ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Pemain PSM Makassar, Yuran Fernandes, dihukum berat Komdis PSSI lantaran mengkritik Liga 1. Johan Alfarizi nan memukul pemain musuh bakal disanksi seberat apa?
Komdis PSSI memberikan hukuman larangan bermain di sepakbola Indonesia selama setahun lantaran mengkritik Liga 1. Pemain Tanjung Verde itu didakwa melanggar pasal 59 ayat 2 jo Pasal 141 Kode Disiplin PSSI Tahun 2013.Yuran dinilai melanggar tentang 'Perilaku nan Menghina dan Penerapan Prinsip'.
Ayat dua bersuara 'Setiap orang nan tunduk terhadap Kode Disiplin PSSI ini, nan membikin pernyataan baik secara lisan maupun secara tertulis nan mendiskreditkan keputusan perangkat pertandingan, keputusan Badan Yudisial PSSI alias keputusan PSSI lainnya bagaimanapun caranya nan dipublikasikan secara unik melalui pamflet, selembar kertas, spanduk, dan sejenisnya maupun nan dimuat alias disiarkan melalui media massa cetak, media sosial alias media massa elektronik dikenakan hukuman larangan beraktivitas nan mengenai dengan sepak bola sekurang kurangnya 3 (tiga) bulan dan hukuman denda sekurang kurangnya sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah).'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PSM melakukan banding atas keputusan Komdis PSSI itu. Tapi, belum ada tindakan lanjutan mengenai nasib Yuran.
Di Liga 1 pekan lalu, ada kejadian pemukulan pemain. Momennya saat Arema FC diterkam oleh Persik Kediri 3-0.
Pada menit ke-62, pemain Arema FC, Alfarizi, menghampiri pemain Persik, Ze Valente di tengah lapangan. Tanpa ada penguasaan bola pemain lawan, Alfarizi memukul bagian belakang kepala pemain asal Portugal itu.
Alfarizi akhirnya mendapat penghasilan kontan dari wasit nan memimpin pertandingan. Dia langsung mendapat kartu merah setelah wasit mereview dengan VAR.
PSSI mempunyai Kode Disiplin nan mengatur hukuman untuk pemain nan bertindak tidak sportif memukul lawan. Hal itu tertuang dalam pasal 49 Kode Disiplin PSSI.
Hukuman untuk Alfarizi sekurang-kurangnya hanya bakal disanksi dua pertandingan di Liga 1. Dia juga bakal dihukum sekurang-kurangnya denda Rp 10 juta.
Kolom komentar akun IG Alfarizi, @jhon_alfarizi87, sudah dimatikan pada unggahan terakhirnya. Tapi unggahannya pada 28 Desember 2024 tetap ada nan mengomentari soal kejadian dengan Ze Valente.
"Harusnya kena hukuman dilarang main seumur hidup," kata akun @nendra297.
"Miris mas Pemain yg katanya dapat label senior di klub malah memberi Contoh model gitu dan notabene pasti menyulut emosi suporter bukan malah respect sama-sama cari makan di sepakbola lo ini. Mau ikut rule sepakbola apa UFC? Seharusnya pemahaman ini perlu ditanamkan ke pemain ini. Kalau mau ikut rule UFC yah daftar lah UFC mumpung umur juga belum terlalu tua jika mau pindah bagian olahraga," kata @robertox_182.
Kini, PSSI sedang menjadi sorotan dengan beberapa kasus nan muncul. Selain hukuman untuk Yuran, kejadian usai Arema FC vs Persik juga menjadi sorotan. Selepas laga, bus Persik dilempari oleh suporter Arema FC di luar stadion hingga kacanya pecah.
Tindakan tegas pada Alfarizi dan Arema FC semestinya dijatuhkan oleh Komdis PSSI agar tercipta pengaruh jera demi perbaikan kejuaraan sepakbola di tanah air.
(cas/aff)