ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Kebiasaan sehari-hari manusia sangat menentukan kondisi kesehatan tubuh. Apa nan dilakukan saat ini, bisa jadi akibat baik-buruknya bakal terasa di kemudian hari.
Untuk itu, mulailah menanamkan rutinitas sehat dan menghindari kebiasaan nan negatif bagi kesehatan tubuh. Bahkan, kebiasaan sepele nan tidak disadari bisa berakibat fatal seperti mempersingkat umur.
Berikut beberapa kebiasaan nan bisa membikin umur pendek:
Tidur kurang alias kelebihan
Penelitian menunjukkan bahwa orang nan tidak mendapatkan jumlah jam tidur nan cukup bakal meninggal lebih cepat.Setidaknya orang dewasa kudu tidur 7-8 jam semalam. Menurut Harvard Medical School's Healthy Sleep, tidur kurang dari 5 jam tidak boleh, sementara lebih dari 9 jam juga tidak bagus.
Kurang tidur bisa melemahkan kekebalan tubuh, meningkatkan akibat terkena penyakit jantung, tekanan darah tinggi, obesitas, dan diabetes. Semua ini bisa membikin Anda lebih sigap mendekat ke liang kubur tanpa disadari.
Para mahir menyarankan agar orang tidur di waktu nan sama setiap malam, serta menghindari minum alkohol alias menggunakan alat-alat elektronik tiga jam sebelum tidur.
Duduk terlalu lama
Duduk lebih dari 3 jam sehari bisa memperpendek usia Anda hingga 2 tahun, berasas penelitian nan diterbitkan di British Medical Journal.
Duduk meningkatkan kemungkinan terkena kanker, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan penyakit lain nan bisa membikin Anda sigap mati.
Jika pekerjaan mengharuskan Anda untuk banyak duduk, setidaknya berdirilah dan berjalan-jalan setiap 30 menit sekali. Jangan hanya duduk seharian di depan layar komputer.
Mengonsumsi daging merah alias daging olahan secara berlebihan
Menurut Harvard Men's Health Watch, setiap kali Anda menambahkan satu porsi daging merah alias daging olahan dalam menu makan harian, perihal itu bakal meningkatkan akibat kematian sekitar 13%.
Anda bisa mengganti daging merah dengan corak protein lain seperti ikan, misalnya. Mengonsumsi ikan dapat mengurangi tingkat kematian Anda sebesar 7%.
Biji-bijian dan unggas, seperti ayam dan kalkun, bakal mengurangi akibat kematian Anda hingga 14 persen, dan kacang-kacangan memberi Anda kesempatan terbaik untuk umur panjang dengan pengurangan akibat meninggal awal hingga 19 persen.
Tidak sarapan
Penelitian mengungkap bahwa orang nan melewatkan sarapan justru mengalami masalah dengan berat badan. Orang nan melewatkan sarapan biasanya bakal makan lebih banyak kalori di siang hari dan berisiko mengalami obesitas.
Menurut American Heart Association, orang nan sarapan pagi lebih sehat secara keseluruhan. Mereka mempunyai kolesterol nan lebih baik, kesehatan kardiovaskular nan lebih baik, dan tekanan darah nan lebih rendah daripada orang-orang nan biasa melewatkan sarapan.
Satu penelitian mini apalagi menemukan bahwa orang nan melewatkan sarapan mempunyai tingkat kematian nan meningkat sebesar 50 persen dibandingkan dengan mereka nan rutin sarapan.
Tidak senang & takut kematian
Stres dalam corak apa pun rupanya bisa sangat memperburuk kesehatan khususnya bagi jantung Anda. Menurut Johns Hopkins Medicine, nyaris semua emosi negatif nan berkepanjangan mulai dari kemarahan, dendam, hingga kesedihan bakal menyebabkan beberapa masalah pada tubuh Anda.
Ketika Anda mengalami emosi negatif, tekanan darah Anda naik, debar jantung Anda melonjak, dan tubuh Anda melepaskan hormon stres kortisol. Perlu diketahui, kortisol dapat meningkatkan akibat penyakit jantung.
Tak hanya itu, orang nan terlalu cemas alias takut kematian rupanya bisa membikin Anda lebih dekat pada kematian itu sendiri. Ada banyak perihal nan merenggut nyawa manusia, seperti serangan teroris, kanker, musibah alam, virus, dan lainnya.
Terlalu paranoid dengan kematian bisa membikin seseorang terus merasa resah dan pada akhirnya juga membunuh mereka secara perlahan.
Melakukan peregangan leher
Membunyikan alias melakukan peregangan leher mungkin menjadi salah satu kebiasaan nan dilakukan oleh banyak orang untuk mendapatkan relaksasi. Namun, jika dilakukan terlalu sering dan tanpa tahu langkah nan tepat dapat menyebabkan masalah serius, termasuk stroke.
Menurut studi kasus nan dilansir Science Alert pada tahun 2019, seorang laki-laki berumur 28 tahun terjepit lehernya dan kemudian mengalami stroke berat. Terbukti, tindakan meregangkan leher rupanya merobek arteri. Robekan ini kemudian menyebabkan bekuan darah, dan bekuan tersebut menyebabkan stroke.
Boros dan banyak utang
Tidak bijak dalam menggunakan duit bisa berakibat mempunyai masalah keuangan. Ternyata, perihal ini dapat memicu penyakit kardiovaskular.
Sebuah studi tahun 2014 nan diterbitkan di BMC Public Health menemukan bahwa orang tua nan hidup dari penghasilan ke penghasilan tanpa mempunyai biaya berlebih untuk keadaan darurat mempunyai akibat lebih besar terkena penyakit kardiovaskular.
Orang nan lebih berhati-hati dengan finansial condong tidak menderita tekanan finansial nan betul-betul dapat merusak hati Anda.
Tidak suka makan pedas
Jika Anda selalu menghindari makanan pedas, Anda mungkin kehilangan kesempatan untuk hidup lebih lama.
Menurut Harvard Health, orang nan suka makanan pedas setiap hari mempunyai kesempatan kematian 14% lebih rendah daripada orang nan makan makanan pedas hanya seminggu sekali.
Tidak hanya mengurangi resiko nomor kematian, mengkonsumsi makanan pedas juga dapat menurunkan resiko terjangkitnya beberapa jenis penyakit seperti kanker, penyakit jantung iskemik, dan gangguan pernapasan.
Selain gelombang konsumsi makanan pedas, sumber dan jenis makanan pedas nan dikonsumsi juga menjadi aspek penentu. Orang nan mengkonsumsi cabe segar terbukti mempunyai resiko lebih rendah bakal terkena kanker, penyakit jantung, dan diabetes, dibandingkan orang nan mengkonsumsi cabe nan telah dikeringkan.
Meski demikian, studi ini hanya berkarakter observasi, dan tetap terlalu sigap untuk menentukan apakah memang ada hubungan antara makanan pedas dan nomor kematian nan rendah.
Tidak suka bersosialisasi
Para mahir mengungkap bahwa kurang bersosialisasi dan condong lebih sering mengasingkan diri mempunyai akibat nan sama berbahayanya dengan kebiasaan merokok alias minum alkohol terhadap kesehatan. Kurang bersosialisasi dikatakan dapat meningkatkan kecenderungan orang berumur pendek hingga 50%.
Tidak hanya itu, kurangnya paparan sinar mentari juga dapat mengganggu siklus tidur Anda, nan membikin Anda semakin berisiko mengalami kematian dini. Anda juga lebih mungkin terkena virus jika Anda juga terlalu lama berada di dalam rumah.
(miq/miq)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Perjalanan Shin Tae Yong Bersama Timnas Indonesia
Next Article Simak! Ini Tanda Tubuh Harus Kurangi Konsumsi Kafein