2 Perempuan Iran Ditangkap Polisi Usai Joget Di Kuburan

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com

Sabtu, 25 Jan 2025 14:00 WIB

Dua wanita Iran dikabarkan telah ditangkap polisi pada Jumat (24/1) usai mengunggah video mereka joget-joget di kuburan. Dua wanita Iran dikabarkan telah ditangkap polisi pada Jumat (24/1) usai mengunggah video mereka joget-joget di kuburan. (detikai.com/Andry Novelino)

Jakarta, detikai.com --

Dua perempuan Iran dikabarkan telah ditangkap polisi pada Jumat (24/1) setelah video mereka joget-joget di kuburan Teheran tanpa mematuhi patokan berpakaian nan ketat di sana diunggah ke media sosial.

Kuburan itu disebut menjadi pemakaman bagi para syuhada alias pahlawan nan gugur di medan juang dalam memihak kepercayaan dan perjuangan di jalan Allah SWT.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Belum lama ini, dua orang, di pemakaman para syuhada di Teheran, mengabaikan tempat suci tersebut, merekam klip video dengan busana nan tidak layak dan aktivitas nan berada di luar kebiasaan dan norma Syariah Islam," kata pernyataan polisi nan dimuat oleh instansi buletin Tasnim.

Tindakan tersebut "menyebabkan protes publik nan keras, terutama dari family para syuhada dan keduanya ditangkap polisi dan diserahkan kepada otoritas kehakiman," tambah pernyataan tersebut seperti diberitakan AFP.

Berdasarkan patokan nan diberlakukan setelah revolusi Islam 1979, wanita kudu menutupi rambut dan leher mereka serta mengenakan busana lenggang di depan umum. Mereka juga tidak diperbolehkan menari di tempat umum.

[Gambas:Video CNN]

Namun, banyak wanita Iran telah melanggar batas dengan membiarkan penutup kepala mereka meluncur ke belakang dan memperlihatkan lebih banyak rambut, terutama di Teheran dan kota-kota besar lainnya.

Tren tersebut semakin nyata, terutama sejak protes meletus menyusul kematian Mahsa Amini dalam tahanan pada September 2022. Ia ditangkap polisi moral lantaran diduga melanggar patokan berpakaian.

Ratusan orang, termasuk puluhan personel keamanan, tewas dalam protes nasional nan berjalan selama berbulan-bulan berikutnya dan ribuan demonstran ditangkap.

(AFP/chri)

Selengkapnya