Mendagri Tito Ajak Akademisi Lakukan Penelitian Inovatif, Bantu Pemda Rumuskan Kebijakan

Sedang Trending 3 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com, Jakarta - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mendorong Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH) memperkuat kerja sama di bagian penelitian serta menjalankan program imajinatif dan inovatif dalam rangka meningkatkan pendapatan.

Hal ini disampaikan Mendagri dalam aktivitas Silaturahmi dan Rapat Kerja Forum Majelis Wali Amanat (MWA) PTN-BH 2025 nan berjalan di Ballroom Hotel Tentrem, Semarang, Jawa Tengah, Jumat 9 Mei 2025.

"Karena teman-teman di PTN, perguruan tinggi kan sebagai center of excellence. Jadi, para pemikir, otomatis cakupannya itu, sangat diharapkan dapat memberikan support di bagian penelitian dan pemancing produktivitas daerah," kata Tito seperti dikutip dari siaran pers, Senin (12/5/2025).

Tito menjelaskan, corak kerja sama tersebut salah satunya dapat dijalin dengan pemerintah wilayah (Pemda), nan notabene memerlukan support hasil riset untuk perumusan kebijakan. Lebih jauh, hasil penelitian nan imajinatif bisa menjadi terobosan konkret nan membantu perkembangan daerah.

Namun demikian, lanjut Tito, tantangannya adalah gimana menemukan terobosan imajinatif nan sesuai dengan konteks dan kebutuhan masing-masing daerah, terutama nan berkait dengan urusan pemerintahan.

"Pertanian katakanlah, gimana di wilayah nan kering itu bisa ditanami tanamannya, apa nan bagus dan macam-macamlah. Lautan apa? Banyak sekali nan diperlukan pemikiran-pemikiran imajinatif dari bumi akademisi," jelas Tito.

Oleh lantaran itu, Mendagri menekankan pentingnya peran MWA dalam mendorong para rektor dan jejeran perguruan tinggi untuk berpikir lebih kreatif. Sebab, pendapat imajinatif berpotensi menjadi sumber pendapatan bagi PTN-BH, misalnya melalui penyelenggaraan training serta beragam program nan dirancang berasas pemetaan kebutuhan, baik bagi Pemda maupun bumi upaya nan memerlukan landasan ilmiah dalam proses pengambilan keputusan.

"Dalam rangka untuk mereka mengambil keputusan, tanggung jawab publik. Mengambil keputusan kebijakan, dan juga untuk pengusaha ya, untuk mereka bisa membikin apa namanya itu, start up, alias apa pun juga, nan bisa memunculkan (usaha) profitable untuk mereka," ucapnya.

Selengkapnya