dua hari nan menewaskan puluhan orang menunjukkan bahwa pendekatan kita terhadap keselamatan lampau lintas tetap belum menyentuh akar persoalan. Komisi V mendesak pemerintah untuk segera melakukan reformasi sistem transportasi guna mencapai sasaran zero accident," papar dia.

Berikut sederet respons sejumlah pihak usai kejadian kecelakaan maut nan terjadi di Jalan Raya Padang Panjang, Sumatera Barat dan Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah dihimpun Tim News detikai.com:

Innalillah, Kecelakaan Maut Kendaraan dan Motor di Bawen Semarang

1. Korlantas Polri Investigasi Menyeluruh Kecelakaan di Padang Panjang dan Purworejo

Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Agus Suryonugroho merespons soal dua kasus kecelakaan maut nan terjadi di Padang Panjang, Sumatra Barat dan Purworejo, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.

Dalam kasus tersebut, diketahui terdapat sejumlah korban jiwa. Terkait kejadian itu, Agus memerintahkan jajarannya untuk melakukan investigasi secara menyeluruh kecelakaan nan menyantap korban jiwa tersebut.

"Menginstruksikan Dirlantas Polda setempat untuk melakukan investigasi menyeluruh terhadap aspek penyebab kecelakaan. Meningkatkan patroli dan penjagaan di titik-titik rawan kecelakaan (blackspot), berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan dan pemerintah daerah," kata Agus kepada wartawan, Kamis 8 Mei 2025.

Tak lupa, dia pun mengucapkan belasungkawa atas kejadian nan mengakibatkan belasan orang meninggal dunia. Apalagi, keselamatan masyarakat merupakan prioritas utama Polri.

"Oleh lantaran itu, kami telah mengambil langkah sigap untuk menangani dan mencegah kejadian serupa,” ujarnya.

Selain investigasi menyeluruh, jenderal bintang dua ini juga memerintahkan penindakan tegas terhadap pelanggaran lampau lintas. Terutama kecepatan berlebih dan kelalaian pengemudi.

Eks Wakapolda Jawa Tengah (Jateng) ini juga mendorong jajarannya untuk menggencarkan kampanye edukasi keselamatan secara intensif. Yakni, melalui media sosial, media massa dan aktivitas langsung ke masyarakat.

"Korlantas Polri berkomitmen untuk terus meningkatkan keselamatan lampau lintas. Kami membujuk seluruh komponen masyarakat untuk disiplin dalam berlalu lintas, lantaran keselamatan adalah tanggung jawab bersama," paparnya.

Selain itu, masyarakat diminta untuk segera melapor kepada petugas andaikan menemukan kondisi jalan nan membahayakan alias perilaku pengendara nan ugal-ugalan.

2. Komisi V DPR Desak Reformasi Sistem Transportasi Nasional

Hanya berselang sehari setelah kecelakaan tragis di Padang Panjang, Sumatera Barat, nan menewaskan 12 orang, peristiwa serupa kembali terjadi di Purworejo, Jawa Tengah.

Pada Rabu 7 Mei 2025, kecelakaan lampau lintas di Desa Kalijambe, Kecamatan Bener, menewaskan 11 orang, sebagian besar merupakan rombongan pembimbing nan hendak melayat.

Wakil Ketua Komisi V DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Syaiful Huda, menyampaikan keprihatinan mendalam atas rangkaian kecelakaan maut tersebut. Ia menilai, tragedi nan berulang ini merupakan bukti nyata bahwa sistem transportasi nasional perlu direformasi secara menyeluruh.

"Ini catatan kelam bumi transportasi kita. Dua kecelakaan dalam dua hari nan menewaskan puluhan orang menunjukkan bahwa pendekatan kita terhadap keselamatan lampau lintas tetap belum menyentuh akar persoalan. Komisi V mendesak pemerintah untuk segera melakukan reformasi sistem transportasi guna mencapai sasaran zero accident," papar Huda di Jakarta, Kamis 8 Mei 2025.

Berdasarkan info awal, kecelakaan di Purworejo diduga disebabkan oleh kegagalan kegunaan rem truk nan menabrak minibus dari arah berlawanan.

Huda menyebut, andaikan terbukti terdapat kelalaian dalam perawatan kendaraan, maka perihal itu merupakan pelanggaran terhadap ketentuan teknis keselamatan sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 55 Tahun 2012 tentang Kendaraan, khususnya Pasal 71 nan mewajibkan pemilik kendaraan untuk melakukan perawatan berkala guna menjamin keselamatan.

"Jika betul rem tidak berfungsi, ini menunjukkan adanya kelalaian dari pihak perusahaan. Padahal rem adalah komponen vital. Pemerintah dan pemilik armada wajib memastikan setiap kendaraan laik jalan, sesuai dengan petunjuk Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan," kata Huda.

Ia menambahkan, tragedi serupa dapat dicegah andaikan keselamatan dijadikan prioritas utama dalam perencanaan dan operasional transportasi. Untuk itu, Huda menekankan perlunya reformasi menyeluruh, bukan hanya berkarakter reaktif terhadap peristiwa semata.

"Kita tak bisa terus-menerus bersikap case by case. Persoalan kecelakaan lampau lintas kudu dilihat dari hulu ke hilir, mulai dari regulasi, pengawasan, standar armada, hingga kualitas SDM pengemudi. Semua pihak kudu duduk berbareng melakukan pertimbangan menyeluruh serta menciptakan terobosan kebijakan nan konkret dan efektif," papar Huda.

Komisi V, lanjut Huda, mendorong Kementerian Perhubungan untuk memperketat pengawasan terhadap kendaraan niaga dan pariwisata nan beraksi di jalan raya. Ia juga meminta agar proses uji kir dan sertifikasi laik jalan dilakukan dengan transparan, akuntabel, dan tidak hanya formalitas semata.

"Sosialisasi tentang pentingnya keselamatan berlalu lintas kudu dilakukan secara masif dan berkelanjutan. Jika ditemukan pelanggaran, penindakan tegas tidak boleh ditawar. Ini soal nyawa rakyat," tegasnya.

Legislator Dapil Jabar VII ini menyerukan agar momentum ini menjadi titik kembali dalam pembenahan sistem transportasi nasional.

"Keselamatan tidak boleh jadi retorika. Ini waktunya bertindak. Pemerintah kudu datang sebagai pengendali utama sistem transportasi nan berkeadilan dan berkeselamatan," pungkas Huda.

3. Prabowo Berduka dan Prihatin soal Kecelakaan di Padang Panjang dan Purworejo

Presiden Prabowo Subianto menyatakan prihatin dan bersungkawa mendalam atas kasus kecelakaan maut nan belakangan terjadi, termasuk di Padang Panjang, Sumatra Barat dan Purworejo, Jawa Tengah.

Dia pun memerintahkan anak buahnya untuk segera menangani kejadian kecelakaan tersebut hingga tuntas.

"Mohon disampaikan juga, pertama duka cita nan mendalam dan keperhatian atas beberapa kejadian kecelakaan nan terjadi, di Purworejo, kemudian terjadi di Padang Panjang, ada juga kapal feri nan tenggelam, dan Bapak Presiden mengatensi betul kejadian-kejadian tersebut," tutur Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi di Istana Negara, Jakarta, Jumat 9 Mei 2025.

Menurut dia, Presiden Prabowo telah memerintahkan jajarannya untuk segera berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait, terutama Menteri Perhubungan dan Kapolri untuk melakukan penanganan terhadap seluruh korban.

"Kedua tentu ini kudu dipikirkan mitigasinya, jadi diharapkan kepada jejeran mengenai untuk meningkatkan pengecekan kepantasan jalan terhadap moda-moda transportasi kita, terutama nan bertonase besar, agar kita berambisi kejadian-kejadian ini tidak terulang," ucap dia.

Termasuk seluruh proses pemeriksaan kendaraan kudu dilakukan menyeluruh bagi kendaraan dan pihak terkait, baik pengecekan KIR, pajak, hingga kepantasan jalan.

"Bapak Presiden kemarin memberikan petunjuk kepada Menteri Perhubungan dan Bapak Kapolri, untuk semua jejeran melakukan proses-proses identifikasi dan pengecekan lebih intensif," Prasetyo menandaskan.

Selengkapnya